
Bola.net - Mantan pemain Brasil, Tostao menyebut bahwa Anderson bisa saja sebaik Neymar andai mampu beradaptasi dengan Premier League.
Seperti diketahui, sejak didatangkan Manchester United pada 2007 silam, Anderson gagal mendapatkan tempat utama di Old Trafford dan hanya tampil kurang lebih 20 kali tiap musim selama masa tujuh tahun di sana.
Karena itu, dalam penilaian Tostao yang mampu mencetak 32 gol dalam 54 laga bersama Brasil tersebut, Anderson sejatinya bisa saja sebagus Neymar andai dia mampu beradaptasi dengan bagus di kompetisi seperti Premier League.
"Ketika pemain Brasil pindah ke Premier League, saya berpikir mereka bisa lebih disiplin, mengenal pentingnya permainan kolektif dan mengembangkan bagian taktik. Intinya, mempelajari semua tanpa kehilangan teknik. Bila mereka tak bisa, itu salah mereka sendiri," ujar Tostao.
"Anderson adalah kasus klasik. Bila anda ingat dia saat muda, dia begitu bagus seperti Neymar, tapi setelah di sana, seperti yang sudah diprediksi. Tapi satu-satunya yang harus disalahkan atas hal ini adalah dia sendiri, bukan Premier League," timpalnya.
Tostao pun lantas memberikan contoh atas kasus Cristiano Ronaldo. Ronaldo ia nilai sebagai pemain yang mampu menjadikan Premier League sebagai wadah pengembangan diri sekaligus mengembangkan pemahaman taktik sepakbola yang bagus.
"Cristiano Ronaldo bukan pemain Brasil, tetapi dapat dilihat bahwa dia adalah pemain yang tumbuh secara taktik dan membangun tekniknya di Inggris," ujarnya.
"Anderson penuh skill, tapi dia tak memiliki teknik hebat, kemampuan untuk menerapkan skill-nya di laga besar. Ini sama seperti Robinho, dia mampu melakukan segalanya dengan bola dan tampak luar biasa, tapi kemudian ketika tim membutuhkannya, dia menghilang," tambahnya.
Sementara itu, dalam penilaian Tostao, kasus Neymar justru sebaliknya. Dengan skill dan teknik sepakbola yang dia punya, dan juga kemampuannya 'menghibur' penonton, Neymar justru telah menjadi harapan bangsa di usia yang masih sangat muda.
"Neymar berbeda. Dia menggocek, melakukan banyak hal yang menyenangkan, tapi kemudian membawa harapan bangsa dan tim seperti nama-nama besar di masa lalu," tandasnya. (gl/dzi)
Seperti diketahui, sejak didatangkan Manchester United pada 2007 silam, Anderson gagal mendapatkan tempat utama di Old Trafford dan hanya tampil kurang lebih 20 kali tiap musim selama masa tujuh tahun di sana.
Karena itu, dalam penilaian Tostao yang mampu mencetak 32 gol dalam 54 laga bersama Brasil tersebut, Anderson sejatinya bisa saja sebagus Neymar andai dia mampu beradaptasi dengan bagus di kompetisi seperti Premier League.
"Ketika pemain Brasil pindah ke Premier League, saya berpikir mereka bisa lebih disiplin, mengenal pentingnya permainan kolektif dan mengembangkan bagian taktik. Intinya, mempelajari semua tanpa kehilangan teknik. Bila mereka tak bisa, itu salah mereka sendiri," ujar Tostao.
"Anderson adalah kasus klasik. Bila anda ingat dia saat muda, dia begitu bagus seperti Neymar, tapi setelah di sana, seperti yang sudah diprediksi. Tapi satu-satunya yang harus disalahkan atas hal ini adalah dia sendiri, bukan Premier League," timpalnya.
Tostao pun lantas memberikan contoh atas kasus Cristiano Ronaldo. Ronaldo ia nilai sebagai pemain yang mampu menjadikan Premier League sebagai wadah pengembangan diri sekaligus mengembangkan pemahaman taktik sepakbola yang bagus.
"Cristiano Ronaldo bukan pemain Brasil, tetapi dapat dilihat bahwa dia adalah pemain yang tumbuh secara taktik dan membangun tekniknya di Inggris," ujarnya.
"Anderson penuh skill, tapi dia tak memiliki teknik hebat, kemampuan untuk menerapkan skill-nya di laga besar. Ini sama seperti Robinho, dia mampu melakukan segalanya dengan bola dan tampak luar biasa, tapi kemudian ketika tim membutuhkannya, dia menghilang," tambahnya.
Sementara itu, dalam penilaian Tostao, kasus Neymar justru sebaliknya. Dengan skill dan teknik sepakbola yang dia punya, dan juga kemampuannya 'menghibur' penonton, Neymar justru telah menjadi harapan bangsa di usia yang masih sangat muda.
"Neymar berbeda. Dia menggocek, melakukan banyak hal yang menyenangkan, tapi kemudian membawa harapan bangsa dan tim seperti nama-nama besar di masa lalu," tandasnya. (gl/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 6 September 2025 11:05
Manchester United Masih Belum Lepaskan Pandangannya dari Eks Pemain Chelsea Ini
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:49
Harga 75 Juta Poundsterling Tapi Belum Juga Moncer di MU, Benjamin Sesko Kena Sentil
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:48
Chelsea Coba Tikung MU untuk Perburuan Bintang Timnas Inggris Ini
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:23
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:01
Bintang Atletico Madrid Ini Masuk Daftar Belanja MU di Januari 2026
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 6 September 2025 11:10
-
Liga Inggris 6 September 2025 11:05
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:52
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:49
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:24
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:18
MOST VIEWED
- Andai Saja 2 Tahun Lalu Manchester United Mendengarkan Saran Rio Ferdinand
- No Baleba No Problem! MU Sudah Punya 'Baleba' Mereka Sendiri!
- Penyesalan Terbesar MU? Dibuang Murah, Bintang Ini Sekarang Nilai Pasarnya Lebih Mahal dari Sesko & Mbeumo
- Transfer Joao Pedro ke Chelsea Bikin Rio Ferdinand Lupakan Rekor Isak di Liverpool, Apa Alasannya?
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...