
Bola.net - Tijjani Reijnders tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas kebiasaan buruk AC Milan yang selalu memulai pertandingan dengan performa buruk. Gelandang asal Belanda itu menyebut pola ini terus berulang di setiap laga.
Sementara itu, Luka Jovic berharap pelatih Stefano Pioli bisa melihat kontribusinya setelah tampil impresif melawan Fiorentina. Striker Serbia itu hanya menjadi pilihan ketiga di belakang Tammy Abraham dan Santiago Gimenez.
Pertandingan kontra Fiorentina berakhir imbang 2-2 setelah Milan berhasil bangkit dari ketertinggalan dua gol. Namun, hasil ini dinilai kurang memuaskan bagi AC Milan yang berambisi lolos ke kompetisi Eropa musim depan.
Reijnders Kesal dengan Kebiasaan Buruk Rossoneri
Reijnders mengaku frustrasi karena Milan selalu memulai pertandingan dengan performa buruk. Dalam empat laga terakhir di Serie A, Rossoneri sudah kebobolan empat gol dalam 15 menit pertama.
Gelandang berusia 25 tahun itu menegaskan tim harus segera menemukan solusi atas masalah ini. Meski begitu, ia tetap berkomitmen untuk terus berjuang demi klub.
"Lagi-lagi kami memulai pertandingan dengan kebobolan dua gol. Setiap pertandingan selalu sama," ujar Reijnders kepada Sky Sport Italia.
"Kami mencoba bangkit, tapi sulit jika selalu memulai seperti ini. Kami harus terus berjuang, itu yang terpenting," tambahnya.






Jovic Berharap Dapat Kesempatan Lebih Banyak
Jovic tampil impresif sebagai pemain pengganti melawan Fiorentina. Performanya bahkan membuatnya dinobatkan sebagai Man of the Match.
Striker berusia 26 tahun itu berharap Pioli bisa memberinya lebih banyak kesempatan bermain. Ia mengaku selalu siap memberikan yang terbaik kapanpun dibutuhkan.
"Saya mencoba yang terbaik dengan waktu bermain yang diberikan. Fiorentina adalah mantan klub saya, tapi sekarang saya bermain untuk Milan," kata Jovic.
"Saya ingin bermain di setiap pertandingan. Saya melakukan yang terbaik dan berharap pelatih melihatnya," lanjutnya.
Masalah Kronis Milan yang Belum Terpecahkan
Milan tampaknya belum menemukan solusi atas masalah kebobolan cepat di awal pertandingan. Jovic mengaku bingung mengapa hal ini terus terjadi.
Meski begitu, ia memuji mentalitas tim yang mampu bangkit dari ketertinggalan. Hasil imbang ini dinilai lebih menguntungkan Fiorentina daripada Milan.
"Saya tidak tahu harus berkata apa, tapi kami harus menemukan jawabannya," ujar Jovic.
"Dalam 10 menit kami kebobolan dua gol. Setidaknya kami menunjukkan karakter dan mentalitas. Saya pikir kami layak menang," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 26 September 2025 15:43
Catat Start Cukup Positif, AC Milan Mulai Hidup dengan Mentalitas Allegri
-
Liga Italia 26 September 2025 15:19
Kata Rabiot Soal Milan yang Bakal Diuji Napoli & Juventus Secara Beruntun
-
Liga Italia 26 September 2025 15:16
-
Liga Italia 26 September 2025 15:12
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 26 September 2025 16:42
-
Liga Spanyol 26 September 2025 16:40
-
Liga Inggris 26 September 2025 16:33
-
Liga Inggris 26 September 2025 16:32
-
Bola Indonesia 26 September 2025 16:31
-
Liga Champions 26 September 2025 16:17
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Biki...
- Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa k...
- 5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...