Rusia Tuduh IOC Terapkan Standar Ganda atas Kasus Visa Atlet Israel di Indonesia

Rusia Tuduh IOC Terapkan Standar Ganda atas Kasus Visa Atlet Israel di Indonesia
Logo Olimpiade di Adidas Arena, venue bulu tangkis Olimpiade Paris 2024. (c) AP Photo/Dita Alangkara

Bola.net - Pemerintah Rusia menyoroti sikap Komite Olimpiade Internasional (IOC) terhadap keputusan Indonesia yang menolak menerbitkan visa bagi atlet Israel. Kremlin menilai IOC telah menunjukkan standar ganda dalam menegakkan prinsip keolahragaan.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut perbedaan sikap IOC terhadap Rusia dan Indonesia sebagai bentuk ketidakadilan. Menurutnya, IOC tampak tegas terhadap Rusia, tetapi bungkam saat negara lain mengambil langkah serupa terhadap Israel.

Pernyataan Peskov itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik akibat keputusan Indonesia yang menolak kehadiran tim Israel dalam Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 di Jakarta pada 19-25 Oktober 2025. Keputusan tersebut memicu reaksi keras dari IOC.

1 dari 2 halaman

Rusia Nilai IOC Bersikap Tidak Konsisten

Peskov menilai IOC memperlihatkan ketidakselarasan dalam menanggapi isu kehadiran atlet dari negara tertentu. Ia menyebut keputusan IOC yang menekan Rusia kontras dengan sikap lembaga tersebut terhadap Indonesia.

Menurut Peskov, Rusia pernah mengalami hal serupa ketika beberapa negara menolak mengeluarkan visa bagi atlet mereka. Namun, IOC kala itu langsung memberi sanksi dan tekanan keras kepada Rusia.

“Tentu saja ada standar ganda,” kata Peskov kepada saluran olahraga Rusia, Match TV. Ia menegaskan bahwa IOC bersikap 'munafik' dan kerap menghalangi hak atlet Rusia untuk berkompetisi di ajang internasional.

2 dari 2 halaman

IOC Hentikan Dialog dengan NOC Indonesia

Sebelumnya, IOC menyarankan seluruh federasi olahraga internasional agar tak menggelar kejuaraan di Indonesia. Langkah itu diambil setelah Indonesia menolak memberikan visa bagi atlet Israel untuk tampil di Kejuaraan Dunia Gimnastik ke-53.

Selain itu, IOC juga menghentikan seluruh bentuk komunikasi dengan Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia. Hubungan baru akan dibuka kembali jika Indonesia memberi jaminan semua peserta di masa depan akan diizinkan masuk tanpa memandang kewarganegaraan.

Sumber: Antara