
Bola.net - Juventus memulai musim ini dengan optimisme tinggi. Pergantian pelatih dari Thiago Motta ke Igor Tudor langsung memberikan dampak positif, terlihat dari performa tim yang semakin konsisten.
Bianconeri kembali dipandang sebagai kandidat kuat dalam perburuan scudetto, berkat stabilitas serta energi baru yang dibawa Tudor.
Padahal, ketika pertama kali diumumkan, banyak pihak meragukan kapasitas Tudor. Namun, waktu membuktikan sebaliknya. Dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan efektif, ia berhasil meraih kepercayaan pemain.
Kini, Juventus berada pada fase penting untuk membangun momentum. Dengan skuad penuh bintang, kunci keberhasilan tidak hanya bergantung pada taktik, tetapi juga kemampuan pelatih dalam merangkul para pemain.
Tudor vs Motta: Perbedaan Mendasar

Thiago Motta memang sempat memberi harapan, tetapi ia kesulitan menjaga kepercayaan penuh dari manajemen dan para pemain. Pendekatan yang cenderung kaku membuat suasana di dalam tim tidak sepenuhnya cair. Hal ini menjadi kontras jika dibandingkan dengan Igor Tudor.
Mantan bek Juventus, Mark Iuliano, menyoroti hal tersebut dalam wawancaranya bersama Tuttojuve.
“Dibandingkan dengan Motta, Tudor menekankan empati dan atletisisme. Bahkan di Udine, para pemain menyukainya karena kualitas-kualitas ini. Saya berkesempatan untuk mengapresiasinya di sana," kata Iuliano.
Pernyataan Iuliano menunjukkan bagaimana Tudor mampu membangun kedekatan dengan pemain. Ia tidak hanya berfokus pada taktik, tetapi juga memahami kebutuhan emosional dan fisik para pemain. Hasilnya, ruang ganti Juventus kini lebih harmonis dan hal itu tercermin pada permainan yang semakin solid.
Empati dan Atletisisme Jadi Kunci

Tudor mengedepankan keseimbangan antara disiplin dan pendekatan personal. Empati membuat pemain merasa dihargai, sementara penekanan pada atletisisme menjaga performa fisik tetap prima.
Perpaduan ini menjadikan Juventus lebih kuat secara mental maupun fisik, terutama menghadapi jadwal padat Serie A dan kompetisi Eropa.
Selain itu, atmosfer positif di dalam tim membuat para pemain lebih termotivasi mengikuti instruksi taktik. Mereka merasa diperlakukan sebagai individu yang penting, bukan sekadar bagian dari sistem. Alhasil, strategi Tudor berjalan lebih efektif dengan komitmen penuh dari seluruh skuad.
Juventus Fokus ke Depan

Meski musim baru saja dimulai, langkah Tudor bersama Juventus sudah membangun fondasi menjanjikan. Tim terlihat lebih solid, penuh energi, dan memiliki koneksi kuat antara pemain dengan pelatih.
Tantangan berikutnya adalah menjaga konsistensi, terutama ketika menghadapi tekanan di momen-momen krusial.
Jika tren positif ini berlanjut, Juventus berpeluang besar bukan hanya sebagai penantang, tetapi juga mengembalikan dominasi mereka di Serie A.
Lebih jauh lagi, keberhasilan Tudor membuktikan bahwa empati dan pendekatan manusiawi sama pentingnya dengan strategi dalam mengelola tim papan atas
Sumber: JuveFC
Klasemen Serie A 2025/2026
Baca Ini Juga:
- Pengakuan Mengejutkan Ibu Rabiot Terkait Kepindahan Anaknya Dari Marseille ke AC Milan
- Kisah di Balik Kepindahan Jamie Vardy ke Cremonese: Ada Peran Pelatih Chelsea!
- Ini Kata Leao Soal Peran Barunya di AC Milan dan Update Terkait Cederanya
- Milan Skriniar Ungkap Alasan Tinggalkan Inter Milan
- Derby d'Italia Juventus vs Inter Milan: Panggung Eksperimen Teknologi Ref Cam di Serie A
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 19 Desember 2025 08:52Rabiot Bongkar Penyebab Milan Tumbang dari Napoli: Bukan Leao, Bukan Gimenez
-
Liga Italia 19 Desember 2025 02:00 -
Liga Italia 18 Desember 2025 22:38Alessandro Bastoni Buka Suara soal Rumor Transfer Barcelona dan Liga Inggris
-
Liga Italia 18 Desember 2025 19:29
LATEST UPDATE
-
Basket 19 Desember 2025 09:10 -
Liga Italia 19 Desember 2025 09:04 -
Voli 19 Desember 2025 09:01 -
Liga Eropa UEFA 19 Desember 2025 09:00 -
Voli 19 Desember 2025 09:00 -
Voli 19 Desember 2025 09:00
MOST VIEWED
- Prediksi Napoli vs Milan 19 Desember 2025
- Masa Depan Mike Maignan Menggantung, AC Milan Diam-Diam Siapkan Dua Jalan Keluar: Nama Alisson Masuk Daftar Incaran
- Inter Milan dan Insting Pembunuh Lautaro Martinez di Kotak Penalti Lawan
- Inter Milan Pertimbangkan Mantan Pemain Arsenal untuk Tutupi Absennya Denzel Dumfries
HIGHLIGHT
- 6 Pemain Tercepat yang Mencapai 100 Gol di Premier...
- 8 Pemain Real Madrid dengan Gaji Tertinggi Sepanja...
- 8 Pemain Real Madrid dengan Gaji Tertinggi Sepanja...
- Best XI Serie A: Napoli yang Juara, Inter Milan ya...
- 5 Calon Pengganti Mohamed Salah yang Wajib Diperti...
- 6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Diperman...
- 5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Ser...
















:strip_icc()/kly-media-production/medias/5449661/original/065722000_1766108829-4a42a389-4e8f-4fab-8ce8-0874e668e759__1_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5449646/original/075736300_1766107601-massimiliano-allegri-vs-napoli.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5449643/original/028263900_1766107187-IMG_0524.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2559362/original/076937200_1546315450-20190101-Kembang-Api-Ancol-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5449629/original/059490100_1766104646-1000115851.jpg)

