Ducati Ungkap Alasan Pecco Bagnaia Tak Temui Wartawan Usai Gagal Finis di MotoGP Mandalika 2025

Ducati Ungkap Alasan Pecco Bagnaia Tak Temui Wartawan Usai Gagal Finis di MotoGP Mandalika 2025
Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia (c) Ducati Corse

Bola.net - Manajer Ducati Lenovo Team, Davide Tardozzi, mengungkapkan bahwa Pecco Bagnaia merasa hancur setelah hasil buruk di MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika 3-5 Oktober 2025. Ducati pun memilih untuk melindungi kondisi emosional pembalapnya tersebut.

Dalam sesi latihan, Bagnaia sulit masuk 15 besar, dan hanya menduduki posisi 16 di kualifikasi. Dalam Sprint pada Sabtu (4/10/2025), ia hanya finis ke-14 dan gagal meraih poin. Dalam balapan utama, Minggu (5/10/2025), ia terjatuh saat melaju di posisi terbuncit, dan gagal finis.

Hasil ini sangat berkebalikan dengan hasilnya di Motegi, Jepang, sepekan lalu. Akhir pekan itu, anak didik Valentino Rossi ini meraih pole, serta memenangi Sprint dan balapan utama. Setelah balapan utama di Mandalika selesai, Bagnaia menolak untuk bicara dengan awak media.

1 dari 2 halaman

Merasa Hancur Sebagai Manusia dan Pembalap

Bagnaia dan Ducati sama-sama tak bisa menjelaskan penyebab penurunan performa mereka di Mandalika ini. Uniknya, hal ini terjadi ketika Bagnaia dirumorkan memakai konfigurasi motor Desmosedici GP24 yang dipasangi mesin dan aerodinamika Desmosedici GP25.

"Ia sungguh hancur, pertama sebagai manusia, dan terlebih sebagai pembalap. Kami ingin melindungi Pecco dan emosinya. Jika ia datang ke sini dengan mata berkaca-kaca, itu wajar saja. Ia sangat sensitif, pembalap cepat, tapi kami rasa yang terbaik adalah memberinya ruang dan bekerja agar ia bisa tampil optimal di Phillip Island," ujar Tardozzi via Sky Sport Italia.

2 dari 2 halaman

Sebut Pecco Bagnaia Tetap Percaya Ducati

Naik-turunnya performa Bagnaia ini pun memunculkan pertanyaan tentang hubungan antara sang tiga kali juara dunia dan Ducati, yang sudah terjalin sejak 2019. Namun, Tardozzi menegaskan bahwa kepercayaan Bagnaia terhadap Ducati tidak berubah.

"Saya sungguh yakin begitu. Setelah tujuh tahun bersama kami, ia mengenal kami dengan sangat baik, baik secara teknis maupun pribadi. Saya tidak pernah merasa ada satu pun momen di mana Pecco meragukan bahwa kami memberikan 100% untuk membantunya," tutup Tardozzi.

Sumber: Sky Sport Italia