
Bola.net - Andrea Dovizioso mengaku merasa kerja kerasnya tak dihargai oleh banyak orang sebelum akhirnya membuat gebrakan bersama Ducati di MotoGP 2017, saat ia akhirnya menjadi kandidat juara dunia dan menjadi rival terberat Marc Marquez dalam perebutan gelar sampai seri penutup.
Dovizioso yang merupakan bintang kuat di GP125 dan GP250, naik ke MotoGP pada 2008 bersama Jir-Scot Honda. Bahkan saat membela Repsol Honda pada 2009 dan merebut kemenangan di Donington Park, rider Italia ini tak banyak diperbincangkan oleh banyak pengamat dan penggemar MotoGP.
Namun, Ducati yang terpuruk bersama Valentino Rossi, melihat kemampuan Dovizioso bersama Monster Yamaha Tech 3 pada 2012. Pabrikan Italia itu pun menggaetnya pada 2013, menjadikannya ujung tombak pengembangan Desmosedici, yang akhirnya menang lagi pada 2016 usai paceklik enam tahun.
Nyaris Selalu Masuk 5 Besar
Meski belum juga meraih gelar dunia di kelas para raja, tiga kali runner up yang ia raih pada 2017, 2018, dan 2019, membuat status Dovizioso sebagai 'underdog' berubah total menjadi rider papan atas. Ia pun panen lebih banyak sorotan dan rasa hormat. Kepada DAZN, ia mengaku saat itulah ia baru merasa kerja kerasnya dihargai.
"Saya tak pernah merasa dihargai sampai akhirnya tahun-tahun yang baik di Ducati terjadi. Berkat pendekatan saya pada kompetisi, saya pun selalu meraih poin dalam diam. Jika Anda lihat karier saya, saya nyaris selalu masuk peringkat lima besar," ungkap Dovizioso seperti yang dikutip Marca pada Jumat (25/12/2020).
Walau tak pernah juara di MotoGP, rider berusia 34 tahun ini merasa kariernya tak bisa dibilang buruk. Namun, ia juga menyadari performa dan karakternya di lintasan bukan tipe pembalap yang meledak-ledak. Alhasil, ia pun bisa maklum mengapa tak banyak orang yang memperhatikan kiprahnya.
Tetap Bangga pada Kiprah Diri Selama di MotoGP
"Saya selalu di depan. Tapi jika Anda tak punya performa yang meledak-ledak, kebanyakan jurnalis tak melihat Anda, dan takkan mengeksposnya. Tapi di Ducati, kerja keras saya akhirnya lebih disorot. Saya jadi lebih sering 'terlihat', dan bahkan orang yang tadinya tak melihat saya kini jadi menghargai saya," ujar Dovizioso.
Juara dunia GP125 2004 ini pun menyatakan lega akhirnya bisa unjuk gigi dan menunjukkan potensinya yang sesungguhnya selama beberapa tahun terakhir. Meski tahun depan vakum dan belum diketahui apakah bisa kembali pada 2004, bagaimanapun Dovizioso merasa bangga pada kariernya di MotoGP.
"Tadinya saya tak merasa terlalu dihargai, dan saya tak terlalu paham alasannya. Tapi pada akhirnya, saya yakin bahwa 'Dovizioso yang sebenarnya' telah terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, saya rasa saya tak perlu merasa frustrasi soal karier saya," pungkasnya.
Sumber: DAZN, Marca
Video: Ikut Jejak Ayah, Mick Schumacher Turun di Formula 1 2021
Baca Juga:
- Dovizioso: Stoner Tandem Terhebat, Pedrosa Paling Menginspirasi
- Dovizioso-Lorenzo Cekcok Lagi, Kali Ini Saling Tuduh Iri Pencapaian Masing-Masing
- Kaleidoskop MotoGP 2020: Penuh Kejutan, dari Absennya Marc Marquez sampai Gebrakan Mandalika
- Mengenal Bo Bendsneyder, Rider Mandalika SAG Team Moto2 yang Setengah Arek Suroboyo
- Pertamina Mandalika SAG Team: Selamat Bergabung, Mas Bo Bendsneyder!
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 6 September 2025 11:28
-
Piala Dunia 6 September 2025 11:10
-
Liga Inggris 6 September 2025 11:05
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:52
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:49
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:24
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...