
Bola.net - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, tahun ini memasuki musimnya yang ke-26 di Grand Prix. Dengan karier sepanjang itu, The Doctor juga sukses meraih begitu banyak prestasi mentereng. Namun, jika diminta memilih tiga musim yang paling istimewa, mana saja yang ia sebut?
Rossi memang menjalani debutnya di Grand Prix pada 1996 lalu di kelas GP125. Siapa sangka bahwa 25 tahun kemudian ia masih berlaga di MotoGP? Rossi pun terhitung mengoleksi sembilan gelar dunia, 235 podium, 115 kemenangan, namun tentunya juga punya banyak kenangan pahit dan manis.
Kepada La Gazzetta dello Sport, Jumat (23/4/2021), Rossi pun menyatakan ada tiga tahun yang paling spesial di hatinya, yakni 2001, 2004, dan 2008. Seperti diketahui, pada 2001, Rossi jadi juara dunia kelas tertinggi untuk pertama kalinya, dan jadi juara dunia GP500 terakhir sebelum kelas itu diubah ke MotoGP.
Max Biaggi, Yamaha, dan Dugaan Sudah 'Habis'
Rossi juga menyatakan 2004 sungguh spesial karena itu tahun pertamanya membela Yamaha, di mana mereka sukses merebut gelar usai diremehkan banyak orang. Tahun 2008 juga terasa istimewa bagi The Doctor. Pasalnya, kala itu ia menginjak usia 29 tahun dan dianggap sudah 'tua' oleh banyak orang.
Ia juga dianggap sudah 'habis' karena dikalahkan oleh Nicky Hayden pada 2006 dan Casey Stoner pada 2007. "Tiga tahun spesial bagi saya adalah 2001, karena itu tahun terakhir 500cc, jadi juga merupakan kans terakhir untuk merebut gelar dunia. Sungguh pertarungan mati-matian bersama (Max) Biaggi," ujarnya.
"Selain itu 2004, kemenangan pertama di Welkom bersama Yamaha, malah lebih indah lagi. Juga 2008, saat semua orang bilang saya sudah 'habis', pembalap tua. Saya pun pindah ke Bridgestone dan mengalahkan Stoner," lanjut rider 42 tahun asal Italia ini.
Merasa Buang-Buang Kans Juara pada 2006
Pada 2018, Rossi kedapatan memakai helm dengan corak bertema film 'Back to The Future' di MotoGP Misano, San Marino. Dalam wawancara ini, ia pun ditanya, andai memiliki mesin waktu, pada tahun berapakah Rossi ingin kembali? Rossi pun mengaku ingin kembali ke 2006.
Seperti diketahui, kala itu ia dikalahkan oleh Hayden dalam perebutan gelar dunia. Uniknya, ia bahkan lebih memilih 2006 ketimbang 2015, saat ia nyaris merebut gelar dunia namun malah kalah dari Jorge Lorenzo tepat pada seri penutup dengan margin lima poin saja.
"Saya ingin kembali ke Valencia 2006. Kala itu saya membuang-buang kans merebut gelar dunia yang harusnya bisa saya menangkan dan bikin saya punya 10 gelar, bahkan usai 'pencurian' pada 2015," pungkas Rossi, yang juga mengaku ingin melawan Mike Hailwood, Kevin Schwantz, dan Giacomo Agostini.
Sumber: La Gazzetta dello Sport
Video: Kebakaran Besar di Sirkuit MotoGP Argentina
Baca Juga:
- Valentino Rossi Heran Banyak Orang Gagal Paham Soal Keinginannya Tetap Balapan
- Iker Lecuona Jeblok di MotoGP Portimao, Tech 3 KTM Sebut Tak Ada 'Percikan'
- Quartararo-Bagnaia Prediksi Marc Marquez Bakal Mengancam di Jerez
- Franco Morbidelli Masih Dianaktirikan Yamaha, Akankah Pindah ke VR46?
- Jorge Martin Absen 2 Balapan, Target Kembali di MotoGP Mugello
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:17
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:54
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:40
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:32
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:24
-
Otomotif 6 September 2025 22:09
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...