Pengakuan Jujur Cristian Chivu: Ada 'Hantu Masa Lalu' di Balik Kekalahan Dramatis Inter dari Juventus

Bola.net - Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, menyoroti masalah mental yang tampaknya masih menghantui skuadnya. Hal ini ia sampaikan usai Nerazzurri takluk secara dramatis 3-4 dari Juventus, Sabtu (13/9/2025) malam WIB.
Meskipun melihat banyak elemen positif dari permainan timnya, Chivu merasa ada "sesuatu dari masa lalu" yang perlu segera dihapus. Beban tak terlihat ini diyakini mengganggu ketenangan dan fokus para pemainnya di momen-momen krusial.
Padahal, Inter sebenarnya tampil sangat baik dan sempat berbalik unggul 3-2 dalam laga panas tersebut. Namun, konsentrasi yang buyar di menit-menit akhir membuat mereka harus pulang dari Turin dengan tangan hampa.
Pengakuan Chivu ini seolah membuka tabir tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar Inter Milan. Mari kita bedah lebih dalam analisis sang pelatih mengenai kerapuhan timnya.
Tetap Bangga Meski Pulang dengan Tangan Hampa
Cristian Chivu mencoba untuk tetap tegar di tengah kekecewaan akibat kekalahan menyakitkan di Derby d'Italia. Ia menegaskan bahwa secara permainan, timnya sudah menunjukkan performa yang sangat bagus.
Menurutnya, Inter datang ke markas lawan bukan untuk bertahan, melainkan dengan karakter dan inisiatif penuh untuk meraih kemenangan. Sayangnya, semua itu seakan sirna karena ketajaman dan konsentrasi yang menurun drastis di sepuluh menit terakhir.
"Saya pikir kami memiliki performa yang sangat bagus di babak pertama dan kedua," kata Chivu kepada DAZN Italia.
"Sayangnya, ada momen-momen dalam pertandingan, terutama di 10 menit terakhir, di mana kami kurang. Secara keseluruhan, kami datang ke sini untuk mengambil inisiatif, bermain dengan karakter, mencoba untuk menang dan tidak puas dengan yang kurang," lanjutnya.



Kurangnya Pengalaman dan Pragmatisme
Lebih jauh, Chivu menyoroti kurangnya kecerdasan timnya dalam mengelola situasi pertandingan yang krusial. Ia secara tidak langsung membandingkan pendekatan Inter dengan Juventus yang jauh lebih pragmatis.
Ia melihat Juventus tidak pernah ragu untuk sekadar membuang bola ke luar lapangan saat berada dalam tekanan. Sebuah hal sederhana yang seharusnya bisa ditiru oleh para pemainnya untuk mengamankan keunggulan yang sudah susah payah diraih.
"Kami seharusnya menangani momen-momen tertentu dengan lebih baik, karena sejak awal Juve tidak pernah malu untuk menendang bola ke penonton ketika mereka dalam masalah," lanjut Chivu.
"Ini tentang memahami kapan Anda harus dan tidak boleh melakukan hal-hal tertentu selama pertandingan. Jika Anda menggunakan banyak energi untuk membalikkan keadaan, Anda harus mengontrolnya secara berbeda dalam situasi itu. Ini tentang pengalaman, tetapi kami ingin melihat hal-hal positif, bahkan jika kami kembali dengan penyesalan karena pulang dengan tangan hampa," tambahnya.
Sinyal Kebangkitan Hakan Calhanoglu
Di tengah awan mendung hasil negatif, Cristian Chivu masih bisa melihat seberkas cahaya terang. Ia secara khusus memberikan pujian setinggi langit untuk penampilan gemilang gelandang andalannya, Hakan Calhanoglu.
Pemain asal Turki tersebut tampil begitu dominan di lini tengah dan berhasil mencetak dua gol fantastis. Bagi Chivu, performa Calhanoglu adalah cerminan kualitas sesungguhnya dan sesuai dengan ekspektasi tinggi yang disematkan kepadanya.
"Saya pikir performa dan karakter seluruh tim adalah hal yang positif," tegas sang pelatih.
"Hakan melakukan apa yang kami semua harapkan, karena ini adalah kualitasnya, inilah yang ia berikan kepada tim," pujinya.
Hantu Masa Lalu yang Belum Hilang
Puncak analisis Chivu kemudian mengarah pada sebuah masalah psikologis yang tampaknya lebih dalam dari sekadar taktik. Ia memberi sinyal kuat bahwa ada trauma dari masa lalu yang masih membekas di benak para pemain Inter.
Kekalahan menyakitkan di final Liga Champions musim lalu diduga menjadi salah satu penyebab utama beban mental ini. Hal tersebut membuat tim sulit untuk tampil tenang dan fokus, terutama saat berada dalam situasi di bawah tekanan untuk mempertahankan keunggulan.
"Saya melihat hal-hal baik malam ini dan di babak kedua melawan Udinese, meskipun kami tidak meraih poin. Kami terus berjalan," lanjutnya.
"Kami perlu menghapus beberapa hal yang terjadi di masa lalu agar kami bisa memiliki ketenangan dan fokus untuk membawa pulang hasil. Saya tidak bisa mengeluh tentang seberapa keras tim bekerja, itu sudah pasti," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 14 September 2025 08:41
Inter Milan Tersungkur di Markas Juventus, Cristian Chivu Tekankan Pentingnya Fokus
-
Liga Italia 14 September 2025 08:05
Juventus Menang Dramatis atas Inter, Igor Tudor Puji Mentalitas Pemainnya
-
Liga Italia 14 September 2025 07:32
Conte Kesal Meski Napoli Menang, tapi Puja-puji Debut Rasmus Hojlund
-
Liga Italia 14 September 2025 06:52
Jadwal Lengkap, Hasil, Klasemen, dan Top Skor Serie A 2025/2026
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 14 September 2025 08:41
-
Liga Italia 14 September 2025 08:05
-
Bulu Tangkis 14 September 2025 08:00
-
Liga Spanyol 14 September 2025 07:37
-
Liga Italia 14 September 2025 07:32
-
Liga Inggris 14 September 2025 07:22
MOST VIEWED
- Legenda AC Milan Ini Semprot Rossoneri Gara-gara Giovanni Leoni
- Milan Skriniar Buka Suara Soal Isu Transfernya ke AC Milan
- Allegri jadi Penyebab Batalnya Transfer Mike Maignan ke Chelsea dan Rusaknya Rencana AC Milan
- Kontroversi AC Milan vs Como di Australia, Globalisasi Serie A atau Ancaman Identitas Eropa?
HIGHLIGHT
- 5 Transfer Musim Panas 2025 yang Gagal Terealisasi...
- Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Pre...
- Masih Bisa Angkat Kaki: 7 Pemain Premier League ya...
- 7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak:...
- Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 K...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...