Ketika AC Milan Kehilangan Sentuhan Kreativitas dari Lini Tengahnya

Ketika AC Milan Kehilangan Sentuhan Kreativitas dari Lini Tengahnya
Tijjani Reijnders vs Nicolo Barella (kanan) di laga AC Milan vs Inter Milan pada leg 1 semifinal Coppa Italia 2024/25 (c) AP Photo/Antonio Calanni

Bola.net - Derby Milan antara AC Milan dan Inter Milan pada leg pertama semifinal Coppa Italia 2024/2025, yang digelar pada Kamis, 3 April 2025, berakhir imbang. Skor akhir di San Siro adalah 1-1.

Meski Milan memimpin lebih dulu melalui gol Tammy Abraham di menit ke-47, mereka gagal mempertahankan keunggulan tersebut. Hakan Calhanoglu menjadi penyelamat Inter dengan golnya pada menit ke-67.

Mengingat permainan Inter yang berada di bawah standar terbaik mereka, Milan sebenarnya punya peluang untuk menang. Namun, Milan tak mampu melakukannya. Salah satu penyebabnya adalah hilangnya sentuhan kreativitas dari lini tengah mereka.

1 dari 4 halaman

Lini Belakang: Bertahan dengan Gigih, tapi Masih Rentan

Lini Belakang: Bertahan dengan Gigih, tapi Masih Rentan

Bek AC Milan Kyle Walker berusaha melindungi bola dari pemain Feyenoord, Gijs Smal, di Liga Champions 2024/25, Kamis (20/2/2025). (c) AP Photo/Luca Bruno

Mike Maignan tampil impresif dengan beberapa penyelamatan penting, salah satunya adalah aksi luar biasa saat menggagalkan sundulan jarak dekat dari Davide Frattesi. Penjaga gawang asal Prancis ini menunjukkan kualitas yang layak diandalkan untuk menjaga gawang Milan tetap aman, meski kebobolan satu gol.

Di posisi bek, Kyle Walker kembali menunjukkan performa yang solid meski kurang agresif dalam membantu serangan. Meskipun demikian, pertahanannya tetap kokoh dan tak banyak kesalahan fatal yang terjadi. Matteo Gabbia juga menunjukkan karakter pertahanan yang baik meskipun terbatas oleh kecepatan, terutama dalam menghadapi ancaman dari Marcus Thuram.

Malick Thiaw, meski sempat kesulitan di awal laga, mampu bangkit dan memperbaiki performanya seiring berjalannya waktu. Theo Hernandez, yang memiliki potensi untuk tampil lebih eksplosif, gagal memanfaatkan kesempatan untuk menghidupkan serangan dari sisi kiri, padahal tugas bertahannya tidak terlalu membebani.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 15 September 2025
AC Milan AC Milan
01:45 WIB
Bologna Bologna
Serie A Serie A | 13 September 2025
Juventus Juventus
23:00 WIB
Inter Milan Inter Milan
2 dari 4 halaman

Lini Tengah: Pengaturan Permainan yang Cermat, Tetapi Kurang Efektif

Lini Tengah: Pengaturan Permainan yang Cermat, Tetapi Kurang Efektif

Serie A 2024/2025: Reaksi pemain AC Milan, Christian Pulisic, dalam laga AC Millan vs Napoli di pekan ke-10 (c) Massimo Paolone/LaPresse via A

Youssouf Fofana tampil dengan disiplin dalam menjaga keseimbangan tim. Perannya yang vital dalam membantu lini belakang memberikan perlindungan ekstra bagi Milan, menjaga kestabilan di tengah ketegangan pertandingan. Kemampuannya dalam bertahan menjadi kunci utama bagi Milan.

Tijjani Reijnders memegang kendali permainan di lini tengah. Dengan Fofana menjaga pertahanan, gelandang asal Belanda ini lebih leluasa dalam mengatur tempo permainan. Gaya permainannya yang tenang dan berkelas memberikan Milan penguasaan bola yang lebih baik meskipun tak banyak menciptakan peluang gol.

Sayangnya, Christian Pulisic yang ditempatkan di posisi yang lebih sentral gagal memberikan dampak signifikan. Pemain asal Amerika Serikat ini kurang terlibat dalam skema serangan Milan dan tidak mampu menciptakan peluang berbahaya. Kehilangan kreativitas di lini tengah menjadi salah satu kendala bagi Milan dalam laga ini.

3 dari 4 halaman

Lini Depan: Kegigihan dan Kehilangan Peluang

Lini Depan: Kegigihan dan Kehilangan Peluang

Selebrasi penyerang AC Milan, Tammy Abraham setelah mencetak gol ke gawang Inter Milan di leg pertama semifinal Coppa Italia 2024/2025. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Rafael Leao menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi, tampil aktif di sisi sayap. Meski begitu, penyelesaian akhirnya kurang memadai. Peluang emas yang dia dapatkan di babak pertama gagal dimaksimalkan dengan baik, yang menjadi salah satu momen penentu kegagalan Milan meraih kemenangan.

Alejandro Jimenez, yang mendapat kesempatan untuk tampil sebagai starter, tidak mampu memberikan dampak yang diharapkan. Dia kesulitan melewati Carlos Augusto dalam duel satu lawan satu dan gagal menciptakan ancaman nyata di lini depan. Keputusan pelatih Sergio Conceicao untuk memainkan Jimenez tidak membuahkan hasil yang maksimal.

Tammy Abraham menjadi pahlawan Milan dengan golnya yang membawa timnya unggul lebih dulu. Meski menghadapi tekanan, ia mampu mencetak gol penting. Namun, gol tersebut tidak cukup untuk memberikan kemenangan bagi Milan, yang akhirnya harus puas dengan hasil imbang.