
Bola.net - -
Christian Abbiati mengungkapkan bahwa manajemen AC Milan di bawah Yonghong Li lebih buruk dari manajemen lama dan sistem kerjanya menimbulkan kebingungan bagi semua orang.
Milan sebelumnya tumbuh besar di bawah kendali Silvio Berlusconi. Akan tetapi kondisi finansial Rossoneri mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Hal itu membuat Berlusconi akhirnya melepas Milan pada konsorsium asal Tiongkok yang dikomandoi oleh Li. Proses takeover saham klub itu tuntas pada awal tahun 2017 kemarin, tepatnya di bulan April.
Akan tetapi, pada Juli 2018 Li dipaksa hengkang dari Milan. Rossoneri sekarang dikuasai oleh Elliott Management karena Li sebelumya tak mampu membayar hutang-hutangnya pada firma asal Amerika Serikat itu.
Laporan Abbiati
Terdepaknya Li disyukuri oleh Abbiati. Sebab menurutnya di bawah kepemimpinan Li, kerja manajemen Milan menjadi amburadul.
“Bagaimana hasilnya dengan bos dari Tiongkok? Kesalahan saya adalah membuat perbandingan dengan Milan lama, di mana saya memiliki poin referensi tertentu," bebernya seperti dilansir Football Italia.
"Di sana, di sisi lain, ada banyak kebingungan di sisi manajemen. Organisasi berasap yang mencoba lulus dengan sempurna. Cara berakhirnya itu tidak mengejutkan saya dan dengan bagaimana segala sesuatunya berjalan, memang lebih baik berakhir," tegasnya.
Poin Referensi
Abbiati lantas sedikit membeberkan apa poin referensi yang ia maksud. Ia kemudian menyebut nama pelatih Milan Gennaro Gattuso.
“Poin referensi saya adalah Gattuso [yang menggantikan Vincenzo Montella pada bulan November]," ucapnya.
"Apa pekerjaan saya dengan Gattuso? Tujuannya adalah untuk me-reset Milanello menjadi seperti dulu, dengan aturan perilaku yang tepat," tuturnya.
Soal Maldini dan Leonardo
Setelah resmi menyingkirkan Li, Elliott kemudian berusaha merombak manajemen tim Milan. Mereka mendepak beberapa orang, salah satunya Massimiliano Mirabelli, dan mempekerjakan muka-muka baru.
Sebut saja Leonardo, yang ditugaskan sebagai general manager. Kemudian ada nama Paolo Maldini yang diberi jabatan sebagai sporting strategy and development director.
"Maldini dan Leonardo serta dua orang teman dan dua profesional hebat, yang dapat melakukan pekerjaan mereka. Mereka adalah orang yang tepat untuk membangun kembali klub karena mereka mengenal Milan dengan sangat baik," serunya.
"Sebagai seorang Milanista, saya benar-benar ingin melihat Maldini di dalam klub dan ketika Leo tiba, saya berkata pada diri sendiri: 'Sekarang Paolo juga tiba'."
(foti/dim)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 13:24
Dosa Finansial Ronaldo: Juventus Masih Bayar Mahal Kesalahan Empat Tahun Lalu
-
Editorial 21 Oktober 2025 22:27
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
-
Liga Italia 21 Oktober 2025 21:47
Dilema Juventus: Biaya Pemecatan Igor Tudor dan Beban Finansial Klub
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:34
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 13:24
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:12
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 12:29
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:49
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Pidato Cesc Fabregas Usai Kemenangan Como atas Juventus Langsung Viral: Benar-Benar Bikin Haru
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...