
Bola.net - Aleix Espargaro merasa sedih ketika mendapati dirinya lagi-lagi harus menjadi satu-satunya rider yang berjuang mengembangkan RS-GP. Padahal, ia sangat mendambakan para pembalap kuat lainnya bergabung dengan Aprilia Racing di MotoGP 2022. Hal ini ia sampaikan kepada Autosport pada Selasa (6/7/2021).
Sejak kembali berkompetisi penuh di MotoGP 2015, Aprilia memang belum naik podium. Namun, tahun ini, motor RS-GP terlihat mencolok mengalami kemajuan besar, mengingat Espargaro sangat konsisten bertarung di lima besar, baik di sesi latihan, kualifikasi, maupun balapan.
Melihat ini, Aprilia pun sangat ingin punya tim satelit pada 2022, karena bakal mudah memperbanyak data dan masukan dari banyak rider. Mereka menawarkan proposal ini kepada Gresini Racing, bahkan dengan harga rendah, namun tim asal Faenza, Italia, itu lebih memilih jadi tim satelit Ducati Corse.
Tak Punya Tim Satelit, Ditolak Rider Muda Pula
Tak hanya itu, Aprilia juga kesulitan mencari rider muda untuk dijadikan tandem Espargaro. Sejak tahun lalu, mereka mendekati Marco Bezzecchi dan Joe Roberts, namun keduanya kompak menolak. Melihat dua jenis nestapa ini, Espargaro pun langsung galau sekaligus naik pitam, karena ia sangat ingin proyek ini sukses.
"Saya sudah berkali-kali bilang bahwa saya merasa sangat sedih saat Massimo (Rivola, CEO Aprilia Racing) bilang bahwa tahun depan kami takkan punya dua motor tambahan di trek. Selain itu, ketika beberapa rider Moto2 berkata bahwa mereka tak mau bergabung dengan kami, saya sungguh marah," ujarnya.
Espargaro sudah membela Aprilia sejak 2017, dan selalu jadi ujung tombak skuad ini karena selalu ganti tandem tiap tahun: Sam Lowes, Scott Redding, Andrea Iannone, Bradley Smith, dan Lorenzo Savadori. Melihat ini, ia yakin para rider muda yang menolak Aprilia telah melewatkan kans emas untuk jadi rider utama di masa depan.
Ingin Buktikan Rider-Rider Moto2 Salah Ambil Keputusan
Espargaro sendiri akan menginjak usia 32 tahun pada Juli, dan kerap memberikan sinyal bahwa kontraknya dengan Aprilia saat ini akan jadi yang terakhir. Alhasil, Aprilia akan membutuhkan pembalap muda untuk dijadikan tombak anyar sekaligus pembalap utama pada waktu yang akan datang.
"Saya mencintai Aprilia, saya suka proyek ini, rasanya bagai proyek saya sendiri. Saya ingin buktikan bahwa mereka salah. Para rider Moto2 ini, yang tak mau datang kepada kami, saya rasa mereka takkan senang pada masa depan, karena mereka kehilangan kans besar," tuturnya.
Meski begitu, Espargaro tampaknya akan bertandem dengan Maverick Vinales. "Saya berharap tandem saya tahun depan adalah rider yang sangat kuat, karena kami layak mendapatkannya, mengingat kami sudah bekerja sangat keras, dan kami tak terlalu tertinggal dari pabrikan-pabrikan besar di dunia," pungkasnya.
Sumber: Autosport
Video: Angka Covid-19 Meningkat, Australia Batalkan MotoGP dan Formula 1
Baca Juga:
- Setelah MotoGP, Giliran Formula 1 Batalkan Seri Australia 2021
- KTM Sinyalir Ogah Jadikan Danilo Petrucci Test Rider di MotoGP 2022
- Resmi Batalkan Seri Australia, MotoGP 2021 Balapan Lagi di Portimao
- Pol Espargaro: Bikin Kesalahan Adalah Hal Wajar Saat Pelajari Honda
- Kenan Sofuoglu 'Tak Pernah Mimpi' Toprak Razgatlioglu Jadi Rider MotoGP
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
-
Tim Nasional 6 September 2025 02:53
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:39
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:00
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...