Kritik Brutal Stefano Pioli: VAR Itu Mendorong Pemain Jadi Suka Diving dan Akting

Kritik Brutal Stefano Pioli: VAR Itu Mendorong Pemain Jadi Suka Diving dan Akting
Pemain Fiorentina, Nicolo Fagioli (kiri), berebut bola dengan pemain AC Milan, Youssouf Fofana, dalam pertandingan Serie A antara AC Milan dan Fiorentina di San Siro, 19 Oktober 2025 (c) AP Photo/Luca Bruno

Bola.net - Stefano Pioli melontarkan kritik pedas terhadap Video Assistant Referee (VAR) usai Fiorentina kalah 1-2 dari AC Milan, Senin (20/10/2025) dini hari WIB. Sang pelatih menuduh sistem VAR justru mendorong para pemain untuk melakukan simulasi.

Menurutnya, para pemain sekarang sadar bahwa melakukan akting berlebihan bisa memberikan keuntungan. Mereka tahu bahwa tindakan seperti itu pada akhirnya akan diganjar hadiah oleh wasit.

Kekesalan Pioli memuncak pada insiden penalti kontroversial yang menjadi penentu kemenangan Milan. Ia merasa keputusan itu adalah contoh nyata dari dampak buruk penerapan VAR.

Pelatih berkepala plontos itu pun mempertanyakan konsistensi dari protokol VAR. Ia menagih janji bahwa VAR hanya akan intervensi pada kesalahan yang benar-benar fatal.

1 dari 4 halaman

Sistem yang Menguntungkan Tukang Akting

Sistem yang Menguntungkan Tukang Akting

Selebrasi bek Fiorentina, Robin Gosens (21) setelah mencetak gol ke gawang AC Milan. (c) AP Photo/Luca Bruno

Stefano Pioli tidak hanya kecewa dengan satu keputusan spesifik. Ia menyoroti tren yang lebih besar di mana para pemain kini cenderung melebih-lebihkan kontak fisik.

Menurutnya, sistem yang ada sekarang seolah memberi lampu hijau bagi para pemain untuk terus berakting. Mereka sadar bahwa menjatuhkan diri, memegang wajah, atau berteriak akan membuahkan hasil.

"Jika kita berperilaku seperti ini, maka kita mendorong pemain untuk terus melakukan simulasi," ujar Pioli kepada DAZN.

"Memegangi wajah dan berteriak, karena mereka tahu itu membuahkan hasil, dan mereka dihargai untuk itu," sambungnya.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 20 Oktober 2025
AC Milan AC Milan
01:45 WIB
Fiorentina Fiorentina
2 dari 4 halaman

Menagih Janji Protokol VAR

Menagih Janji Protokol VAR

Rafael Leao merayakan golnya untuk AC Milan saat menghadapi Fiorentina dalam laga Serie A di San Siro, 19 Oktober 2025 (c) AP Photo/Luca Bruno

Pioli kemudian secara spesifik mempertanyakan dasar intervensi VAR pada insiden penalti timnya. Ia merasa kontak yang terjadi pada Santiago Gimenez sama sekali bukan sebuah kesalahan yang jelas dan nyata.

Baginya, wasit di lapangan, Livio Marinelli, sudah mengambil keputusan yang tepat dengan tidak meniup peluit. Intervensi VAR dalam kasus ini dianggapnya telah melampaui batas kewenangannya.

"Wasit mengatakan kepada kami bahwa VAR hanya akan turun tangan jika ada kesalahan yang jelas dan nyata dari wasit," tegas Pioli.

"Jadi, coba katakan pada saya apakah itu adalah kesalahan yang jelas dan nyata dari wasit," tanyanya dengan nada kesal.

3 dari 4 halaman

Performa Solid yang Ternoda

Kekecewaan Pioli semakin menjadi-jadi karena ia merasa timnya tampil solid. Fiorentina disebutnya tidak pantas mengakhiri pertandingan sebagai pihak yang kalah.

Ia menilai timnya sudah bermain sesuai rencana dan mampu merepotkan Milan yang kini memuncaki klasemen. Namun, semua kerja keras itu seolah sia-sia karena satu keputusan kontroversial.

"Saya tidak merasa bahwa kami pantas berada di pihak yang kalah malam ini," ungkap Pioli.

"Performa kami ada di sana, kami kebobolan gol penyeimbang saat bermain dengan 10 orang karena cedera dan kemudian penalti itu," jelasnya.

4 dari 4 halaman

Lagi-lagi Bernasib Sial

Insiden penalti tersebut seakan menjadi puncak dari rentetan nasib buruk yang dialami Fiorentina. Pioli juga menyoroti momen ketika gol penyeimbang Leao tercipta.

Saat itu, La Viola terpaksa bermain dengan sepuluh orang karena Ranieri sedang mendapat perawatan akibat hidungnya berdarah. Situasi ini lagi-lagi tidak berpihak pada timnya.

"Saya pikir dia sudah siap untuk kembali masuk, saya tidak tahu apakah mereka menunggu wasit memberi izin," kata Pioli.

"Atau apakah dia masih mengeluarkan darah. Ini hanyalah contoh lain bahwa segalanya tidak berjalan sesuai keinginan kami," tutupnya.