Napoli vs Inter Milan: Bagian dari Perjalanan Panjang

Napoli vs Inter Milan: Bagian dari Perjalanan Panjang
Pemain Inter Milan berpose sebelum kickoff pertandingan Liga Champions melawan Union St. Gilloise, 22 Oktober 2025. (c) AP Photo/Omar Havana

Bola.net - Inter Milan bersiap melakoni ujian berat di markas Napoli pada pekan ke-8 Serie A 2025/2026. Duel dua raksasa Italia itu akan digelar di Stadio Diego Armando Maradona, Sabtu, 25 Oktober 2025, pukul 23.00 WIB.

Cristian Chivu punya misi memperpanjang tren kemenangan Inter menjadi delapan laga beruntun di semua ajang. Namun, sang pelatih menegaskan bahwa timnya tak boleh larut dalam euforia masa lalu, karena yang terpenting adalah menghadapi tantangan hari ini.

Dalam konferensi pers pra-pertandingan, Chivu berbicara dengan nada tenang dan penuh keyakinan. Ia menolak narasi yang berlebihan soal rivalitas masa lalu dan lebih memilih menatap laga ini dengan fokus pada performa.

Bagi Chivu, laga kontra Napoli bukan penentu Scudetto, melainkan bagian dari perjalanan panjang musim yang baru memasuki fase awal. Ia menegaskan pentingnya kesiapan mental, rasa hormat terhadap lawan, dan kepercayaan penuh terhadap karakter timnya sendiri.

1 dari 5 halaman

Fokus pada Performa, Bukan Masa Lalu

Fokus pada Performa, Bukan Masa Lalu

Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu. (c) AP Photo/Omar Havana

Chivu mengawali konferensi persnya dengan pesan tegas. “Apa yang terjadi sebelumnya tidak terlalu penting; yang penting adalah juara Italia menghadapi runner-up,” ujarnya, dikutip dari FCInterNews.

Menurutnya, baik Inter maupun Napoli sama-sama memiliki ambisi besar. “Ini akan menjadi pertandingan yang sengit. Kedua tim ingin menunjukkan diri dan membawa pulang hasil,” tambahnya.

Meski laga ini mempertemukan dua kekuatan besar Serie A, Chivu menolak anggapan bahwa duel di Oktober sudah bisa menentukan arah perebutan gelar. “Kita tidak bisa dibandingkan dengan tahun lalu; satu tim memenangkan gelar dan yang lain tidak. Ini baru pekan kedelapan, masih terlalu dini,” katanya.

Pelatih asal Rumania itu menegaskan bahwa rivalitas tetap ada, tetapi konteksnya kini berbeda. “Napoli adalah kekuatan besar di sepak bola Italia dan Eropa, dengan dua gelar dalam tiga tahun terakhir. Ini pertandingan dua tim yang ingin menegaskan ambisi masing-masing.”

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 25 Oktober 2025
Napoli Napoli
23:00 WIB
Inter Milan Inter Milan
2 dari 5 halaman

Antara Ambisi dan Kesiapan Mental

Antara Ambisi dan Kesiapan Mental

Selebrasi bintang Inter Milan, Lautaro Martinez dalam laga Liga Champions versus Union Saint-Gilloise, Rabu (22/10/2025). (c) AP Photo/Omar Havana

Chivu menyadari tekanan besar yang mengiringi pertandingan seperti ini. “Ini pertandingan penting—mari kita tidak menyangkal kenyataan. Poin-poin ini akan membentuk arah musim, tetapi terlalu dini untuk menyebutnya penentu,” tegasnya.

Inter dan Napoli sama-sama menelan dua kekalahan sejauh ini, sementara Milan hanya kalah sekali. Situasi itu membuat setiap laga bernilai ganda bagi tim papan atas. “Kamu bermain untuk banyak hal, tetapi tidak untuk segalanya. Kami harus punya semangat yang tepat. Ini bukan lingkungan yang bersahabat bagi kami. Karena itu, kami harus siap secara mental dan fisik untuk tampil besar,” lanjutnya.

Ketika ditanya apakah menghadapi mantan pelatih Inter, Antonio Conte, menjadi motivasi tambahan, Chivu menjawab lugas, “Tidak ada motivasi ekstra. Itu sudah lima tahun lalu. Dalam waktu itu, Inter sudah meraih bintang kedua dan dua kali mencapai final Liga Champions.”

Ia menegaskan identitas timnya dengan kalimat penuh keyakinan, “Kami adalah Inter. Kami menghormati apa yang telah kami capai dalam beberapa tahun terakhir. Kami tahu siapa kami dan ingin jadi apa kami nanti. Kami ingin musim yang hebat dan performa bagus untuk melanjutkan proyek ini.”

3 dari 5 halaman

Rotasi, Istirahat, dan Kepercayaan

Rotasi, Istirahat, dan Kepercayaan

Selebrasi Hakan Calhanoglu (kiri) bersama Lautaro Martinez dan pemain Inter Milan saat melawan Union Saint-Gilloise. (c) AP Photo/Omar Havana

Keputusan Chivu memberi waktu istirahat kepada skuad setelah kemenangan tengah pekan melawan Union Saint-Gilloise sempat menjadi perbincangan. Namun, ia punya alasan kuat. “Apakah saya harus membenarkan hari libur? Rasanya wajar. Terkadang, latihan terbaik adalah istirahat,” ujarnya.

Ia menjelaskan, banyak pemain yang jarang pulang karena jadwal padat. “Kami tiba dari Roma pukul lima pagi, lalu tiga hari di Belgia. Rasanya tepat memberi waktu minimum untuk mereka bersama keluarga. Kadang Anda harus mematikan pikiran sejenak. Saya percaya pada profesionalisme dan tanggung jawab mereka.”

Dengan jadwal yang padat, Chivu menekankan bahwa manajemen beban pemain menjadi hal krusial. “Kami bermain terus-menerus, sulit menggelar sesi latihan penuh untuk mempersiapkan pertandingan,” katanya.

4 dari 5 halaman

Identitas Permainan dan Keseragaman Filosofi

Identitas Permainan dan Keseragaman Filosofi

Kiper Inter Milan Yann Sommer merayakan kemenangan atas AS Roma bersama rekan setimnya Alessandro Bastoni di Olimpico, Minggu, 19 Oktober 2025. (c) AP Photo/Andrew Medichini

Chivu menolak anggapan bahwa performa Inter bergantung pada siapa yang mendampingi Lautaro Martinez di lini depan. “Bagi saya, tidak ada yang berubah—itu hanya angka,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa semua penyerang memiliki karakter unik. “Beberapa orang menganggap Bonny mirip Thuram, sementara Pio adalah Pio—tidak seperti siapa pun. Saya punya empat penyerang yang kompatibel. Hasilnya tidak berubah meski saya memadukan mereka. Mereka dermawan dan mengutamakan tim. Tidak ada ‘duet terbaik’,” ucapnya.

Mengenai persiapan menghadapi laga besar, Chivu menegaskan pentingnya konsistensi dalam pendekatan. “Pengalaman saya mengajarkan bahwa Anda harus memperlakukan setiap pertandingan dengan cara yang sama jika ingin punya kontinuitas dalam mencapai target,” katanya.

Ia menutup dengan refleksi seorang mantan pemain yang kini menjadi pelatih. “Anda tidak bisa melihat diri sebagai tim superior sejak awal. Dengan cara itu, Anda tidak akan memenangkan trofi. Kemenangan tidak pernah dijamin. Anda harus memperjuangkannya dan mengelola setiap momen dengan benar.”

Inter datang ke Napoli bukan dengan beban, melainkan dengan kepercayaan diri dan kesadaran diri. Dalam kata-kata Chivu sendiri, mereka tahu siapa diri mereka dan ingin jadi apa mereka nanti—sebuah pernyataan yang mencerminkan tim yang tumbuh, matang, dan masih lapar akan kemenangan.