Kebiasaan Buruk Milan yang Bikin Tijjani Reijnders dan Jovic Kesal

Kebiasaan Buruk Milan yang Bikin Tijjani Reijnders dan Jovic Kesal
Selebrasi Tammy Abraham bersama pemain AC Milan saat melawan Fiorentina di lanjutan Liga Italia 2024/2025. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Bola.net - Tijjani Reijnders tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas kebiasaan buruk AC Milan yang selalu memulai pertandingan dengan performa buruk. Gelandang asal Belanda itu menyebut pola ini terus berulang di setiap laga.

Sementara itu, Luka Jovic berharap pelatih Stefano Pioli bisa melihat kontribusinya setelah tampil impresif melawan Fiorentina. Striker Serbia itu hanya menjadi pilihan ketiga di belakang Tammy Abraham dan Santiago Gimenez.

Pertandingan kontra Fiorentina berakhir imbang 2-2 setelah Milan berhasil bangkit dari ketertinggalan dua gol. Namun, hasil ini dinilai kurang memuaskan bagi AC Milan yang berambisi lolos ke kompetisi Eropa musim depan.

1 dari 3 halaman

Reijnders Kesal dengan Kebiasaan Buruk Rossoneri

Reijnders mengaku frustrasi karena Milan selalu memulai pertandingan dengan performa buruk. Dalam empat laga terakhir di Serie A, Rossoneri sudah kebobolan empat gol dalam 15 menit pertama.

Gelandang berusia 25 tahun itu menegaskan tim harus segera menemukan solusi atas masalah ini. Meski begitu, ia tetap berkomitmen untuk terus berjuang demi klub.

"Lagi-lagi kami memulai pertandingan dengan kebobolan dua gol. Setiap pertandingan selalu sama," ujar Reijnders kepada Sky Sport Italia.

"Kami mencoba bangkit, tapi sulit jika selalu memulai seperti ini. Kami harus terus berjuang, itu yang terpenting," tambahnya.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 29 September 2025
AC Milan AC Milan
01:45 WIB
Napoli Napoli
Serie A Serie A | 28 September 2025
Pisa Pisa
20:00 WIB
Fiorentina Fiorentina
2 dari 3 halaman

Jovic Berharap Dapat Kesempatan Lebih Banyak

Jovic tampil impresif sebagai pemain pengganti melawan Fiorentina. Performanya bahkan membuatnya dinobatkan sebagai Man of the Match.

Striker berusia 26 tahun itu berharap Pioli bisa memberinya lebih banyak kesempatan bermain. Ia mengaku selalu siap memberikan yang terbaik kapanpun dibutuhkan.

"Saya mencoba yang terbaik dengan waktu bermain yang diberikan. Fiorentina adalah mantan klub saya, tapi sekarang saya bermain untuk Milan," kata Jovic.

"Saya ingin bermain di setiap pertandingan. Saya melakukan yang terbaik dan berharap pelatih melihatnya," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Masalah Kronis Milan yang Belum Terpecahkan

Milan tampaknya belum menemukan solusi atas masalah kebobolan cepat di awal pertandingan. Jovic mengaku bingung mengapa hal ini terus terjadi.

Meski begitu, ia memuji mentalitas tim yang mampu bangkit dari ketertinggalan. Hasil imbang ini dinilai lebih menguntungkan Fiorentina daripada Milan.

"Saya tidak tahu harus berkata apa, tapi kami harus menemukan jawabannya," ujar Jovic.

"Dalam 10 menit kami kebobolan dua gol. Setidaknya kami menunjukkan karakter dan mentalitas. Saya pikir kami layak menang," pungkasnya.