
Bola.net - Ange-Yoan Bonny resmi bergabung dengan Inter Milan pada musim panas ini. Penyerang muda Prancis itu menilai langkahnya ke San Siro merupakan takdir yang sudah lama dirasakan.
Bonny didatangkan dari Parma dengan biaya sekitar 25 juta euro. Meski pengalaman di Serie A masih terbatas, ekspektasi terhadapnya sangat tinggi.
Pelatih baru Cristian Chivu dikabarkan akan mengubah formasi klasik 3-5-2 Simone Inzaghi menjadi 3-4-2-1. Hal ini membuka peluang bagi Bonny untuk langsung menjadi starter.
Dengan Lautaro Martinez memimpin lini depan, Bonny kemungkinan akan ditempatkan sedikit di belakang bersama Marcus Thuram. Persiapan yang intens membuat Bonny merasa siap menghadapi tantangan besar di Inter.
Masa Adaptasi Lancar
Bonny mengaku masa adaptasi di Inter berjalan intens namun menyenangkan. Latihan pramusim membantunya memahami cara bermain tim dan peran yang bisa dia mainkan.
Ia menilai hubungan dengan rekan setim sangat baik meski dia pemain baru. Suasana di tim membuatnya merasa diterima seperti anggota keluarga sendiri.
“Kami mempersiapkan diri dengan cara yang tepat. Pertandingan uji coba membantu saya memahami bagaimana tim bermain, di mana saya bisa paling berguna, dan apa yang diharapkan rekan setim dari saya,” kata Bonny.
“Sebagian besar pemain sudah saling mengenal selama bertahun-tahun, tapi para pendatang baru pun beradaptasi dengan baik. Persiapannya berat, tapi kini kaki saya mulai menyesuaikan diri,” tambahnya.
Bergabung dengan Inter Adalah Takdir
Bonny mengaku menolak beberapa klub top untuk meneken kontrak di Inter. Ia menilai klub ini sesuai dengan impian masa kecilnya.
Kebahagiaan Bonny semakin lengkap karena jersey Inter pertama yang dibeli ibunya saat ia berusia enam tahun kini ia kenakan sebagai pemain profesional.
“Beberapa tim menginginkan saya, tapi saya tidak ragu: saat Inter memanggil, saya tidak berpikir dua kali,” ujarnya.
“Klub ini tepat seperti yang saya inginkan – di sinilah saya ingin mewujudkan impian masa kecil. Begitu menandatangani kontrak, saya langsung memposting foto diri saya sebagai anak-anak mengenakan jersey Inter: ini takdir,” jelas Bonny.
Fokus Perkembangan dan Hubungan dengan Chivu
Bonny menekankan bahwa harga transfer hanyalah angka dan bukan fokus utamanya. Ia ingin terus mengembangkan kemampuan, terutama ketenangan di depan gawang dan permainan udara.
Hubungannya dengan Chivu tetap harmonis, pelatih yang sama seperti saat di Parma. Bonny menilai Chivu sangat langsung, menuntut, dan jujur dalam membimbingnya.
“Biaya transfer? Hanya angka, itu tidak penting. Tugas saya adalah bekerja keras. Saya masih banyak yang harus diperbaiki, terutama ketenangan di depan gawang dan permainan udara,” tutur Bonny.
“Hubungan saya dengan Chivu tidak berubah. Dia pelatih yang sama seperti di Parma, hanya di level lebih tinggi, tapi dengan kualitas yang sama. Saya sangat senang bertemu dengannya di momen yang tepat dalam karier saya,” tambahnya.
Belajar dari Lautaro dan Thuram
Bonny terus mempelajari gerakan Lautaro Martinez dan Marcus Thuram. Ia ingin mendekati level mereka dan menyesuaikan diri dengan ritme permainan Inter.
Sebagai penyerang, Bonny belajar untuk selalu bersenang-senang sekaligus fokus mencari gol. Ia merasa nyaman bermain sebagai second striker atau center-forward jika dibutuhkan.
“Saya mempelajari mereka, mencoba memahami detail – cara mereka bergerak, dengan atau tanpa bola. Saya lakukan ini untuk suatu hari bisa mendekati level mereka,” kata Bonny.
“Mereka memberi dua nasihat sederhana seperti kakak: pertama, ‘bersenang-senang.’ Kedua, ‘selalu cari gol,’ karena penyerang dinilai dari gol yang dicetak. Di sini, semua bisa bermain bersama, bahkan sekaligus,” tambahnya.
Sumber: Sempre Inter
Klasemen Serie A
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 16:56
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
LATEST UPDATE
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 19:35
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 19:28
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 18:14
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 18:02
-
Tim Nasional 22 Oktober 2025 17:48
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 17:30
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Pidato Cesc Fabregas Usai Kemenangan Como atas Juventus Langsung Viral: Benar-Benar Bikin Haru
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...