Cerita Rafael Leao: Hampir ke Inter Milan, Diselamatkan Panggilan Paolo Maldini

Cerita Rafael Leao: Hampir ke Inter Milan, Diselamatkan Panggilan Paolo Maldini
Selebrasi Rafael Leao dalam laga AC Milan vs Bari di Coppa Italia 2025/2026, Senin (18/8/2025). (c) La Presse via AP Photo/Spada

Bola.net - Penyerang AC Milan Rafael Leao belum lama ini buka suara soal masa awal kariernya di Serie A. Pemain asal Portugal itu mengaku sempat berada di ambang bergabung dengan Inter Milan.

Hanya saja, ia membuat keputusan besar beberapa hari sebelum transfer terjadi. Leao menolak pindah ke Nerazzurri dan memilih menunggu tawaran dari AC Milan.

Kisah menarik itu ia sampaikan dalam sebuah wawancara. Leao dengan jujur menceritakan apa yang membuatnya menjatuhkan pilihan kepada Rossoneri.

Sejak saat itu, perjalanan kariernya bersama Milan berjalan penuh arti. Pemain berusia 25 tahun itu kini menjadi wajah baru klub di lini serang.

1 dari 7 halaman

Nyaris Merapat ke Inter

Nyaris Merapat ke Inter

Rafael Leao (kanan) berduel lawan Conor Bradley di laga pramusim Liverpool vs AC Milan, Sabtu (26/7/2025). (c) AP Photo/Chan Long Hei

Leao menuturkan bahwa pada musim panas 2019 dirinya hampir saja berkostum Inter. Bahkan, hanya tinggal menghitung hari sebelum kabar dari Milan datang.

Ia mengaku sudah punya niat untuk tidak menyeberang ke rival sekota. Baginya, keputusan itu adalah pilihan sadar demi masa depan.

“Saya bisa ceritakan kisah sebelum saya datang ke sini. Saya hampir pergi ke Inter,” kata Leao kepada Say Less Podcast.

“Direktur olahraga berkata: Rafa, kami hampir menjualmu ke Inter. Saya bilang tidak. Saya tampil bagus musim ini. Saya ingin bertahan satu musim lagi untuk membangun nama saya dan merasa lebih nyaman untuk tantangan berikutnya,” lanjut Leao.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 29 September 2025
AC Milan AC Milan
01:45 WIB
Napoli Napoli
2 dari 7 halaman

Telepon dari Paolo Maldini

Telepon dari Paolo Maldini

Penyerang Milan, Rafael Leao (kanan) berebut bola dengan gelandang Arsenal, Martin Zubimendi di laga pramusim yang digelar di Stadion Nasional Singapura, 23 Juli 2025. (c) AP Photo/Vincent Thian

Beberapa pekan kemudian, datang kabar baru dari pihak klub. Leao diberi tahu bahwa AC Milan menunjukkan minat untuk membawanya.

Tak lama setelah itu, ada panggilan yang benar-benar mengubah segalanya. Paolo Maldini sendiri yang turun tangan untuk meyakinkannya.

“Setelah beberapa minggu, direktur kembali dan mengatakan Milan tertarik. Saya berpikir: Milan, ya. Jika mereka datang dengan tawaran, saya akan menerima,” ujar Leao.

“Dalam beberapa hari, dia berkata ada yang ingin berbicara dengan saya. Lalu dia memberikan telepon, dan ternyata itu Maldini: Kamu harus datang. Bro, selesai,” ungkapnya.

3 dari 7 halaman

Milan Jadi Pilihan Utama

Milan Jadi Pilihan Utama

Rafael Leao dibayangi Emil Holm dalam laga final Coppa Italia antara AC Milan vs Bologna, Kamis (15/5/2025). (c) AP Photo/Gregorio Borgia

Leao menegaskan bahwa Milan punya tempat khusus sejak ia masih kecil. Ia tumbuh dengan menonton para legenda besar yang pernah memperkuat Rossoneri.

Itulah sebabnya, begitu ada tawaran resmi, ia sama sekali tidak ragu. Milan langsung ia pilih dibandingkan klub lain, termasuk Inter.

“Anda tidak bisa berkata tidak. Sejak kecil, saya menonton Ronaldinho, Ronaldo, Kaka, dan Seedorf. Pemain-pemain seperti itu dan banyak sejarah besar,” kata Leao.

“Tujuh gelar Liga Champions, hanya Real Madrid yang lebih banyak. Antara Inter dan Milan, Milan seratus kali,” tegasnya.

4 dari 7 halaman

Pengalaman Bersama Rossoneri

Pengalaman Bersama Rossoneri

Pemain AC Milan, Rafael Leao (c) Paola Garbuio/LaPresse via AP

Leao masih ingat jelas momen pertama kali tiba di Milan. Saat itu, ia langsung merasakan besarnya atmosfer klub ketika debut di San Siro.

Keberhasilan meraih Scudetto menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Semua itu semakin menegaskan arti penting Milan dalam perjalanan kariernya.

“Ketika Maldini menelepon, saya berada di hotel saat pramusim di Portugal. Saya hanya menunggu hari itu tiba,” jelas Leao.

“Saya datang ke Milan bersama keluarga, menginap semalam di hotel. Saat memainkan pertandingan pertama di kandang, saya sadar betapa besarnya klub ini. Stadion penuh, para suporter luar biasa. Saat kami juara liga, rasanya gila. Itu sesuatu yang harus dirasakan pemain untuk mengerti betapa pentingnya bermain di Milan,” pungkasnya.

5 dari 7 halaman

Kehidupan di Kota Milan

Kehidupan di Kota Milan

Rafael Leao dalam laga leg kedua semifinal Coppa Italia 2024/2025 antara Inter Milan vs AC Milan, Kamis (24/4/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Luca Bruno

Enam tahun menetap di Italia membuat Leao semakin betah. Ia menikmati budaya, kuliner, dan suasana yang ditawarkan kota Milan.

Bagi Leao, ada kesamaan antara Milan dan kampung halamannya di Lisbon. Hal itu membuatnya merasa nyaman seperti berada di rumah sendiri.

“Milan adalah kota yang indah. Mirip dengan Lisbon. Saya merasa seperti di rumah,” ucap Leao.

“Cuacanya bagus, makanannya enak, dan banyak tempat untuk dikunjungi. Di Italia, orang sangat menghargai sejarah dan budaya. Saya datang ke sini saat berusia 19 tahun. Italia benar-benar membantu saya untuk tumbuh dewasa,” tambahnya.

6 dari 7 halaman

Catatan Statistik Leao

Catatan Statistik Leao

Yann Bisseck berduel dengan Rafael Leao dalam laga leg kedua semifinal Coppa Italia 2024/2025 antara Inter Milan vs AC Milan, Kamis (24/4/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Luca Bruno

Sejak 2019, Leao tampil konsisten untuk Milan. Dari 261 pertandingan, ia berhasil menyumbangkan 71 gol dan 62 assist.

Kontraknya di San Siro masih berlaku hingga Juni 2028. Dalam kesepakatan itu juga terdapat klausul pelepasan senilai 175 juta euro.

Selain bersinar di level klub, Leao juga jadi andalan timnas Portugal. Hingga kini, ia mencatat lima gol dari 40 caps internasional.

Sumber: Football Italia

7 dari 7 halaman

Klasemen Serie A