
Bola.net - Serie A nampaknya akan segera bergulir. Tapi belakangan ini, beragam perbedaan pendapat muncul di tengah-tengah publik soal kapan berlangsungnya kompetisi sepak bola papan atas Italia tersebut.
Pandemi virus Corona di Italia sendiri sudah mulai mereda. Hampir setiap harinya, angka kematian serta kasus positif berkurang. Pemerintah setempat mulai melonggarkan kebijakan lockdown.
Publik, atau atlet secara khusus, boleh melakukan jogging di taman mulai tanggal 4 Mei mendatang. Dan klub dipersilahkan menggelar latihan secara kelompok per tanggal 18.
Ternyata keputusan ini tidak ditanggapi positif oleh berbagai kalangan yang terlibat dalam dunia sepak bola. Alasannya adalah karena beberapa cabang olahraga lain sudah diperbolehkan menggelar latihan di fasilitasnya masing-masing.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Protes untuk Menekan Pemerintah?
Perlu diketahui bahwa pemerintah hanya memberlakukan aturan tersebut pada cabang olahraga individu, seperti Tenis misalnya. Asosiasi Pemain Italia (AIC) menganggap keputusan itu sebagai bentuk diskriminasi terhadap sepak bola.
Kritikan dari AIC langsung ditanggapi serius oleh Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora. Ia berkata bahwa kritikan tersebut muncul guna mendesak pemerintah agar segera memperbolehkan Serie A kembali digelar.
"Mungkin beberapa Presiden Serie A senang berkeliling dan menyebarkan kebohongan untuk memberikan tekanan kepada pemerintah," tulis Spadafora di media sosial Facebook miliknya, dikutip dari Football Italia.
"Mereka belum menyadari hal seperti ini tidak akan berguna lagi. Kehati-hatian kami adalah satu-satunya hal yang memberikan secercah harapan bagi sepak bola untuk kembali berjalan," lanjutnya.
Italia Bisa Mengikuti Kebijakan Prancis
Jika tidak seperti itu, tambah Spadafora, pemerintah bisa mengambil kebijakan yang sama dengan Prancis. Yakni melarang musim 2019/20 bergulir lagi sampai September yang bisa mengakibatkan Serie A berhenti total.
"Satu-satunya alternatif untuk kehati-hatian adalah mengikuti contoh yang ditetapkan oleh Prancis serta berkata bahwa sepak bola selesai sampai di sini," Spadafora berkata.
"Semuanya tergantung kepada kemampuan individu untuk menaati aturan. Jika kami berpikir kalau semuanya selesai pada tanggal 4 Mei, kami membuat kesalahan," pungkasnya.
Selain Ligue 1, Eredivisie yang merupakan pentas papan atas sepak bola Belanda juga menyatakan bahwa musim 2019/20 telah berakhir. Atau lebih tepatnya ditiadakan. Ajax Amsterdam yang berada di puncak klasemen pun harus legowo karena gagal menjadi juara.
(Football Italia)
Baca juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Editorial 21 Oktober 2025 22:27
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
-
Liga Italia 21 Oktober 2025 21:47
Dilema Juventus: Biaya Pemecatan Igor Tudor dan Beban Finansial Klub
-
Liga Italia 20 Oktober 2025 16:52
Dua Gol Leao Bikin Milan Melesat, Modric Punya Harapan Khusus untuk Sang Bintang
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:12
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:11
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 23:02
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:50
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:47
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:46
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Luka Modric Punya Rencana Emosional Usai Kontraknya di AC Milan Habis: Siap Pulang ke Real Madrid!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...