
Bola.net - Waktu dua bulan sudah cukup bagi Maurizio Sarri untuk membuat para pemain Juventus terpukau dengan kejeniusannya saat meramu taktik. Salah satu sosok yang mengaku terpana dengan eks nahkoda Chelsea tersebut adalah Leonardo Bonucci.
Cukup banyak yang menganggap Sarri sebagai sosok jenius dalam sepak bola. Salah satu produk racikannya adalah 'Sarriball' yang dianggap sebagai masterpiece karena kemiripannya dengan konsep tiki-taka buatan Josep Guardiola.
Pada musim lalu, 'Sarriball' banyak dikritik oleh pendukung Chelsea karena dianggap penyebab masa-masa terpuruk di awal tahun 2019 lalu. Tapi pada akhirnya, Sarri tetap mampu menyumbangkan prestasi apik yakni gelar Liga Europa.
Per bulan Juni kemarin, Sarri resmi hengkang dari Stamford Bridge dan menjadi pelatih Juventus. Kebersamaannya dengan pemain belum lama terjalin karena terpotong masa libur usai kompetisi. Tapi waktu yang singkat ini cukup untuk membuat Bonucci terpana.
"Sarri menginginkan banyak latihan dengan bola dengan intensitas yang tinggi, sedikit jarak untuk istirahat dan minum karena ia ingin kami segera ke latihan berikutnya. Itu membuat level konsentrasi kami tetap tinggi," tutur Bonucci kepada JTV.
"Saya terpana dengan ide Sarri. Saat anda melihat timnya dari luar, anda seperti tahu apa yang terjadi, tapi jika dilihat dari dalam, anda paham kecerdasan dari seorang pelatih yang tentu saja membawa ide-ide baru," lanjutnya.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Ingin Kembalikan Performa
Bonucci seringkali menjadi awal mula serangan Juventus. Bola dari penjaga gawang kerap mampir di kakinya sebelum didistribusikan ke gelandang atau penyerang. Kemampuannya itu diyakini akan sangat cocok dengan skema bawaan Maurizio Sarri.
Tapi, performa pria berumur 32 tahun itu sedikit terlihat menurun di sepanjang musim 2018-2019 kemarin. Umpan panjang darinya yang memanjakan striker sudah jarang terlihat, kecuali gol Cristiano Ronaldo kala melawan Manchester United di fase grup Liga Champions dulu.
Bonucci sendiri mengakui bahwa performanya menurun setelah pindah ke AC Milan tahun 2017 lalu. Ia berharap bisa mengembalikan performa terbaiknya, setidaknya sampai sebelum pindah ke rival utama Juventus tersebut.
"Dari level personal, saya ingin kembali menjadi pemain seperti waktu dua tahun yang lalu, karena saya tahu bisa bermain lebih baik dalam beberapa musim terakhir," tambahnya.
"Saya ingin segera kembali ke standar lama yang biasa bagi para penggemar," tandasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:29
-
Editorial 21 Oktober 2025 22:27
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
-
Liga Italia 21 Oktober 2025 21:47
Dilema Juventus: Biaya Pemecatan Igor Tudor dan Beban Finansial Klub
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:45
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:42
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:30
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Luka Modric Punya Rencana Emosional Usai Kontraknya di AC Milan Habis: Siap Pulang ke Real Madrid!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...