
Bola.net - Cesare Prandelli membantah tuduhan yang menyebut dirinya melarikan diri dari Italia setelah gagal membawa Italia di Piala Dunia 2014 lalu.
Seperti diketahui, Italia gagal melangkah lebih jauh dari fase grup setelah kalah bersaing dengan Kosta Rika dan Uruguay. Usai kegagalan tersebut, Prandelli memutuskan mundur dari jabatannya sebagai pelatih dan kini memilih melatih klub Turki, Galatasaray.
Banyak nada sinis mengiringi langkah mantan pelatih Fiorentina tersebut menuju Turki. Tak sedikit yang menyebut bahwa Galatasaray hanyalah pelarian Prandelli semata. Namun dengan tegas Prandelli membantah anggapan tersebut.
"Dari skala 1 sampai 10, tekanan di Piala Dunia lebih dari 10. Saya tak berbicara tentang tekanan profesional, dan ada beberapa kritik yang keras. Tapi saat saya membaca dan mendengar beberapa serangan personal, yang paling menyakiti saya adalah tuduhan melarikan diri. Itu sama sekali tak benar," ungkapnya.
"Saya telah menunjukkan dalam hidup saya, secara pribadi dan profesional. Di Parma, saat Parmalat bangkrut banyak yang melarikan diri, saya tidak dan membawa Parma ke posisi kelima. Di Fiorentina, saya juga tak melarikan diri. Saya dua kali didekati Juventus, tapi saya bangga dengan pilihan bertahan di Florence," tegasnya. (foti/dzi)
Seperti diketahui, Italia gagal melangkah lebih jauh dari fase grup setelah kalah bersaing dengan Kosta Rika dan Uruguay. Usai kegagalan tersebut, Prandelli memutuskan mundur dari jabatannya sebagai pelatih dan kini memilih melatih klub Turki, Galatasaray.
Banyak nada sinis mengiringi langkah mantan pelatih Fiorentina tersebut menuju Turki. Tak sedikit yang menyebut bahwa Galatasaray hanyalah pelarian Prandelli semata. Namun dengan tegas Prandelli membantah anggapan tersebut.
"Dari skala 1 sampai 10, tekanan di Piala Dunia lebih dari 10. Saya tak berbicara tentang tekanan profesional, dan ada beberapa kritik yang keras. Tapi saat saya membaca dan mendengar beberapa serangan personal, yang paling menyakiti saya adalah tuduhan melarikan diri. Itu sama sekali tak benar," ungkapnya.
"Saya telah menunjukkan dalam hidup saya, secara pribadi dan profesional. Di Parma, saat Parmalat bangkrut banyak yang melarikan diri, saya tidak dan membawa Parma ke posisi kelima. Di Fiorentina, saya juga tak melarikan diri. Saya dua kali didekati Juventus, tapi saya bangga dengan pilihan bertahan di Florence," tegasnya. (foti/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:29
-
Editorial 21 Oktober 2025 22:27
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
-
Liga Italia 21 Oktober 2025 21:47
Dilema Juventus: Biaya Pemecatan Igor Tudor dan Beban Finansial Klub
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:45
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:42
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:30
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Luka Modric Punya Rencana Emosional Usai Kontraknya di AC Milan Habis: Siap Pulang ke Real Madrid!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...