
Bola.net - Serie A musim depan akan dimulai dalam suasana yang berbeda. Banyak klub memulai proyek baru dengan pelatih baru di kursi panas.
Juventus justru memilih jalur berbeda. Mereka mempermanenkan Igor Tudor yang sudah menukangi tim sejak Maret usai gagal mendatangkan Antonio Conte.
Keputusan ini tampak sederhana, tapi bisa berdampak besar. Di tengah arus pergantian pelatih, stabilitas bisa jadi senjata utama.
Kompetitor Masih Meraba
Musim panas ini penuh pergantian pelatih di Italia. Massimiliano Allegri, Maurizio Sarri, Cristian Chivu, hingga Gian Piero Gasperini akan menghadapi tantangan adaptasi di klub baru.
Sementara itu, Juventus tak perlu repot menyesuaikan sistem permainan atau pendekatan manajerial. Tudor sudah paham karakter timnya dan tahu cara memaksimalkannya.
Keunggulan ini mungkin terlihat sepele, tapi di level kompetitif seperti Serie A, start awal bisa sangat menentukan arah musim.
Keuntungan dari Waktu dan Pengalaman
Tudor sudah mendampingi tim dalam laga-laga krusial, termasuk di ajang Piala Dunia Antarklub. Ia bukan lagi sosok asing di ruang ganti.
Dengan pengalaman itu, ia tahu siapa pemain kunci dan area mana yang butuh penguatan. Ini membuat komunikasi dengan manajemen lebih efektif dalam menyusun skuad.
Para rivalnya belum tentu punya kemewahan ini. Pelatih baru butuh waktu untuk mengenal, menilai, dan membentuk ulang timnya.
Misi Kembali ke Puncak
Juventus menatap musim ini dengan harapan baru, tapi bukan dari titik nol. Mereka sudah memiliki dasar kerja yang bisa langsung dijalankan.
Dengan tambahan amunisi yang tepat, peluang bersaing merebut scudetto cukup terbuka. Konsistensi sejak awal musim bisa jadi kunci.
Kalau semua berjalan sesuai rencana, Juventus tak hanya bisa bersaing—mereka bisa mendominasi. Mungkin, stabilitas yang dianggap membosankan itu justru menjadi jalan kembali ke kejayaan.
Sumber: Juvefc.com
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Peta Persaingan di AC Milan: 4 Pemain Tak Tergantikan, 7 Posisi Lain Jadi Rebutan
- Dusan Vlahovic Jadi Incaran Utama AC Milan: Pas di Kantong, Pas di Lapangan
- Allegri, Arsenal, dan Malam Ketika AC Milan Mengamuk di San Siro
- Analisis Hugo Ekitike: Kekuatan dan Kelemahan Calon Striker Baru Liverpool
- Sisi Positif dan Negatif dari Hasil 0-0 Timnas Indonesia U-23 Kontra Malaysia
- Timnas Indonesia Butuh Solusi Cepat untuk Masalah Serius di Lini Depan
- 3 Skenario dan Prediksi Starting XI MU dengan Mbeumo di Tur Amerika
- Perjalanan Karier Hugo Ekitike: Berawal di Reims, Kini Siap Berlabuh di Anfield
- Kenapa Hugo Ekitike Dipilih Liverpool dan Apa yang Bisa Mereka Harapkan Darinya?
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 23:10
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 23:08
Dean Huijsen Beri Sinyal Comeback di El Clasico Kontra Barcelona
-
Liga Inggris 22 Oktober 2025 22:31
Senne Lammens, Kiper Baru yang Kini Tak Tergantikan di Manchester United
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 22:28
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 23:27
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 23:10
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 23:08
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 22:58
-
Asia 22 Oktober 2025 22:57
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:48
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Pidato Cesc Fabregas Usai Kemenangan Como atas Juventus Langsung Viral: Benar-Benar Bikin Haru
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...