Tur Asia MU vs ASEAN All-Stars: Animo Suporter Datang ke Stadion Turun?

Tur Asia MU vs ASEAN All-Stars: Animo Suporter Datang ke Stadion Turun?
Suasana tribune Old Trafford dalam laga Manchester United vs Bournemouth, Minggu (22/12/2024). (c) AP Photo/Dave Thompson

Bola.net - Manchester United melanjutkan tradisi mereka dengan menggelar tur pramusim ke Asia. Dalam agenda kali ini, Setan Merah dijadwalkan melakoni dua pertandingan: menghadapi ASEAN All-Stars di Stadion Bukit Jalil pada 28 Mei, serta melawan Hong Kong pada 30 Mei 2025.

Namun, tak seperti tur-tur sebelumnya yang disambut gegap gempita, kunjungan MU ke Asia tahun ini justru terasa agak sepi. Menurut laporan BBC Sport, tiket pertandingan yang biasanya ludes dalam waktu singkat kini tidak seluruhnya terjual, mencerminkan kelesuan yang sama dengan performa tim sepanjang musim 2024/2025.

Musim 2024/2025 menjadi masa yang sulit bagi para pendukung Manchester United. Tim asuhan Erik ten Hag hanya finis di posisi ke-15 klasemen akhir Premier League dan gagal mengangkat satu pun trofi. Bahkan, mereka harus menelan kekalahan 0-1 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa.

Kegagalan demi kegagalan di atas lapangan mulai berdampak ke luar lapangan. Asia Tenggara, yang selama ini menjadi salah satu pasar terbesar bagi MU, mulai menunjukkan tanda-tanda kejenuhan. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang hubungan jangka panjang antara klub dan penggemarnya di kawasan ini.

1 dari 2 halaman

Antusiasme yang Mulai Memudar

Sejak masa kejayaan di era Sir Alex Ferguson, Asia dikenal sebagai 'rumah kedua' bagi Manchester United. Setiap kali klub ini bertandang ke kawasan tersebut, mereka disambut dengan antusiasme luar biasa. Tiket pertandingan habis dalam hitungan jam, dan stadion selalu penuh sesak.

Namun, situasi kini berbeda. Meski secara komersial MU masih mampu meraih pemasukan signifikan, sekitar £8 juta dari dua pertandingan di Malaysia dan Hong Kong, suasana emosional di kalangan penggemar terasa jauh lebih datar.

Haresh Deol, jurnalis senior asal Malaysia sekaligus pendiri portal berita TwentyTwo13, menyebut atmosfer tur kali ini tidak sehangat sebelumnya. “Memang ada pembicaraan di antara fans soal pertandingan ini, ada sedikit kegembiraan, tetapi tidak seintens dulu, ketika United masih tampil kompetitif di Premier League,” ujarnya.

Stadion Nasional Bukit Jalil yang berkapasitas 84.000 penonton diperkirakan hanya akan terisi sebagian. Meski lebih dari 40.000 tiket berhasil terjual dalam beberapa jam pertama, kursi di sejumlah kategori harga masih tersedia. Sebuah kontras mencolok jika dibandingkan dengan tur MU tahun 2009, ketika Wayne Rooney dan kawan-kawan memukau stadion yang penuh sesak lewat kemenangan dramatis atas Malaysia XI.

2 dari 2 halaman

Kekecewaan Bukan Berarti Berpaling

Kekecewaan Bukan Berarti Berpaling

Suasana tribune Old Trafford dalam laga Manchester United vs Bournemouth, Minggu (22/12/2024). (c) AP Photo/Dave Thompson

Yang terjadi bukanlah penurunan loyalitas, melainkan ekspresi dari kekecewaan. Narinpaj Bunyavirapan, influencer sepak bola asal Bangkok yang juga pendukung MU, mengatakan bahwa sebagian penggemar masih akan datang, meskipun semangat mereka tidak lagi seperti dulu.

“Basis penggemar yang loyal dan punya kemampuan pasti akan tetap hadir, tetapi saya rasa mereka datang bukan karena antusiasme, melainkan sekadar untuk memberikan dukungan moral bagi para pemain,” ucapnya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa meski kesetiaan suporter belum benar-benar luntur, performa buruk tim mulai menggerus keterlibatan mereka, terutama dalam kegiatan non-kompetitif seperti tur pramusim. Ada jarak yang mulai terbentuk antara klub dan komunitas penggemarnya di Asia—sebuah sinyal peringatan bagi brand sebesar Manchester United.