
Bola.net - - Dani Pedrosa dipastikan pensiun dari lintasan balap akhir musim nanti. Turun di Grand Prix selama 18 tahun, Pedrosa pun menyatakan dirinya telah menggali begitu banyak pengalaman hidup. Hal ini ia sampaikan dalam video unik yang dirilis Box Repsol, di mana ia mewawancarai dirinya sendiri.
Pedrosa, yang September nanti berusia 33 tahun, merebut tiga gelar dunia di kelas GP125 dan GP250. Sejak debutnya di MotoGP pada 2006, ia belum merebut gelar dunia lagi, dikarenakan berbagai cedera dan nasib sial, walau ia mengoleksi begitu banyak podium dan kemenangan.
Dengan 153 podium yang 54 di antaranya merupakan kemenangan, Pedrosa pun dinilai sebagai rider MotoGP terbaik tanpa gelar dunia. Dalam pekan balap MotoGP Valencia, Spanyol pada November nanti, ia bakal dinobatkan sebagai Legenda MotoGP ke-28.
Pembalap Juga Pernah Takut
Dalam wawancara ini, Pedrosa pun mengungkapkan bahwa rider MotoGP juga manusia biasa, yang pernah merasakan takut saat mengendarai motor dengan kecepatan 250-300 km/jam. Hal inilah yang dirasa Pedrosa tak pernah dipikirkan oleh para penggemar dan awak media.
"Hal yang tak pernah saya ceritakan kepada siapa pun adalah rasa takut yang saya miliki saat berkompetisi atau mengendarai motor. Itulah hal yang tak diceritakan pembalap kepada orang-orang. Ini adalah salah satu cara untuk melindungi diri dari diri sendiri dan keingintahuan orang lain (rival)," ungkapnya.
"Salah satu hal yang tak pernah ditanyakan wartawan adalah hal yang tak dilihat dalam olahraga; cara Anda menaklukkan rasa takut. Saya pernah disodori pertanyaan yang mirip dengan, 'apakah kau takut saat berkendara?', tapi bukan soal apa yang saya lakukan ketika saya benar-benar ketakutan," ujar rider Spanyol ini.
Ingin Punya Mentalitas Rider Muda
Dalam usia 32 tahun, Pedrosa tentu tak lagi muda. Ia pun menyadari bahwa usia, lambat laun bakal memengaruhi mentalitas seorang pembalap. Ia menyatakan terkadang ingin memiliki mentalitas rider muda, yang biasanya punya motivasi tinggi untuk lebih baik dan juga lebih nekat dalam menjalani berbagai situasi.
"Kadang saya ingin seperti dulu, lebih naif dan polos dalam banyak hal. Saat muda, Anda berusaha memperbarui diri, melupakan hal-hal yang tak berjalan baik atau yang Anda tahu bakal sulit. Kadang, tahu bahwa situasinya bakal sulit, membuat segalanya makin rumit ketimbang saat Anda tak tahu. Inilah salah satu hal yang saya inginkan, karena ini penting," tuturnya.
MotoGP Wadah Cari Jati Diri
Pedrosa juga menyatakan bahwa gemerlap dan status MotoGP sebagai kejuaraan balap motor terakbar di dunia bisa membutakan mata para rider. Ia pun bersyukur dirinya bisa tetap memijak bumi meski meraih begitu banyak kesuksesan, dan menyatakan justru di paddock MotoGP lah ia menemukan jati dirinya.
"Pengalaman hidup di MotoGP sangat penting bagi saya, karena MotoGP wadah yang baik untuk mencari jati diri. Di sana Anda punya cerita, penggemar, sponsor, bertemu orang-orang dengan kebangsaan berbeda, dari negara berbeda pula. Tapi justru hal-hal ini yang membuat Anda tahu cara menghadapi segala situasi. Semua yang terjadi akan membentuk diri Anda dan membuat Anda tahu siapa Anda sebenarnya," pungkasnya. [initial]
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Otomotif 6 September 2025 15:20
-
Tim Nasional 6 September 2025 15:19
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:35
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:20
-
Liga Spanyol 6 September 2025 14:10
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:07
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...