Pelajaran Berharga dari Kekalahan AC Milan dalam Laga Pramusim Arsenal vs Milan

Pelajaran Berharga dari Kekalahan AC Milan dalam Laga Pramusim Arsenal vs Milan
Christian Pulisic (kiri) dari AC Milan berebut bola melawan para pemain Arsenal dalam pertandingan persahabatan Singapore Festival of Football di Stadion Nasional, Singapura, Rabu, 23 Juli 2025 (c) AP Photo/Vincent Thian

Bola.net - Laga pramusim antara AC Milan dan Arsenal di Singapura, meski berlabel persahabatan, menyedot perhatian publik sepak bola. Pertandingan ini memberikan beberapa pelajaran berharga bagi tim racikan Massimiliano Allegri. Arsenal menunjukkan keunggulan fisik dan organisasi permainan yang lebih matang, tercermin dari kemenangan tipis 1-0 atas AC Milan.

AC Milan sendiri datang dengan skuad yang belum lengkap, banyak pemain inti yang masih berlibur atau belum bergabung. Sebagian besar pemain yang diturunkan masih mencari ritme permainan terbaik mereka setelah jeda kompetisi. Kondisi ini membuat Milan kesulitan untuk menampilkan performa maksimal di hadapan publik Asia.

Dari hasil pertandingan ini, ada beberapa poin krusial yang bisa menjadi evaluasi bagi staf pelatih dan manajemen AC Milan. Pelajaran-pelajaran ini penting untuk menyongsong musim kompetisi yang akan datang.

1 dari 4 halaman

Penampilan Menjanjikan Lorenzo Torriani

Penjaga gawang muda, Lorenzo Torriani, kembali mencuri perhatian dengan penampilan berkelasnya di bawah mistar gawang. Setelah tampil memukau di Amerika musim lalu, ia kini menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi di Asia. Ini menjadi sinyal positif bagi masa depan penjaga gawang muda tersebut.

Torriani, yang masuk di menit-menit akhir pertandingan, berhasil menggagalkan peluang emas dari Odegaard dan Nelson. Aksi refleksnya dalam menghadang sundulan Merino juga menjadi sorotan tersendiri. Ia membuktikan bahwa ia memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh.

Tak hanya itu, ia sukses menepis tiga penalti saat adu tos-tosan, menunjukkan ketenangan dan kemampuan membaca arah bola yang luar biasa. Penampilan solid ini membuka peluang baginya untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak di tim utama. Atau mungkin ia akan dipinjamkan demi perkembangannya yang lebih pesat.

2 dari 4 halaman

Lini Depan yang Macet dan Tanda Tanya

AC Milan bermain tanpa striker murni dalam pertandingan ini, mengandalkan dua winger utama, Rafael Leao dan Christian Pulisic, sebagai penyerang. Kombinasi ini belum memberikan hasil maksimal di laga Arsenal vs Milan tersebut. Serangan Milan terlihat minim pola dan lebih banyak mengandalkan momen individu.

Colombo, yang dikabarkan akan segera bergabung dengan Genoa, hanya tampil sebentar dan belum menunjukkan dampak signifikan. Okafor juga belum menunjukkan performa meyakinkan sebagai ujung tombak. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai ketajaman lini depan Milan.

Meskipun Leao sempat menciptakan peluang melalui dribel-dribelnya yang khas, dan Loftus-Cheek berani menusuk dari tengah, Milan secara keseluruhan masih kesulitan menciptakan peluang bersih. Mereka tidak mampu memberikan ancaman serius ke gawang Arsenal. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Allegri untuk menemukan solusi di lini depan.

3 dari 4 halaman

Sinyal Kebangkitan dari Tomori dan Loftus-Cheek

Fikayo Tomori menunjukkan bahwa dirinya belum habis, tampil fokus sejak awal pertandingan. Ia melakukan tekel-tekel penting dan menutup ruang dengan baik sepanjang laga Arsenal vs Milan ini. Penampilannya memberikan harapan bagi pertahanan AC Milan.

Setelah sempat digosipkan akan hengkang, Tomori tampil solid dan memberikan sinyal bahwa ia siap menjadi pilar di bawah asuhan Allegri. Sang pelatih dikenal lihai dalam mengasah bek-bek tangguh. Tomori mungkin akan berkembang lebih jauh di bawah bimbingannya.

Ruben Loftus-Cheek juga tampil impresif di lini tengah, menunjukkan peningkatan performa yang signifikan. Meski belum sempurna, tenaga dan kepercayaan dirinya terlihat meningkat. Hal ini membuka peluang baginya untuk kembali merebut posisi inti di skuad AC Milan.

4 dari 4 halaman

Taktik Allegri dan Harapan ke Depan

Massimiliano Allegri mencoba formasi 3-5-2 dengan beberapa modifikasi di lapangan saat menghadapi Arsenal. Bartesaghi bermain cenderung defensif di sisi lapangan. Sementara itu, Saelemaekers kesulitan memberikan kontribusi maksimal di sayap serang.

Minimnya permainan dari sisi lapangan membuat Milan kesulitan membongkar pertahanan Arsenal yang solid. Beberapa percobaan serangan pun mentok di tengah jalan tanpa penyelesaian akhir yang efektif. Ini menunjukkan bahwa adaptasi taktik masih memerlukan waktu.

Namun, dengan waktu latihan yang masih panjang dan beberapa pemain kunci belum bergabung dengan tim, ada harapan Milan bisa tampil lebih tajam di laga-laga berikutnya. Laga selanjutnya akan menjadi ajang pembuktian lanjutan bagi skuad Rossoneri. Mereka perlu memperbaiki koordinasi dan efektivitas serangan.