
Bola.net - AC Milan tampil seperti karakter 'overpowered' dalam gim saat menghajar tuan rumah Udinese 4-0 di Serie A, Sabtu (12/4/2025). Empat gol dari empat nama berbeda menandai kemenangan penuh gaya Rossoneri, ditambah clean sheet pertama mereka dalam sembilan pertandingan terakhir.
Sergio Conceicao, yang biasanya menggunakan skema 4-2-3-1, mencoba pendekatan baru lewat formasi 3-4-3. Hasilnya bukan hanya kemenangan besar, tapi juga transformasi permainan yang terasa seperti cheat code dalam simulasi sepak bola.
Beberapa pemain Milan tampak seperti mendapat upgrade level secara instan. Skema anyar ini benar-benar membuka potensi penuh mereka di lapangan, khususnya di sisi kiri pertahanan dan serangan.
Theo Hernandez: Mode Beast Aktif
Theo Hernandez menjadi salah satu pemain yang paling diuntungkan dari perubahan taktik ini. Bermain sebagai wing-back kiri, dia mendapatkan ruang eksplorasi yang lebih luas tanpa terlalu terbebani tugas bertahan.
Dengan hadirnya bek tengah tambahan, Theo bisa lebih fokus pada kekuatan utamanya: dribel eksplosif dan kontribusi ofensif. Dia bahkan mencetak gol ketiganya musim ini dengan finishing keras diawali kombinasi tim yang rapi di sisi kiri.
Bisa dibilang, ini adalah salah satu performa terbaik Theo dalam beberapa bulan terakhir. Dalam skema ini, dia tak hanya cepat seperti dalam video game, tapi juga presisi dalam eksekusi.






Rafael Leao: Kebebasan Tanpa Batas
Rekan satu sisi Theo, Rafael Leao, juga tampak seperti karakter yang baru saja mendapatkan boost kecepatan dan kreativitas. Dia tampil lepas dan mengancam, dengan satu gol yang menjadi pelepas dahaga setelah mandul sejak Februari.
Dalam wawancara seusai pertandingan, Leao mengakui bahwa keberadaan bek tambahan memberinya ruang lebih besar untuk berimprovisasi. Dia tak perlu terlalu dalam membantu pertahanan dan bisa fokus menekan dari sisi kiri.
Efek sinergi dengan Theo pun kembali terlihat seperti di masa-masa terbaik mereka. Kombinasi mereka mengacak-acak pertahanan Udinese, layaknya serangan kombo dalam game sepak bola modern.
Strahinja Pavlovic: Bek Tengah Rasa Playmaker
Tak hanya para pemain sayap yang bersinar, bek tengah anyar Strahinja Pavlovic juga tampil menonjol. Dia mencetak gol penting tepat sebelum jeda babak pertama dan menunjukkan ketangguhan dalam duel-duel fisik.
Dengan sistem tiga bek, Pavlovic sering kali naik membawa bola tanpa khawatir meninggalkan lubang di belakang. Ini memberinya peran tambahan sebagai ball carrier yang efektif dalam progresi serangan.
Dia juga berperan dalam build-up gol ketiga yang dicetak Theo, menambah kontribusinya di laga ini. Pavlovic terlihat seperti karakter bertahan dengan atribut menyerang yang diam-diam tinggi.
Tijjani Reijnders: Box-to-Box Versi Elite
Tijjani Reijnders pun menikmati kebebasan baru dalam sistem ini. Dengan dua gelandang bertahan dan wing-back aktif, dia bisa masuk lebih dalam ke kotak penalti lawan.
Dia mencetak gol keempat Milan dengan penyelesaian tenang, hasil dari pergerakan tajam tanpa bola. Dalam skema 3-4-3, perannya sebagai gelandang box-to-box jadi lebih optimal.
Dengan lini tengah lebih seimbang, Reijnders bisa lebih sering bergabung dalam serangan tanpa membuat ruang terbuka di lini tengah. Dia tampil seperti gelandang serba bisa di mode Career sebuah gim.
Upgrade dengan Sistem Baru
Eksperimen 3-4-3 Conceicao tak hanya berhasil membawa kemenangan telak, tapi juga membuka dimensi baru dalam permainan Milan. Beberapa pemain tampil seperti telah 'di-upgrade' berkat sistem ini.
Kombinasi Theo dan Leao di sisi kiri kembali mematikan, Pavlovic makin solid dan agresif, sementara Reijnders terlihat makin matang dalam peran barunya. Conceicao seolah-olah menekan tombol reset dan menyusun ulang karakter utamanya.
Kini, tinggal bagaimana pelatih Portugal itu menjaga konsistensi sistem ini. Jika berhasil, Milan bisa jadi tim paling 'meta' di sisa musim.
Klasemen Serie A
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Kevin De Bruyne, Sutradara Comeback di Etihad Saga
- Manchester City dan Mosaik Kebangkitan: Potongan Peran dari Setiap Sudut Lapangan
- Dari Derbi Korea ke Crossover Tak Terduga: Korea Utara vs Garuda Muda Indonesia
- Rapor Pemain Man City saat Hajar Palace: Kevin De Bruyne Inspirator Kebangkitan
- Derby della Capitale Lazio vs Roma: Kota yang Terbelah, Hasrat yang Membara
- Newcastle, Manchester United, dan Dua Takdir yang Bergerak ke Arah Berlawanan
- Di Antara Luka dan Asa, Real Madrid Wajib Bangkit dan Menang
- Salah Bertahan, Gelar di Depan Mata, Liverpool Siap Taklukkan West Ham
- Chelsea Siap Giling Ipswich di Stamford Bridge
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 6 September 2025 08:53
AC Milan Bisa Kehilangan Mike Maignan Tanpa Uang, Chelsea Menunggu!
-
Liga Italia 6 September 2025 07:50
Bek Monaco Ini Teryata Sempat Dilirik AC Milan Sebelum Akhirnya Datangkan Odogu
-
Tim Nasional 6 September 2025 00:33
Debut Manis Miliano Jonathans, Apresiasi Sananta buat Suporter Timnas Indonesia
-
Tim Nasional 6 September 2025 00:22
Dukungan Suporter Timnas Indonesia Tinggalkan Kesan Mendalam buat Pemain Lawan
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:19
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:11
-
Liga Eropa Lain 6 September 2025 09:01
-
Liga Italia 6 September 2025 08:53
-
Bola Dunia Lainnya 6 September 2025 08:47
-
Tim Nasional 6 September 2025 08:38
MOST VIEWED
- Edon Zhegrova Resmi Gabung Juventus: Sebuah Mimpi, Ambisi Besar, dan Pesan untuk Bianconeri
- Mengenal David Odogu: Bek Baru AC Milan yang Pernah Angkat Trofi Piala Dunia di Indonesia
- Hasil Perombakan Besar-besaran AC Milan, Hanya Sedikit Pemain Dari Musim Lalu yang Selamat
- Klub Liga Italia Paling Boros di Bursa Transfer Musim Panas 2025: Awas Kaget!
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...