
Bola.net - Filosofi bermain mantan pelatih Juventus, Andrea Pirlo, ternyata cukup ekstrim. Ia mengaku lebih memilih kalah ketimbang timnya meraih kemenangan tapi tampil bertahan selama pertandingan.
Karir kepelatihan Pirlo bisa dikatakan prematur. Ia dipercaya menukangi klub sebesar Juventus hanya dalam rentang waktu kurang dari enam bulan setelah menerima lisensi kepelatihan pasca menimba ilmu di Converciano.
Hasil yang diterima Juventus selama diasuh olehnya jauh dari harapan. Namun Pirlo patut mendapatkan apresiasi karena berhasil menyumbangkan trofi Coppa Italia dan Supercoppa Italiana pada musim perdananya.
Sayang, Juventus gagal mempertahankan Scudetto yang telah diraih secara beruntun sejak tahun 2012. Manajemen klub pun memutuskan untuk memecat Pirlo dan menggantinya dengan Massimiliano Allegri.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Enggan Bermain Bertahan
Pirlo masih belum mendapatkan tempat bernaung sampai sekarang. Di sela-sela waktu kosongnya, ia membeberkan secara rinci soal filosofi bermain yang diinginkan dari anak asuhnya.
"Anda memiliki pelatih muda semacam ini, yang ingin berbuat sesuatu berbeda. Buat saya, sepak bola menuju ke arah sana. Guardiola telah menunjukkannya selama beberapa tahun terakhir," kata Pirlo dikutip dari Football Italia.
"Jika anda tidak mengontrol permainan, sulit buat anda untuk memenangkannya. Tentu saja, mungkin ada waktu di mana anda menguasai bola 90 persen dan kebobolan dari satu-satunya tembakan tepat sasaran lawan anda," lanjutnya.
"Akan tetapi, saya lebih memilih kalah dengan cara seperti itu ketimbang melewati sepanjang permainan dengan bertahan di area penalti sendiri, coba mencetak gol dari serangan balik."
Enggan Mengubah Filosofi Permainan
Filosofi bermainnya terbukti gagal di Juventus. Akan tetapi, Pirlo mengaku enggan mengubahnya hanya karena beberapa hasil yang kurang bagus. Buatnya, ini formula terbaik untuk meraih kemenangan.
"Saya takkan mengubahnya hanya karena beberapa hasilnya tidak bagus. Begitulah saya memikirkan soal permainan ini - bermain dari belakang, mencoba mempertahankan bola, merebut kembali penguasaan bola secepatnya."
"Saya telah belajar banyak. Ini adalah pengalaman pertama saya sebagai pelatih, namun sudah sangat intens karena kami memulai musim dengan hanya satu kemenangan di laga uji coba." pungkasnya.
(Football Italia)
Baca juga:
- Deal! Juventus Sudah Rampungkan Transfer Locatelli dari Sassuolo
- Reuni Kuy! Ancelotti Berminat Pulangkan Ronaldo ke Madrid
- Kesempatan Emas! Manchester City Diberi Peluang Rekrut Ronaldo
- Dari AC Milan Sampai Man United, Ini Deretan Klub Top Eropa yang Ucapkan Dirgahayu RI ke-76
- Juventus Kirimkan Tawaran Final untuk Transfer Manuel Locatelli
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Pidato Cesc Fabregas Usai Kemenangan Como atas Juventus Langsung Viral: Benar-Benar Bikin Haru
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...