James Gibson Puji Sistem NOC & PB Akuatik: Investasi SDM Kunci Lahirkan Juara Olimpiade

James Gibson Puji Sistem NOC & PB Akuatik: Investasi SDM Kunci Lahirkan Juara Olimpiade
Pelatih renang internasional, James Gibson, saat memberi workshop di sela-sela ajang Indonesia Open Aquatic Championships (IOAC) 2025, Selasa (11/11/2025) siang WIB. (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Sistem pengembangan olahraga air Indonesia mendapat validasi dari pakar global. Pelatih renang dunia asal Inggris, James Gibson, memuji langkah NOC dan PB Akuatik Indonesia. Keduanya dinilai serius membangun ekosistem olahraga air nasional.

Pujian itu disampaikan dalam workshop IOAC 2025 di Jakarta, Selasa (11/11/2025). Gibson hadir sebagai pembicara utama untuk pengembangan teknik pelatih. Kehadirannya diharapkan menginspirasi sistem kepelatihan dari dasar.

Gibson menyoroti potensi besar pasar talenta Indonesia. Populasi 280 juta penduduk diyakini menyimpan bibit juara. Ia yakin Indonesia memiliki 'Michael Phelps' yang tersembunyi.

Tantangan terbesarnya adalah sistem untuk menemukan dan memoles talenta tersebut. Investasi pada SDM pelatih menjadi kunci utama. Hal ini dibutuhkan agar bakat yang muncul siap menjadi juara Olimpiade.

Kehadiran Gibson, yang didukung antusiasme tinggi pelatih nasional, menjadi sinyal positif. Bahkan, Presiden Akuatik Dunia dijadwalkan hadir meninjau ajang ini. Ini menandakan industri olahraga air Indonesia mulai dilirik secara global.

1 dari 4 halaman

Potensi Pasar Talenta 280 Juta Penduduk

Potensi Pasar Talenta 280 Juta Penduduk

Pelatih renang internasional, James Gibson, saat memberi workshop bagi para pelatih saat sela-sela ajang Indonesia Open Aquatic Championships (IOAC) 2025, Selasa (11/11/2025) siang WIB. (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

James Gibson menyoroti skala populasi Indonesia sebagai keunggulan kompetitif. Ia menegaskan talenta besar pasti ada di negara ini.

"Anda punya negara dengan lebih dari 280 juta penduduk. Anda bisa punya Michael Phelps sendiri di sini," kata Gibson kepada awak media.

Ia melanjutkan, tantangan sesungguhnya adalah menemukan bakat tersebut.

"(Dia) pasti ada di suatu tempat di Indonesia. Yang sulit adalah menemukan orang itu," tambahnya.

Tantangan itu dialihkan kepada para pemangku kepentingan dan pelatih.

"Yang perlu dipersiapkan oleh para pelatih ialah jika bakat itu muncul, mereka harus bisa membawa sang perenang menjadi juara Olimpiade," tegas Gibson.

2 dari 4 halaman

Validasi Sistem NOC dan PB Akuatik

James Gibson optimistis pada sistem yang dibangun NOC dan PB Akuatik Indonesia. Ia melihat keseriusan dari para pemangku kepentingan.

"Saya sangat yakin dengan sistem di sini. Anda punya kepemimpinan yang hebat melalui NOC dan federasi nasional (PB Akuatik Indonesia)," kata Gibson.

Ia menilai para pemimpin lembaga olahraga tersebut punya kapabilitas. Mereka dinilai benar-benar ingin membawa akuatik Indonesia naik level.

"Anda memiliki orang-orang yang benar-benar ingin membantu renang Indonesia menjadi lebih baik, akuatik Indonesia menjadi lebih baik," imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Investasi Pengembangan SDM Pelatih

Kehadiran Gibson di Jakarta merupakan bagian dari investasi pengembangan SDM. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan para pelatih renang nasional.

"Saya pun ada di sini karena para pemimpin (di lembaga-lembaga itu) ingin berinvestasi pada para pelatih renang dan membantu mereka meningkatkan keterampilan," jelas Gibson.

Ketua Harian PB Akuatik Indonesia, Harlin E. Rahardjo, mengonfirmasi tingginya antusiasme. Pihaknya terpaksa membatasi jumlah peserta workshop.

"Kalau tidak dibatasi, pesertanya bisa membludak. Jadi kita batasi sekitar 75 atau 80 saja karena kapasitas tempat terbatas,” kata Harlin E. Rahardjo.

4 dari 4 halaman

Sinyal Positif Pimpinan Akuatik Dunia

Ajang IOAC 2025 tidak hanya menghadirkan pelatih elite dunia. Presiden World Aquatics, Husain Al-Musallam, juga dijadwalkan hadir.

Harlin menyebut Presiden World Aquatics akan datang pada Kamis, 13 November 2025. Kunjungan ini dinilai sebagai kehormatan besar bagi ekosistem akuatik nasional.

Al-Musallam disebut ingin melihat langsung progres pembinaan. Ia juga ingin berinteraksi dengan para pemangku kepentingan.

"Beliau ingin menyaksikan langsung dan berinteraksi dengan atlet, pelatih, bahkan orang tua dari para peserta IOAC ini," jelas Harlin.

Disadur dari: Liputan6.com (Theresia Melinda Indrasari/Thomas)