
Bola.net - Setelah cukup lama, Juventus akhirnya memberikan kesempata kepada Paulo Dybala untuk bermain sejak menit awal. Bagaimana padangan Bianconeri yang sebenarnya terhadap pemain asal Argentina tersebut?
Dybala sempat menjadi idola bagi para penggemar Juventus. Di musim 2017-2018, ia menjadi sentral permainan Bianconeri. Hal itu terbukti dari catatan 26 gol dan tujuh assistnya dari 46 penampilan di semua kompetisi.
Sayangnya performanya menurun jauh pada musim berikutnya. Hal itu juga yang membuatnya lebih sering didudukkan di bangku cadangan oleh pelatih saat itu, Massimiliano Allegri. Di musim 2018-2019, Dybala hanya mencetak 10 gol dan lima assist dari 42 pertandingan.
Performanya yang menurun bahkan sampai membuat namanya sering dirumorkan akan dilepas oleh Juventus pada bursa transfer kemarin. Tetapi, ia dikabarkan menolak karena the Red Devils tak sanggup memenuhi permintaan gajinya.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Harapan Juventus
Apa yang terlihat dari Dybala dalam berbagai pemberitaan terbilang cukup kontradiktif. Terlebih jika mendengar pernyataan pelatih anyar, Maurizio Sarri, perihal pemain berumur 25 tahun tersebut saat baru sampai di Turin beberapa bulan lalu.
Saat itu, Sarri mengutarakan bahwa dirinya ingin membuat Dybala menjadi sosok sentral penyerangan bersama Cristiano Ronaldo dan Douglas Costa. Namun nyatanya, ia tak pernah bermain dengan status starter hingga laga melawan Verona hari Sabtu (21/9/2019).
Wajar jika banyak penggemar Juventus mempertanyakan soal peran Dybala pada musim ini. Fabio Paratici selaku direktur Juventus coba menjelaskan bagaimana pandangan tim terhadap sang penyerang.
"Kami mengharapkan apa yang Dybala bisa. Dia adalah pemain juara, Nomor 10 Juve, jadi kami berharap dia tampil apik dan mendedikasikan dirinya, seperti yang telah sering ia lakukan bertahun-tahun ini," ujar Paratici kepada Sky Sport Italia.
Soal Buffon
Pemain lain yang memegang peran kunci bagi Juventus di musim 2017-2018 lalu adalah Gianluigi Buffon. Kepiawaiannya dalam menghalau peluang lawan sudah tak perlu dipertanyakan lagi.
Umurnya mungkin sudah jauh dari kata muda. Pada musim tersebut, usianya telah mencapai 39 tahun. Meskipun demikian, ia masih mampu mencatatkan 18 kali clean sheet dari 34 pertandingan yang dilakoni, dan hanya kebobolan sebanyak 28 kali saja.
Musim lalu, ia memutuskan untuk pindah ke PSG. Buffon tak bertahan lama di klub asal Prancis tersebut dan memilih kembali ke Bianconeri pada musim panas kemarin. Ia tampil saat Juventus menjalani laga lanjutan Serie A kontra Verona baru-baru ini.
"Rasanya Buffon tak pernah pergi, jujur saja. Mungkin dia adalah kiper terbaik di sepanjang sejarah sepak bola, namun dia juga adalah orang baik yang telah memberikan banyak hal kepada Juventus juga saya secara personal," tandasnya.
(Football Italia)
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:04
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:03
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:02
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Pidato Cesc Fabregas Usai Kemenangan Como atas Juventus Langsung Viral: Benar-Benar Bikin Haru
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...