
Bola.net - Graziano Rossi berharap nasib sial segera meninggalkan sang anak, Valentino Rossi, dalam lima balapan tersisa di MotoGP 2020. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan La Gazzetta dello Sport pada Rabu (14/10/2020), usai Rossi gagal finis untuk ketiga kali beruntun musim ini di Le Mans, Prancis, Minggu (11/10/2020).
Rossi sejatinya punya performa yang cukup menjanjikan sepanjang pekan balap, baik dalam kondisi kering maupun basah. Sayangnya, ia hanya start dari posisi 10, dan selepas start, ban belakangnya justru selip. Sembilan kali juara dunia ini pun harus gagal finis.
Graziano pun menyatakan bahwa Le Mans memang tak pernah terlalu bersahabat dengan Rossi, begitu juga dengan dirinya sendiri yang merupakan eks pembalap Grand Prix. Graziano menyatakan ia juga punya kenangan buruk saat balapan di sana pada 1979 silam.
Le Mans Tak Cocok untuk Keluarga Rossi
Kala itu, Le Mans menjadi seri penutup GP250 1979, dan Graziano bertekad merebut posisi runner up pada akhir musim. Ia pun berupaya keras mengejar Kork Ballington dan Greg Hansford. Nyatanya, ia malah jatuh dan gagal finis. Alhasil, ia harus puas duduk di peringkat 3 pada klasemen pembalap.
"Sudah jelas trek yang legendaris itu tak bersahabat dengan Keluarga Rossi. Kala itu saya tak punya pilihan lain. Saya harus memenangi balapan terakhir demi setidaknya meraih runner up di klasemen. Saat start motor saya menggila dan saya harus berusaha keras mengejar Ballington dan Hansford," kisah Graziano.
Usai balapan di Le Mans, Rossi pun sempat pulang ke Tavullia dan berbincang dengan sang ayah. Menurut Graziano, meski kecewa berat, sang anak tetap berpikir positif, karena meski belum naik podium lagi sejak Seri Andalusia, ia punya performa kompetitif.
Valentino Rossi Tak Suka Main Aman
"Vale tetap berpikir positif, ia cepat, kompetitif. Kami hanya bisa berharap kesialan akan meninggalkannya dan mengizinkannya tampil baik. Kita lihat saja nanti pada Minggu nanti. Jika kesialan berhenti menerpa, hasilnya sudah pasti baik," ungkap eks rider GP500 ini.
"Vale pergi ke trek dengan target seperti biasanya, ia ingin meraih hasil baik. Ia tak mau balapan dengan strategi bertahan saja. Dia bukan 'aktor pendukung'. Jika motornya bersahabat, ia takkan gagal, pasti akan bertarung keras melawan para rivalnya dan menghibur penggemarnya," tutup Graziano.
Menjelang MotoGP Aragon, Spanyol, pada 16-18 Oktober nanti, Rossi tengah duduk di peringkat 13 pada klasemen pembalap dengan koleksi 58 poin, tertinggal 57 poin dari Fabio Quartararo yang ada di puncak.
Sumber: La Gazzetta dello Sport
Video: Maverick Vinales Menangi MotoGP Emilia Romagna 2020
Baca Juga:
- Esponsorama Ogah Jual Tim ke Valentino Rossi, Minta Dibayar Saja
- Aleix Espargaro Sedih Belum Bisa Samai Level Sang Adik di MotoGP
- Kemenangan di Le Mans Bikin Danilo Petrucci Super Pede Jelang MotoGP Aragon
- Nilai Aragon Krusial, Andrea Dovizioso Bidik Kemenangan Kedua
- Usai Jack Miller-Pecco Bagnaia, Ducati Gaet Michael Ruben Rinaldi
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:17
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...