
Bola.net - Dalam dunia sepak bola, teknologi VAR (Video Assistant Referee) diharapkan dapat mengurangi kesalahan yang terjadi di lapangan. Namun, beberapa insiden terbaru di Serie A baru-baru ini justru memicu kontroversi.
Tiga pertandingan yang menjadi sorotan karena keputusan wasit yang banyak diperdebatkan adalah pertandingan Como melawan Juventus, Empoli melawan AC Milan, dan Torino melawan Genoa. Di tengah perdebatan ini, perwakilan dari Asosiasi Wasit Italia (AIA) memberikan penjelasan tentang pandangan resmi mereka terhadap insiden tersebut.
Melalui tayangan Open VAR di DAZN, Elenito Liberatore menjelaskan beberapa situasi yang terjadi, mengkonfirmasi bahwa ada satu kesalahan dalam penilaian VAR. Penjelasan ini menjadi penting untuk memberikan klarifikasi kepada publik mengenai keputusan yang diambil.
Kontroversi Penalti Como-Juventus
Dalam laga Como melawan Juventus, Como mengajukan penalti di menit-menit terakhir ketika Federico Gatti menyentuh bola dari dada Tasos Douvikas dengan ujung jarinya.
“Ini sama sekali bukan pelanggaran handball yang dapat dihukum, jadi keputusan untuk tidak memberikan penalti sudah tepat,” jelasnya.
Gatti terlibat dalam perebutan ruang, dan dalam konteks tersebut, ia hanya menyentuh bola secara kebetulan. “Sentuhan itu adalah bagian dari dinamika alami pergerakan, jadi tidak dapat dihukum,” tambahnya.
Namun, perdebatan mengenai keputusan ini masih berlangsung. Seorang analis, Valon Behrami, berpendapat bahwa Gatti seharusnya dihukum karena mendorong bola dengan ujung jarinya saat Douvikas berada dalam posisi menguntungkan.
“Ada handball yang bisa dihukum dan ada yang tidak, dan ini telah dibedakan dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Liberatore.






Keputusan VAR pada Pertandingan Empoli-Milan
Di laga Empoli melawan Milan, insiden yang lebih kontroversial terjadi ketika Liberato Cacace melakukan tekel terhadap Kyle Walker. Meskipun wasit tidak memberikan kartu kuning, VAR menilai situasi ini tidak cukup intens untuk memicu Tinjauan Lapangan.
Liberatore menjelaskan, kartu kuning seharusnya sudah menjadi keputusan yang tepat. “Benar bagi VAR untuk tidak campur tangan karena kurangnya intensitas dalam tekel tersebut.”
Begitu juga dengan momen Fikayo Tomori. Tomori menerima kartu kuning kedua untuk pelanggaran pada pemain yang sudah jelas offside. “Jika itu adalah kartu merah langsung, VAR dapat bertindak, tetapi dalam kasus kartu kuning kedua, VAR tidak dapat terlibat,” jelasnya.
Protokol VAR yang Dipertanyakan
L'episodio sul finale di #TorinoGenoa 🔎
— DAZN Italia (@DAZN_IT) February 9, 2025
Il fallo da rigore non fischiato su Sanabria 🇵🇾#OpenVAR #DAZNSerieAShow #DAZN pic.twitter.com/Wwljw1PcwP
Keputusan VAR dalam insiden di laga Torino melawan Genoa juga menimbulkan kemarahan. Ketika Antonio Sanabria ditarik bajunya oleh Stefano Sabelli, VAR menyimpulkan bahwa insiden itu tidak cukup signifikan untuk dihukum.
Liberatore mengakui, “Itu adalah kesalahan dari wasit dan VAR.” Ia menambahkan bahwa seharusnya ada Tinjauan Lapangan untuk situasi tersebut, mengakui adanya kesalahan dalam penilaian.
Sikap VAR yang tidak dapat berfungsi dalam situasi kartu kuning kedua menimbulkan pertanyaan. “Saat ini, inilah aturan yang harus kami patuhi,” ujar Liberatore, merujuk pada perlunya diskusi dalam IFAB setiap tahun untuk memperbaiki sistem yang ada.
Akankah Protokol VAR Berubah di Masa Depan?
Ketidakpuasan terhadap keputusan VAR di Serie A menggugah diskusi tentang kemungkinan perubahan protokol di masa depan. Meski demikian, perwakilan AIA mengingatkan bahwa aturan yang ada saat ini wajib diikuti, dan perbaikan akan dilakukan secara bertahap.
Elenito Liberatore menekankan pentingnya evaluasi terus-menerus terhadap sistem VAR. “Kami harus bersikap terbuka terhadap perubahan untuk meningkatkan keadilan dalam permainan,” ungkapnya.
Dalam konteks ini, penyempurnaan sistem VAR tetap menjadi fokus utama. Dengan diskusi yang terus berkembang, diharapkan ke depannya, keputusan yang diambil akan lebih konsisten dan adil untuk semua pihak.
Sumber: Football Italia
Jangan Sampai Ketinggalan ini Bolaneters!
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 20 Oktober 2025 13:19
Catatkan Kemenangan Bersejarah atas Liverpool, Ruben Amorim Pilih Tetap Membumi
-
Liga Italia 20 Oktober 2025 12:34
-
Liga Inggris 20 Oktober 2025 12:16
Striker Haus Gol Manchester United itu Bernama Harry Maguire!
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 20 Oktober 2025 13:41
-
Otomotif 20 Oktober 2025 13:33
-
Liga Inggris 20 Oktober 2025 13:31
-
Liga Inggris 20 Oktober 2025 13:27
-
Liga Inggris 20 Oktober 2025 13:25
-
Liga Inggris 20 Oktober 2025 13:24
MOST VIEWED
- Luka Modric Punya Rencana Emosional Usai Kontraknya di AC Milan Habis: Siap Pulang ke Real Madrid!
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Rencana Transfer Juventus Amburadul Gara-gara Satu Pemain Ini, Siapa Dia?
- Hasil Como vs Juventus: Gol Cepat Kempf dan Magis Nico Paz Bungkam Bianconeri
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...