
Bola.net - Derby della Madoninna yang akan terjadi di giornata ke-12 akhir pekan ini adalah salah satu pertandingan yang dinantikan oleh penggila sepak bola di seantero dunia. Filippo Inzaghi allenatore AC Milan akan adu strategi dengan Roberto Mancini yang kembali menangani Inter Milan.
Tapi di mata legenda Milan, Cesare Maldini, situasi yang dialami kedua tim saat ini membuat banyak orang menganggap derby ini tak lagi penting. Faktanya, dua tim itu memang sedang berada di papan tengah.
"Saya melihat derby ini dipandang sebelah mata. Ini memang bukan derby yang akan menentukan siapa yang akan duduk di puncak klasemen, tapi ini adalah derby yang sangat penting bagi dua tim asal Milan.
"Siapa yang akan menjadi penentu dalam duel ini? Banyak pemain yang bisa melakukannya dan mencetak gol, tapi biasanya ini akan menjadi pertarungan yang amat sulit bagi kedua tim." terang ayah Paolo Maldini tersebut pada Adnkronos.
Cesare menang sangat hafal dengan euforia dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi pada Derby Milan. Setelah membela Rossoneri dari 1954-1966, ia juga pernah menangani tim merah-hitam itu di tahun 2001.
"Sering kali justru tim yang tidak difavoritkan meraih kemenangan, yang dipertaruhkan pun tak sembarangan, pemenangnya menjadi tim terbaik di kota Milan, setidaknya sampai kedua tim bertemu lagi di pertandingan berikutnya." [initial]
(foti/dct)
Tapi di mata legenda Milan, Cesare Maldini, situasi yang dialami kedua tim saat ini membuat banyak orang menganggap derby ini tak lagi penting. Faktanya, dua tim itu memang sedang berada di papan tengah.
"Saya melihat derby ini dipandang sebelah mata. Ini memang bukan derby yang akan menentukan siapa yang akan duduk di puncak klasemen, tapi ini adalah derby yang sangat penting bagi dua tim asal Milan.
"Siapa yang akan menjadi penentu dalam duel ini? Banyak pemain yang bisa melakukannya dan mencetak gol, tapi biasanya ini akan menjadi pertarungan yang amat sulit bagi kedua tim." terang ayah Paolo Maldini tersebut pada Adnkronos.
Cesare menang sangat hafal dengan euforia dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi pada Derby Milan. Setelah membela Rossoneri dari 1954-1966, ia juga pernah menangani tim merah-hitam itu di tahun 2001.
"Sering kali justru tim yang tidak difavoritkan meraih kemenangan, yang dipertaruhkan pun tak sembarangan, pemenangnya menjadi tim terbaik di kota Milan, setidaknya sampai kedua tim bertemu lagi di pertandingan berikutnya." [initial]
Update berita Serie A mu di sini
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 16:56
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 14:01
Pengakuan Jujur Denzem Dumfries: Union SG Bikin Inter Milan Merana!
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 13:24
Dosa Finansial Ronaldo: Juventus Masih Bayar Mahal Kesalahan Empat Tahun Lalu
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 03:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 03:23
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:04
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Pidato Cesc Fabregas Usai Kemenangan Como atas Juventus Langsung Viral: Benar-Benar Bikin Haru
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...