
Bola.net - Cristiano Ronaldo selalu memenangi 11 final beruntun untuk klub dan negara sejak Agustus 2014 sampai Juni 2019. Namun, hanya dalam setahun terakhir, dia sudah menelan dua kekalahan beruntun di partai final -- pengalaman pertama sepanjang kariernya.
Kekalahan pertama terjadi di final Supercoppa Italiana, 22 Desember 2019 lalu. Saat itu, bermain di Arab Saudi, Ronaldo tidak bisa menyelamatkan Juventus dari amukan Lazio. Mereka takluk 1-3 dan gagal jadi juara.
Bulan-bulan berlalu, kekalahan kedua terjadi pada final Coppa Italia yang masih segar. Melawan Napoli, Juve harus mengaku kalah di babak adu penalti.
Pada pertandingan inilah penampilan Ronaldo jadi sorotan. Bintang Portugal itu dianggap main buruk. Benarkah? Menukil Goal internasional, baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Kekalahan Menyakitkan
Coppa Italia mungkin bukan prioritas Ronaldo, tapi kekalahan tetap menyakitkan. Dia jelas frustrasi karena tidak sempat menendang penalti karena posisinya sebagai penendang kelima.
Memang tidak ada jaminan Ronaldo bisa mengeksekus penalti dengan sempurna. Sebab, pekan lalu dia gagal memaksimalkan kesempatan penalti kontra AC Milan di semifinal.
Singkatnya, setelah jeda tiga bulan, Ronaldo yang sekarang masih belum mencapai level seperti seharusnya. Dia main buruk, tidak memaksimalkan peluang, dan sedang tidak percaya diri.
Meski demikian, kekalahan Juve bukan sepenuhnya kesalahan Ronaldo. Sekarang pertanyaannya bukan apakah Ronaldo bermain buruk, tapi mengapa dia bermain buruk?
Gaya Sepak Bola Sarri
Menjawab pertanyaan itu tidak mudah, tapi kabarnya fans Juve menyalahkan Maurizio Sarri atas penampilan buruk Ronaldo. Pasalnya, taktik Sarri disebut tidak cocok dengan pemain-pemain Juve yang sekarang.
Sarri punya gaya bermain khusus yang dikenal dengan sebutan Sarriball. Permainan inilah yang membuat Ronaldo kesulitan, meski ini haya sebatas asumsi.
Bagaimanapun, sebenarnya masalah Juve ini sudah muncul sejak beberapa bulan lalu, bahkan sebelum jeda. Tercatat, Juve hanya bisa memetik 4 kemenangan dari 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Sarri didatangkan Juve tidak hanya untuk jadi juara, tapi melakukannya dengan permainan apik. Saat ini, di tidak bisa melakukan keduanya.
Sumber: Goal
Baca ini juga ya!
- Belum Niat Pensiun, Dani Alves Tebar Pesona Pada AC Milan
- Cristiano Ronaldo Panen Kecaman, Sang Kakak Pasang Badan
- Juventus Dikalahkan Napoli, Luca Toni Serang Cristiano Ronaldo
- Gattuso Bawa Napoli Kalahkan Juventus, Galliani Ikut Girang
- Meski Belum Sebagus Pirlo, Sandro Tonali Disebut Sudah Siap Bermain di Klub Besar
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
Situasi Pelik Inter Milan terkait Lautaro Martinez jelang Duel Kontra Juventus
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
AC Milan Masih Minati Vlahovic: Ada Kendala dan Pesaing yang Harus Diwaspadai
-
Liga Italia 6 September 2025 15:38
Inter Milan Siap Rebut Dusan Vlahovic Secara Gratis Tahun Depan
-
Liga Italia 6 September 2025 08:53
AC Milan Bisa Kehilangan Mike Maignan Tanpa Uang, Chelsea Menunggu!
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
MOST VIEWED
- Setelah Tolak Arsenal dan Chelsea, Juventus Pagari Kenan Yildiz dengan Gaji Fantastis!
- Alasan Inter Milan Melepas Benjamin Pavard, Bukan Yann Bisseck
- Eks Arsenal Ini Masuk Bidikan AC Milan, Tapi Rossoneri Diadang Satu Masalah Besar
- AC Milan Lewat, Arrigo Sacchi Yakin Tim Ini Lebih Pantas Difavoritkan Juara Serie A
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...