
Bola.net - Permainan berkelas dari bek-bek legenda adalah komponen utama yang membentuk pemain Juventus, Matthijs De Ligt, hingga menjadi seperti sekarang. Tapi inspirasi pria asal Belanda tersebut tidak sampai di situ saja.
De Ligt dikenal sebagai bek dengan potensi besar di masa depan. Dan potensi menjanjikan itu telah diperlihatkan olehnya sejak melakoni laga debut di Ajax Amsterdam pada usia 16 tahun.
Kualitasnya semakin terasah seiring kesempatan bermain yang diberikan Ajax. Ia membuat publik gempar kala Ajax berhasil mencapai babak semi-final Liga Champions usai menyingkirkan Real Madrid dan Juventus.
Juventus terkesima dengan penampilannya, dan langsung bergerak cepat di bursa transfer. Pada musim panas tahun 2019 kemarin, mereka secara resmi merekrut De Ligt dari Ajax dengan mahar 75 juta euro.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Berkat Tiki-taka
De Ligt tidak hanya dibekali dengan kemampuan membaca serta mengawal pemain lawan. Ia juga paham bagaimana cara membangun permainan dari lini belakang. Skema itu sendiri banyak diterapkan oleh klub-klub besar di era sekarang.
Ia mengasahnya dengan melihat permainan tiki-taka yang dipopulerkan oleh Barcelona beberapa tahun silam. "Sejak kemunculan tim Barcelona yang itu, tim tiki-taka, semua orang ingin bermain dari lini belakang," ujarnya kepada Champions Journal.
"Dan untuk bermain dari lini belakang, anda butuh pemain bertahan yang bagus saat menguasai bola. Itulah mengapa kemampuan teknis sangat penting dalam peran saya," lanjutnya.
Awalnya tak Ingin Menjadi Bek
Pemahaman teknis bermain didapatkan De Ligt saat masih menjadi seorang gelandang. Faktanya, pemain berusia 20 tahun itu awalnya tidak ingin menjadi seorang bek. Tapi sebagai gelandang.
"Saya sering bermain di tengah, mencetak gol, memberikan assist, dan tiba-tiba mereka menganggap karir saya akan lebih baik jika mundur satu posisi, ke bek tengah," tambahnya.
"Pada awalnya saya berpikir, 'saya tidak suka menjadi bek', tapi sekarang saya mulai sadar bahwa cara saya dibesarkan ketika jadi seorang gelandang sangat membantu. Jadi, saya sangat senang ini menjadi tahap perkembangan yang harus saya lalui," pungkasnya.
Pada awal karirnya di Juventus, De Ligt sempat menjadi target kritikan karena performanya tidak sesuai dengan harapan. Namun perlahan ia mulai membaik dan membentuk benteng yang kokoh bersama Leonardo Bonucci.
(Football Italia)
Baca juga:
- Memori Hat-trick Serie A Pertama Zlatan Ibrahimovic
- 'Mr Champions League' Itu Bernama Cristiano Ronaldo
- Agen Timo Werner Juga Dekati Inter Milan dan Juventus, Bagaimana Peluang Liverpool?
- Edin Dzeko 2016/17: Serigala Roma yang Menunjukkan Taringnya
- Pindah ke MU? Paulo Dybala Siap Teken Kontrak Baru di Juventus
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 23:08
Dean Huijsen Beri Sinyal Comeback di El Clasico Kontra Barcelona
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Pidato Cesc Fabregas Usai Kemenangan Como atas Juventus Langsung Viral: Benar-Benar Bikin Haru
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...