
Bola.net - Dilansir Football Italia, skuat Parma menulis sebuah surat terbuka kepada Tommaso Ghirardi meminta agar sang Presiden Gialloblu tak meninggalkan mereka.
Dipastikannya Parma absen di Eropa musim depan karena FIGC tak memberi lisensi UEFA membuat Ghirardi sangat terpukul. Ghirardi bahkan menyatakan bahwa dia siap menjual Parma dan meninggalkan sepak bola. Namun, Alessandro Lucarelli dan kawan-kawan berharap Ghirardi mengurungkan niatnya.
Presiden yang kami hormati,
Ini tim Anda yang berbicara. Beberapa hari terakhir merupakan hari-hari yang menyedihkan bagi kita semua dan seluruh kota Parma. Mereka telah merampas sebuah mimpi. Mimpi yang berusaha kita wujudkan dari hari ke hari dengan keringat dan pengorbanan.
Kami paham kesedihan yang muncul karena Anda merasa telah dikhianati oleh mereka yang berwenang.
Namun, sebagai pria sejati di atas lapangan, bukan di ruang pengadilan, kita hanya bisa membangun ulang langkah kita dan mengubah kemarahan akibat ketidakadilan ini menjadi sebuah energi baru.
Kami siap membangun lagi mimpi ini dari awal dan coba merebut kembali apa yang seharusnya menjadi hak kita musim depan. Andalah arsitek mimpi itu. Untuk mewujudkannya, kami membutuhkan Anda. Kami butuh semangat dan ketulusan Anda!
JANGAN MENYERAH, PRESIDEN!!!

Parma finis di peringkat enam Serie A 2013/14 dan sebenarnya berhak tampil di Liga Europa 2014/15. Namun, keterlambatan membayar pajak penghasilan membuat FIGC tak memberi mereka lisensi untuk berlaga di Eropa. Peringkat tujuh Torino lah yang menggantikan tempat Parma.
Sebelum surat terbuka ini, Parma juga sudah menyatakan sikap lewat situs resmi mereka.
Ini adalah pukulan bagi kami semua. Kami seolah dihempaskan dari langit oleh ketidakadilan. Kami tak melakukan pengaturan skor atau menyuap wasit maupun pemain. Kami tak melakukan hal yang merusak kompetisi. Kami meraih ini dengan cara yang jujur. Namun, melihat hasil kerja keras ini menguap tanpa bekas sungguh sangat menyakitkan.
Ghirardi (kelahiran 10 Mei 1975) mengakuisisi Parma pada 24 Januari 2007. Bersamanya, Parma mengalami kebangkitan keduanya setelah kembali ke kasta tertinggi Italia. Finis di zona Eropa setelah absen tujuh tahun dari kompetisi Benua Biru adalah prestasi terbaik di era Ghirardi. Namun, tak ada Eropa buat Parma musim depan.
Itu membuat Ghirardi terpukul. Akankah dia mendengarkan suara para pemainnya dan mengurungkan niat menjual Parma? Mereka sangat berharap Ghirardi tidak menyerah. [initial]
(foti/gia)
Dipastikannya Parma absen di Eropa musim depan karena FIGC tak memberi lisensi UEFA membuat Ghirardi sangat terpukul. Ghirardi bahkan menyatakan bahwa dia siap menjual Parma dan meninggalkan sepak bola. Namun, Alessandro Lucarelli dan kawan-kawan berharap Ghirardi mengurungkan niatnya.
Presiden yang kami hormati,
Ini tim Anda yang berbicara. Beberapa hari terakhir merupakan hari-hari yang menyedihkan bagi kita semua dan seluruh kota Parma. Mereka telah merampas sebuah mimpi. Mimpi yang berusaha kita wujudkan dari hari ke hari dengan keringat dan pengorbanan.
Kami paham kesedihan yang muncul karena Anda merasa telah dikhianati oleh mereka yang berwenang.
Namun, sebagai pria sejati di atas lapangan, bukan di ruang pengadilan, kita hanya bisa membangun ulang langkah kita dan mengubah kemarahan akibat ketidakadilan ini menjadi sebuah energi baru.
Kami siap membangun lagi mimpi ini dari awal dan coba merebut kembali apa yang seharusnya menjadi hak kita musim depan. Andalah arsitek mimpi itu. Untuk mewujudkannya, kami membutuhkan Anda. Kami butuh semangat dan ketulusan Anda!
JANGAN MENYERAH, PRESIDEN!!!

Parma finis di peringkat enam Serie A 2013/14 dan sebenarnya berhak tampil di Liga Europa 2014/15. Namun, keterlambatan membayar pajak penghasilan membuat FIGC tak memberi mereka lisensi untuk berlaga di Eropa. Peringkat tujuh Torino lah yang menggantikan tempat Parma.
Sebelum surat terbuka ini, Parma juga sudah menyatakan sikap lewat situs resmi mereka.
Ini adalah pukulan bagi kami semua. Kami seolah dihempaskan dari langit oleh ketidakadilan. Kami tak melakukan pengaturan skor atau menyuap wasit maupun pemain. Kami tak melakukan hal yang merusak kompetisi. Kami meraih ini dengan cara yang jujur. Namun, melihat hasil kerja keras ini menguap tanpa bekas sungguh sangat menyakitkan.
Ghirardi (kelahiran 10 Mei 1975) mengakuisisi Parma pada 24 Januari 2007. Bersamanya, Parma mengalami kebangkitan keduanya setelah kembali ke kasta tertinggi Italia. Finis di zona Eropa setelah absen tujuh tahun dari kompetisi Benua Biru adalah prestasi terbaik di era Ghirardi. Namun, tak ada Eropa buat Parma musim depan.
Itu membuat Ghirardi terpukul. Akankah dia mendengarkan suara para pemainnya dan mengurungkan niat menjual Parma? Mereka sangat berharap Ghirardi tidak menyerah. [initial]
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 23:10
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 22:28
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 21:51
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 21:27
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 20:59
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Pidato Cesc Fabregas Usai Kemenangan Como atas Juventus Langsung Viral: Benar-Benar Bikin Haru
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...