Enea Bastianini Sempat Heran Ducati Lebih Pilih Marc Marquez Ketimbang Jorge Martin, Tapi Kini Berubah Pikiran

Enea Bastianini Sempat Heran Ducati Lebih Pilih Marc Marquez Ketimbang Jorge Martin, Tapi Kini Berubah Pikiran
Pembalap Red Bull KTM Tech 3, Enea Bastianini (c) KTM Factory Racing

Bola.net - Pembalap Red Bull KTM Tech 3, Enea Bastianini, sempat meyakini langkah Gigi Dall'Igna memilih Marc Marquez sebagai rider Ducati Lenovo Team MotoGP pada 2025 merupakan keputusan yang aneh. Namun, ia berubah pikiran setelah melihat betapa tangguhnya sang delapan kali juara dunia di atas motor Desmosedici GP25.

Bastianini membela Ducati Lenovo Team pada 2023 dan 2024, tetapi ia dirundung banyak cedera parah pada 2023 sehingga sulit konsisten melaju di papan atas. Ketika pulih pada 2024, ia pun berpotensi dipertahankan pada 2025, tetapi harus bersaing ketat dengan Jorge Martin dan Marquez dalam berebut kursi Tim Merah.

Bastianini sempat serius dipertimbangkan pada awal 2024, tetapi semuanya batal setelah ia mengalami kendala di sesi kualifikasi Seri Prancis, di mana ia start dari posisi 10 meski berhasil finis keempat dalam kedua balapan. Hal ini ia nyatakan dalam siniar 'Mig Babol' milik anak didik Valentino Rossi, Andrea Migno, pada Kamis (7/8/2025).

1 dari 2 halaman

Harapan Sirna Gara-Gara Kehabisan Bensin

Harapan Sirna Gara-Gara Kehabisan Bensin

Marc Marquez dan Gigi Dall'Igna (c) Ducati Corse

"Harapanku bertahan di Ducati sirna di Le Mans, karena sayangnya aku kehabisan bahan bakar di kualifikasi. Saat itu aku mencatatkan helm merah (catatan tercepat di sektor sirkuit), harusnya bisa start dari depan. Namun, aku justru harus start dari belakang meski punya ritme yang baik dan bisa memperebutkan kemenangan," curhat 'Bestia'.

Kacaunya kualifikasi Bastianini di Prancis kala itu memang cukup krusial bagi masa depannya, mengingat Ducati biasanya menggunakan enam seri pertama untuk mengevaluasi kontrak para pembalapnya. Alhasil, kontrak juara dunia Moto2 2020 ini akhirnya tak diperpanjang.

Namun, Bastianini mengaku jauh lebih kaget ketika Ducati lebih memilih Marquez ketimbang Martin. Padahal, kala itu Martin jelas-jelas jauh lebih konsisten melaju di depan dan dalam perjalanan merebut gelar dunianya dengan Prima Pramac Racing. Menurut Bastianini, keputusan Dall'Igna sebagai General Manager Ducati Corse cukup aneh.

2 dari 2 halaman

Pilihan Gigi Dall'Igna Terbukti Tepat

"Itu adalah balapan-balapan yang menentukan pilihan Ducati, tetapi kemudian Gigi datang dengan keputusan memilih Marc. Sudah jelas hanya sedikit orang yang menyangka hal ini, karena Jorge menjalani musim yang luar biasa dan selalu melaju di depan," ungkap pembalap Italia berusia 27 tahun itu.

Meski begitu, kini Bastianini benar-benar memahami mengapa Dall'Igna dan Ducati lebih memilih Marquez. Sebab, pembalap Spanyol itu mampu tampil jauh lebih dominan dari rider Ducati lainnya. Dalam 12 seri pertama, ia sudah meraih 11 kemenangan Sprint dan 8 kemenangan Grand Prix, memuncaki klasemen dengan 381 poin.

"Pilihan ini mungkin terlihat sangat aneh dari sisi Gigi, tetapi sudah jelas sekarang kita tak bisa bilang apa-apa kepadanya, karena Marc memang sangat tangguh. Namun, aku tidak ada apa-apa juga dengannya (Dall'Igna). Hubungan kami tetap berjalan mulus tanpa masalah, dan kami mengakhiri musim (2024) dengan cara terbaik," pungkasnya.

Sumber: Mig Babol