
Bola.net - Tim Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro), akhirnya mampu memecah kebuntuan dengan merebut 3 medali emas 5 perak dan 13 medali perunggu dalam kejuaraan Taekwondo Asia ke-11, di Nay Pyi Taw, Myanmar, yang berakhir Sabtu, (11/5).
Ketiga medali emas tersebut, masing-masing dipersembahkan dari kategori yunior kelas under 73 kilogram putra melalui Tiekpho Ivander, yang meraih kemenangan angka atas taekwondoin asal Malaysia Khir Amir Salam. Tiekpho unggul melalui kemenangan angka 6-3.
Kemudian, di kelas under 78 kilogram putra Hianwi Fardim asal Batam sukses mengikuti jejak Tiekpho Ivander mempersembahkan medali emas kedua dengan mengalahkan taekwondoin asal Filipina Alejandro Joel Felipe. Hianwi tidak membutuhkan waktu lama untuk merebut medali emas. Pasalnya, Alejandro tidak dapat melanjutkan pertadingan akibat cedera kaki.
"Cedera yang dialami Alejandro terjadi karena sempat terjadi jual beli tendangan dironde pertama sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan," kata pelatih Hianwi, Satriyono, usai laga final di kelas tersebut.
Sedangkan satu medali emas lainnya, dihasilkan di kelas under 44 kilogram putri melalui Dinda Meirisia yang menang tipis atas Inna Dio nio dari Filipina.
Lima medali Perak diantaranya dihasilkan di kelas under 42 kilogram putri atas nama Humair a Apri yang kalah dari taekwondoin Filipina Irene Bermejo. Kemudian, kelas under 80 kilogram putra Herlambang serta Catur Yuni kelas diatas 73 kilogram putri.
Sementara itu, Vietnam keluar sebagai pengumpul medali terbanyak disusul Filipina dan Malaysia.
Pembina YUTI dan UTI Pro, Grand Master Lioe Nam Khiong, turut hadir di Myanmar. Selain memberikan motivasi kepada tim, sekaligus mendukung pelaksanaan Kejuaraan Taekwondo ASEAN ke -11 tersebut di Myanmar, yang sekaligus penyelenggara SEA Games, pada 27 Desember mendatang.
"Saya sangat berterima kasih bisa memberikan konstribusi perangkat pertandingan beserta Sumber Daya Manusia-nya," ujar Lioe Nam Khiong.
Menanggapi pencapaian tim UTI Pro di ajang tersebut, Grand Master Lioe Nam Khiong menilai perlunya peningkatan lagi sehingga mampu bersaing di event-event internasional lainnya.
"Secara umum, hasil ini cukup baik. Namun, belum yang terbaik dibanding dengan kekuatan beberapa Negara di kawasan Asia Tenggara," imbuhnya.
UTI Pro, kata Grand Master Lioe Nam Khiong, dalam waktu dekat akan menggelar Turnamen Internasional Best Of The Best UTI Pro di Yogyakarta, pada akhir Juni. Event tersebut, sekaligus dijadikan ajang seleksi penentuan tim yang akan diterjunkan ke Korea Open awal Juli 2013. (esa/mac)
Ketiga medali emas tersebut, masing-masing dipersembahkan dari kategori yunior kelas under 73 kilogram putra melalui Tiekpho Ivander, yang meraih kemenangan angka atas taekwondoin asal Malaysia Khir Amir Salam. Tiekpho unggul melalui kemenangan angka 6-3.
Kemudian, di kelas under 78 kilogram putra Hianwi Fardim asal Batam sukses mengikuti jejak Tiekpho Ivander mempersembahkan medali emas kedua dengan mengalahkan taekwondoin asal Filipina Alejandro Joel Felipe. Hianwi tidak membutuhkan waktu lama untuk merebut medali emas. Pasalnya, Alejandro tidak dapat melanjutkan pertadingan akibat cedera kaki.
"Cedera yang dialami Alejandro terjadi karena sempat terjadi jual beli tendangan dironde pertama sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan," kata pelatih Hianwi, Satriyono, usai laga final di kelas tersebut.
Sedangkan satu medali emas lainnya, dihasilkan di kelas under 44 kilogram putri melalui Dinda Meirisia yang menang tipis atas Inna Dio nio dari Filipina.
Lima medali Perak diantaranya dihasilkan di kelas under 42 kilogram putri atas nama Humair a Apri yang kalah dari taekwondoin Filipina Irene Bermejo. Kemudian, kelas under 80 kilogram putra Herlambang serta Catur Yuni kelas diatas 73 kilogram putri.
Sementara itu, Vietnam keluar sebagai pengumpul medali terbanyak disusul Filipina dan Malaysia.
Pembina YUTI dan UTI Pro, Grand Master Lioe Nam Khiong, turut hadir di Myanmar. Selain memberikan motivasi kepada tim, sekaligus mendukung pelaksanaan Kejuaraan Taekwondo ASEAN ke -11 tersebut di Myanmar, yang sekaligus penyelenggara SEA Games, pada 27 Desember mendatang.
"Saya sangat berterima kasih bisa memberikan konstribusi perangkat pertandingan beserta Sumber Daya Manusia-nya," ujar Lioe Nam Khiong.
Menanggapi pencapaian tim UTI Pro di ajang tersebut, Grand Master Lioe Nam Khiong menilai perlunya peningkatan lagi sehingga mampu bersaing di event-event internasional lainnya.
"Secara umum, hasil ini cukup baik. Namun, belum yang terbaik dibanding dengan kekuatan beberapa Negara di kawasan Asia Tenggara," imbuhnya.
UTI Pro, kata Grand Master Lioe Nam Khiong, dalam waktu dekat akan menggelar Turnamen Internasional Best Of The Best UTI Pro di Yogyakarta, pada akhir Juni. Event tersebut, sekaligus dijadikan ajang seleksi penentuan tim yang akan diterjunkan ke Korea Open awal Juli 2013. (esa/mac)
Advertisement
Berita Terkait
-
Olahraga Lain-Lain 27 Juli 2015 12:45
Sambutan Positif Atas Prestasi Taekwondoin Indonesia di Korea
-
Olahraga Lain-Lain 27 Juli 2015 08:16
-
Olahraga Lain-Lain 13 Mei 2013 13:30
-
Olahraga Lain-Lain 3 Maret 2013 16:30
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:04
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:03
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:02
BERITA LAINNYA
-
olahraga lain lain 21 Oktober 2025 10:33
-
olahraga lain lain 16 Oktober 2025 15:26
-
olahraga lain lain 16 Oktober 2025 15:20
-
olahraga lain lain 16 Oktober 2025 09:41
-
olahraga lain lain 13 Oktober 2025 14:51
-
olahraga lain lain 7 Oktober 2025 18:49
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...