
Bola.net - Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps, tak menutup kemungkinan dirinya akan melatih di level klub suatu hari nanti. Dan saat itu terjadi, ia akan mengikuti prinsip bermain bekas klubnya dulu, Juventus.
Pria berumur 51 tahun tersebut punya keterikatan yang cukup mendalam dengan Juventus. Selalu ada nama klub berjuluk Bianconeri itu dalam karir profesionalnya sebagai pemain dan juga pelatih.
Ya, Deschamps pernah menjadi salah satu gelandang andalan Juventus. Kiprahnya di Turin berjalan selama lima musim, dimulai saat dirinya dibeli dari Marseille pada tahun 1994 hingga hengkang ke Chelsea di 1999.
Ia pun pernah melatih Juventus selama satu musim, di mana Bianconeri pada saat itu harus bermain di Serie B sebagai imbas dari kasus Calciopoli. Dan Berkat dia, Juventus jadi bisa kembali beraksi di Serie A.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Mengikuti Prinsip Juventus
Ya, Deschamps pernah melanglang buana di level klub sebelum Timnas Prancis menawarinya pekerjaan. Selain Juventus, ia juga pernah melatih AS Monaco dan juga Marseille.
Pengalaman di level klub membuat Deschamps jadi sukses memberikan prestasi penting bagi Les Blues, yakni trofi juara Piala Dunia 2018. Dan sekarang, sudah delapan tahun dirinya berpentas di level internasional.
Bukan berarti Deschamps akan terus-terusan melatih Timnas setelah ini. Ia juga punya hasrat untuk kembali menukangi klub. Dan jika kesempatan itu terwujud, ia ingin mengikuti prinsip Juventus.
"Saya akan mengikuti sekolah Juventus, di mana anda berlatih keras dan pada level yang sangat tinggi guna mendapatkan hasil," ujar Deschamps kepada L'Equipe.
Enggan Terpengaruh Sosok Lain
Saat ini, dunia kepelatihan memiliki beberapa sosok penting dengan karakteristik yang berbeda-beda. Josep Guardiola, Massimiliano Allegri, bahkan Maurizio Sarri juga punya gayanya sendiri.
Ketiganya dikenal sebagai pelatih terpandang di level klub saat ini. Kendati demikian, Deschamps mengaku tak ingin terinspirasi dari siapapun.
"Bahkan sebagai pemain, etiket seperti itu tidak pernah membuat saya tertarik. Saya tahu apa yang seharusnya dilakukan untuk menjadi berguna buat tim," tambahnya.
"Tak ada gunanya untuk berkata bahwa saya akan seperti [Arrigo] Sacchi, [Johan] Cruyff, atau [Pep] Guardiola, anda harus memiliki makna untuk memainkan suatu tipe sepak bola dan setiap pelatih dinilai dari hasilnya," pungkasnya.
(Football Italia)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
Situasi Pelik Inter Milan terkait Lautaro Martinez jelang Duel Kontra Juventus
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
AC Milan Masih Minati Vlahovic: Ada Kendala dan Pesaing yang Harus Diwaspadai
-
Liga Italia 6 September 2025 15:38
Inter Milan Siap Rebut Dusan Vlahovic Secara Gratis Tahun Depan
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
MOST VIEWED
- Setelah Tolak Arsenal dan Chelsea, Juventus Pagari Kenan Yildiz dengan Gaji Fantastis!
- Alasan Inter Milan Melepas Benjamin Pavard, Bukan Yann Bisseck
- Eks Arsenal Ini Masuk Bidikan AC Milan, Tapi Rossoneri Diadang Satu Masalah Besar
- AC Milan Lewat, Arrigo Sacchi Yakin Tim Ini Lebih Pantas Difavoritkan Juara Serie A
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...