
Bola.net - - Usai mengikuti langkah Honda, KTM dan Suzuki melayangkan protes soal winglet pada swingarm Ducati di MotoGP Qatar, CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola menyadari dirinya menjadi sorotan oleh banyak pihak, dan memicu rasa jengkel dari para Ducatisti. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya bersama Motorsprint.
Winglet yang tertempel pada swingarm tiga motor Desmosedici GP19 dinilai ilegal oleh keempat pabrikan pemrotes, yang yakin bahwa winglet tersebut menghasilkan downforce tambahan, meski Ducati membantahnya dan bersikeras bahwa winglet itu hanya berfungsi sebagai pendingin ban belakang. Empat pabrikan ini pun melayangkan protes kepada FIM Stewards Panel dan Court of Appeal.
Dari perwakilan pabrikan pemrotes, Rivola diketahui sebagai orang yang paling vokal menjelaskan mengapa winglet Ducati dianggap menyalahi regulasi teknis. Akibatnya, Rivola pun disebut-sebut berusaha menerapkan diplomasi Formula 1 kepada MotoGP, mengingat ia merupakan eks Sporting Director Scuderia Ferrari.
"Tentu saya sadar telah membuat diri saya dibenci fans Ducati, dan ada yang bilang, 'Lihatlah si 'cerdas' yang datang dari F1 dan coba menghancurkan olahraga kita'," ujar Rivola. "Saat bertemu Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna Sports), saya berkata, 'Aku minta maaf karena aku orang baru, ini balapan pertamaku dan aku sudah bersikap menjengkelkan, tapi sudah tugasku mempertanyakan situasi ilegal'."
Alasan Tak Diskusi Lewat MSMA
Rivola juga menanggapi kritikan General Manager Ducati Corse, Luigi 'Gigi' Dall'Igna yang menganggap empat pabrikan pemrotes melemahkan peran MSMA sebagai Asosiasi Pabrikan dan wadah diskusi teknis seluruh peserta. Rivola yakin bahwa melibatkan FIM Stewards Panel dan Court of Appeal sama sekali tak menyalahi aturan dan justru merupakan cara yang lebih profesional.
"Saya sadar di MotoGP, situasi tertentu didiskusikan tertutup di antara tim peserta, bahkan mungkin secara tak resmi. Tapi jika ada aturan, Anda harus menaatinya. Dan jika harus mendiskusikannya, Anda harus melakukannya dengan cara yang resmi. Toh ini nantinya akan bagus bagi MotoGP, jadi kami harus memanfaatkan situasi ini untuk menegaskan aturan," ungkapnya.
Tak Mau Berpikir Negatif
Rivola, yang juga merupakan eks pimpinan Ferrari Driver Academy ini, kembali menegaskan bahwa protes yang dilakukan Aprilia, Honda, KTM dan Suzuki lebih cenderung ditujukan kepada Direktur Teknis MotoGP, Danny Aldridge ketimbang Ducati sendiri.
"Kita tak boleh berpikir secara negatif, jadi kami rasa Direktur Teknis hanya melakukan misinterpretasi soal sayap aerodinamika yang dipakai oleh Ducati. Jika ia memang yakin bahwa sayap itu legal, maka ia harus menjelaskan bahwa ia memang salah memahami solusi ini, dan regulasi harus ditulis ulang," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 15:46
Hasil FP2 MotoGP Catalunya 2025: Wow! Joan Mir dan Honda Catat Waktu Tercepat
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Otomotif 6 September 2025 16:37
-
Liga Spanyol 6 September 2025 16:32
-
Otomotif 6 September 2025 16:24
-
Liga Inggris 6 September 2025 16:11
-
Liga Spanyol 6 September 2025 16:01
-
Voli 6 September 2025 15:52
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...