
Kabar tentang Sabatini akan memutus kontraknya di Roma sejatinya sudah muncul sejak beberapa waktu lalu, tapi dia diperkirakan masih akan menunggu hingga akhir musim 2016/17. Namun ternyata itu berjalan lebih cepat dari yang diperkirakan.
Dan baru-baru ini, Sabatini mengungkapkan beberapa alasan yang membuatnya akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan AS Roma. Salah satunya karena penjualan Miralem Pjanic ke Juventus.
"Kadang-kadang saya kerap disebut sombong. Saya kehilangan seorang pemain (Pjanic) yang kini tampil dengan sangat baik di klub barunya, dia adalah salah satu alasan saya mengundurkan diri."
"Saya merasa buruk karena pemain ini, lakukan beberapa riset dan anda akan tahu siapa yang saya maksudkan. Insiden ini sangat menentukan dan membuat saya tersadar bahwa saya tak bisa lagi bertindak sebagai seorang direktur olahraga."
"Sangatlah tidak mudah untuk menjual beberapa pemain, terutama Lamela. Kesepakatan itu benar-benar membunuh saya. Saya ingin membelinya untuk mengirim sinyal kuat ke klub-klub lain . Dia tidak mudah untuk dibeli, namun kami berhasil merekrutnya."
"Menjualnya adalah hal yang sangat menyiksa bagi saya, namun ini juga berlaku pada pemain-pemain lain. Banyak saran kepada saya saat bursa transfer telah dibuka, namun saya tak pernah mendengarkan. Mungkin hanya sekali dalam 20 tahun terakhir."
"Para pemain harus menyadari bahwa kami gagal menembus Liga Champions, itu adalah kerugian bagi siapapun, jadi pertimbangan harus dilakukan. Kontrak para pemain pada akhirnya akan ditinjau ulang oleh (Mauro) Baldissoni, namun mereka bukanlah prioritas kami. Kini kami harus fokus pada apa yang terjadi di lapangan, kami ingin melakukan sejumlah hal penting."
"Kembali ke saya. Saya meninggalkan Roma karena mereka telah mengubah beberapa aturan sepakbola. Saya ingin memainkan sepakbola saya, tapi saya menemukan kesulitan untuk menyesuaikan diri saya dengan kriteria baru. Presiden, dengan rekan yang lain, menunjukkan beberapa poin statistik, sementara saya hidup dengan insting dan imajinasi."
"Angka-angka dapat membantu tapi kadang-kadang mereka mengkhianati anda. Saya percaya pada apa yang saya lihat saat sata melihat seorang pesepakbola. Saya tak ingin bertarung dengan ide yang berbeda. Saya selalu punya ide dari sepakbola saya dan saya tak berniat mengubahnya. Dan saat ini, klub melakukan sesuatu yang lain." (foti/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Editorial 21 Oktober 2025 22:27
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
-
Liga Italia 21 Oktober 2025 21:47
Dilema Juventus: Biaya Pemecatan Igor Tudor dan Beban Finansial Klub
-
Liga Italia 20 Oktober 2025 16:52
Dua Gol Leao Bikin Milan Melesat, Modric Punya Harapan Khusus untuk Sang Bintang
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:59
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:12
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:11
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 23:02
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:50
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:47
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Luka Modric Punya Rencana Emosional Usai Kontraknya di AC Milan Habis: Siap Pulang ke Real Madrid!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...