5 Pelajaran dari Laga Atalanta vs AC Milan: Leao Loyo, Lini Serang Tumpul, tapi Pertahanan Tetap Kokoh

5 Pelajaran dari Laga Atalanta vs AC Milan: Leao Loyo, Lini Serang Tumpul, tapi Pertahanan Tetap Kokoh
Samuele Ricci dari AC Milan bersiap menendang bola dalam pertandingan Serie A melawan Atalanta di Bergamo, Italia, Selasa, 28 Oktober 2025 (c) Spada/LaPresse via AP

Bola.net - AC Milan harus puas berbagi poin saat bertandang ke markas Atalanta di Gewiss Stadium pada pekan kesembilan Serie A 2025/2026. Laga berlangsung ketat dan berakhir imbang 1-1, membuat Rossoneri gagal menjaga tren kemenangan.

Milan sempat unggul lebih dulu lewat sepakan jarak jauh Samuele Ricci di babak pertama. Namun, keunggulan itu tak bertahan lama karena Ademola Lookman menyamakan kedudukan sebelum turun minum.

Kedua tim tampil agresif di babak kedua. Milan sempat mendominasi, sementara Atalanta menutup laga dengan tekanan berat. Meski peluang tercipta di kedua sisi, skor 1-1 tetap bertahan hingga peluit akhir berbunyi.

Bagi Milan, hasil ini menjadi catatan imbang kedua beruntun setelah ditahan Pisa. Sementara bagi Atalanta, ini merupakan hasil imbang kelima secara beruntun di semua kompetisi. Berikut lima pelajaran penting dari duel sengit di Bergamo ini.

1 dari 6 halaman

Rafael Leao Masih Belum Konsisten

Rafael Leao kembali gagal menunjukkan performa terbaiknya di laga besar. Setelah tampil gemilang dengan tiga gol dalam dua laga sebelumnya, ekspektasi tinggi mengiringinya saat menghadapi Atalanta. Namun, kali ini Leao tampil di bawah standar dan bahkan diganti lebih awal di babak pertama.

Pemain asal Portugal itu tampak tidak bugar sepenuhnya dan jarang terlibat dalam serangan. Padahal, Milan sangat membutuhkan kontribusinya dalam skema transisi cepat. Ketika Milan unggul, Leao seharusnya bisa menjadi tumpuan untuk memperlebar keunggulan, tetapi ia justru terlihat pasif.

Masalah kebugaran disebut menjadi penyebab utama performa menurun Leao. Pelatih Massimiliano Allegri mengonfirmasi bahwa sang winger masih berjuang dengan masalah pinggul yang mengganggunya dalam beberapa pekan terakhir.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 3 November 2025
AC Milan AC Milan
02:45 WIB
AS Roma AS Roma
Serie A Serie A | 1 November 2025
Udinese Udinese
21:00 WIB
Atalanta Atalanta
2 dari 6 halaman

Lini Serang Masih Belum Tajam

Tidak hanya Leao, seluruh lini depan Milan tampil kurang menggigit di Bergamo. Santiago Gimenez tampil buruk sepanjang laga dengan kontrol bola dan pergerakan yang tidak efektif. Ia gagal mengonversi peluang dan kerap kehilangan bola di momen penting.

Christopher Nkunku yang masuk dari bangku cadangan juga belum mampu memberi dampak. Performa pemain Prancis itu masih lesu, jauh dari ekspektasi besar yang melekat padanya sejak bergabung dengan mahar 37 juta euro dari Chelsea.

Dengan tumpulnya lini depan, Milan bisa saja kesulitan mempertahankan posisinya di papan atas klasemen Serie A. Allegri harus segera menemukan formula baru agar serangan Rossoneri kembali hidup di laga-laga berikutnya.

3 dari 6 halaman

Lini Pertahanan Tetap Solid

Jika lini depan mandek, lini belakang justru tampil cukup disiplin. Matteo Gabbia dan Strahinja Pavlovic menjadi tembok kokoh di jantung pertahanan, meskipun beberapa kali sempat ditekan oleh serangan cepat Atalanta.

Mike Maignan juga berperan penting dengan sejumlah penyelamatan krusial, termasuk menggagalkan peluang emas Davide Zappacosta di penghujung laga. Kiper asal Prancis itu menunjukkan refleks luar biasa dan menjadi alasan utama Milan tidak pulang dengan kekalahan.

Davide Bartesaghi layak diapresiasi di sisi kiri. Bek muda Italia itu tampil berani dalam duel dan disiplin menjaga area pertahanan. Meski kebobolan satu gol, lini belakang Milan menunjukkan organisasi yang jauh lebih baik dibanding laga melawan Pisa.

Satu-satunya kekhawatiran mungkin bisa dialamatkan pada Fikayo Tomori. Ia terlihat agak keteteran di laga tersebut dan kabar terbaru menyebut ia mungkin bermasalah dengan lututnya.

4 dari 6 halaman

Lini Tengah Sedikit Ambyar

Samuele Ricci menjadi bintang Milan lewat gol indah dari luar kotak penalti. Selain itu, performanya di lini tengah juga cukup stabil, dengan distribusi bola yang rapi dan keberanian dalam duel-duel fisik. Namun, tidak semua gelandang tampil sebaik dirinya.

Sang maestro Luka Modric mengalami laga yang sulit. Di usia 40 tahun, kelelahan mulai terlihat setelah selalu tampil sebagai starter dalam sembilan pertandingan beruntun. Ia bahkan kehilangan bola yang berujung pada proses gol penyama kedudukan Atalanta.

Youssouf Fofana juga tampil di bawah standar. Ia terlihat kurang sigap saat Milan kehilangan bola dan gagal menjaga ritme permainan. Tanpa Adrien Rabiot dan Christian Pulisic, Milan kehilangan keseimbangan di lini tengah dan sulit menjaga kontrol permainan.

5 dari 6 halaman

Milan Perlu Tambahan Pemain di Januari

Masalah utama Milan saat ini bukan hanya performa, tetapi juga kedalaman skuad yang terbatas. Dengan banyaknya pemain cedera dan performa beberapa pemain pelapis yang tidak memuaskan, Allegri jelas membutuhkan amunisi baru di bursa transfer Januari.

Rossoneri hanya memiliki 19 pemain outfield yang benar-benar siap bermain. Ketika beberapa di antaranya seperti Gimenez atau Fofana tidak tampil baik, Milan kehilangan opsi untuk mengubah jalannya pertandingan. Situasi ini membuat mereka sulit bersaing konsisten di papan atas.

Manajemen disebut sudah mempertimbangkan langkah aktif di bursa transfer mendatang. Fokus utama adalah menambah satu striker dan bek tengah baru untuk memperkuat skuad menghadapi paruh kedua musim.