
Bola.net - Pelatih Juventus, Thiago Motta tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah Bianconeri dihajar empat gol tanpa balas melawan Atalanta. Menurut Motta, kekalahan ini terjadi karena timnya kehilangan keseimbangan setelah tertinggal dari penalti lawan.
Kekalahan ini terjadi setelah Mateo Retegui membuka skor lewat penalti, diikuti oleh gol-gol Marten de Roon, Davide Zappacosta, dan Ademola Lookman. Juventus tampil buruk di babak kedua, dan sebagian penonton memilih meninggalkan stadion setelah gol keempat terjadi.
Motta mengakui bahwa timnya kesulitan secara mental setelah kebobolan pertama. Meski begitu, ia menegaskan bahwa kekalahan ini tidak seburuk kekalahan dari Empoli, yang membuat Juventus tersingkir dari Coppa Italia.
Kekalahan Menyakitkan di Tangan Atalanta
Juventus tampil dominan dalam penguasaan bola, tetapi hal itu tidak diimbangi dengan peluang yang berkualitas. Atalanta justru memanfaatkan setiap kesalahan Juventus dengan efisien, terutama lewat serangan balik yang mematikan.
Gol penalti Retegui menjadi titik balik pertandingan. Setelah itu, Juventus kehilangan keseimbangan dan membuka celah lebar bagi Atalanta untuk mencetak gol-gol berikutnya. Motta mengakui bahwa timnya terlalu terburu-buru mengejar gol, sehingga pertahanan menjadi rentan.
“Kami memulai pertandingan dengan baik, tetapi setelah penalti, segalanya berubah. Kami mencoba menyerang, tetapi itu justru membuat kami kehilangan keseimbangan,” kata Motta kepada DAZN.






Perbandingan dengan Kekalahan dari Empoli
Kekalahan 4-0 ini menjadi kekalahan terbesar Juventus di kandang sendiri di Serie A sejak Oktober 1967. Meski begitu, Motta menolak menyamakan kekalahan ini dengan kekalahan dari Empoli di Coppa Italia.
Menurutnya, kedua kekalahan tersebut terjadi dalam konteks yang berbeda. Kekalahan dari Atalanta lebih disebabkan oleh kesalahan taktis dan mental, sementara kekalahan dari Empoli lebih menyakitkan karena membuat Juventus tersingkir dari kompetisi.
“Ini kekalahan yang tidak kami sukai, tetapi saya tidak menyamakannya dengan kekalahan dari Empoli. Situasinya berbeda. Tim kami mulai dengan baik, tetapi penalti mengubah segalanya,” tegas Motta.
Pelajaran Berharga dari Gasperini
Thiago Motta pernah bermain di bawah asuhan Gian Piero Gasperini saat di Genoa. Namun, dalam pertandingan ini, Motta justru menjadi korban dari taktik brilian mantan mentornya tersebut.
Atalanta tampil sangat efektif dalam memanfaatkan kesalahan Juventus. Gasperini berhasil mengatur strategi yang membuat timnya mampu mendominasi pertandingan, terutama di babak kedua.
“Kami tahu Atalanta sangat kuat dalam serangan balik. Sayangnya, kami tidak bisa menjaga keseimbangan setelah kebobolan pertama,” ujar Motta.
Masa Depan Juventus di Serie A
Kekalahan ini membuat Juventus semakin terpuruk dalam perburuan gelar Scudetto. Motta mengakui bahwa timnya harus segera bangkit dan fokus pada pertandingan selanjutnya melawan Fiorentina.
Meski begitu, Motta tetap optimis dengan potensi tim muda Juventus. Ia berharap pengalaman pahit ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi para pemainnya.
“Kami harus bangkit dan melanjutkan perjalanan. Tim ini masih muda, dan mereka akan belajar dari kekalahan ini,” pungkas Motta.
Jangan Sampai Ketinggalan ini Bolaneters!
- Hasil Juventus vs Atalanta: Skor 0-4
- Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Serie A 2024/2025
- Unggul Penguasaan Bola, Mengapa Juventus Babak Belur Dihajar Atalanta dengan Skor 0-4?
- Perebutan Scudetto: Inter, Napoli & Atalanta Bersaing Ketat, Juve Tersingkir?
- Man of the Match Juventus vs Atalanta: Marten de Roon
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 01:53
Hasil Kairat vs Real Madrid: Los Blancos Pesta Gol, Mbappe Bikin Hattrick
-
Liga Inggris 30 September 2025 23:32
Jurgen Klopp Tegaskan Tak Kangen Liverpool, Pilih Fokus Hidup Normal Bareng Keluarga
-
Liga Champions 30 September 2025 22:53
Suporter Galatasaray Coba Teror Skuad Liverpool Jelang Duel di Liga Champions
-
Liga Champions 30 September 2025 22:46
Link Live Streaming Atalanta vs Club Brugge - Nonton Liga Champions di Vidio
-
Liga Champions 30 September 2025 20:59
Barcelona Minta Izin UEFA agar Bisa 'Langgar' Aturan Liga Champions
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 01:53
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 01:04
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 01:03
MOST VIEWED
- Otak-Atik Cerdik Massimiliano Allegri: Peran Rahasia Luka Modric dan Taktik Bunglon AC Milan
- Jadwal Lengkap, Hasil, Klasemen, dan Top Skor Serie A 2025/2026
- Kebangkitan Alexis Saelemaekers di AC Milan bersama Massimiliano Allegri
- Di Balik Kekalahan Pertama Napoli: Pembelaan Conte, Salahkan Lini Belakang dan Ancam Kevin De Bruyne?
HIGHLIGHT
- Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel...
- 10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejut...
- 5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champ...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...