
Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, yakin kesuksesannya menjuarai MotoGP 2021 terjadi berkat pernah mengalami masa-masa sulit pada awal kariernya di Grand Prix. Lewat MotoGP.com pada Jumat (26/11/2021), ia menyatakan momen-momen berat itu justru menempa mentalitasnya agar lebih kuat.
Quartararo sempat disebut sebagai 'The Next Marc Marquez' usai dua kali menjuarai FIM CEV Repsol Moto3 pada 2013 dan 2014. Namun, prestasi mentereng itu gagal ia ulang saat menjalani debut di Moto3, bahkan saat ia naik ke Moto2. Uniknya, semua berubah saat ia digaet Petronas Yamaha SRT untuk naik ke MotoGP 2019.
Quartararo tiba-tiba jadi jagoan baru. Meraih enam podium dan sengit melawan Marquez pada 2019, ia jadi kandidat juara dunia yang cukup kuat pada 2020 sebelum mengalami berbagai masalah teknis. Tahun ini, ia pindah ke tim pabrikan Yamaha dengan mental yang lebih tangguh dan tampil menggila, bahkan sukses jadi juara.
Sempat Tertekan karena Gantikan Valentino Rossi
"Melihat semua surat kabar dengan wajah saya di halaman terdepan, rasanya sangat menyenangkan. Ini aneh tapi juga spesial. Saya rasa saya tak menyadari bahwa saya merupakan juara dunia sampai saya meletakkan plat (di trofi juara). Itu momen yang emosional bagi saya," ungkap pembalap berusia 22 tahun ini.
Quartararo tak memungkiri, saat pertama kali membela tim pabrikan Yamaha, dirinya merasa cukup tertekan. Pasalnya, ia mengambil alih tempat idolanya yang juga sembilan kali juara dunia, ikon Yamaha sekaligus ikon MotoGP, Valentino Rossi. Namun, saat menjalani Seri Doha, rasa percaya dirinya melonjak drastis.
"Membela tim pabrikan Yamaha adalah tanggung jawab besar, karena saya mengendarai motor Vale. Jadi, ini tekanan besar. Tapi pada balapan kedua, saya pun berkata, 'inilah waktunya, aku harus menang'. Saya tahu motor kami bekerja sangat baik, rasa percaya diri saya sangat tinggi," ujar rider asal Prancis tersebut.
Tak Pernah Hilang Keyakinan
Quartararo menyatakan mentalitasnya tahun ini jauh lebih kuat dari sebelum-sebelumnya. Ia mengaku tertempa masa-masa sulit di Moto3 dan Moto2, di mana ia hanya meraih satu kemenangan dalam empat musim. Ia tak menyesali masa-masa kelam itu, justru mensyukurinya karena membentuk dirinya yang sekarang.
"Bagi saya, karier saya sudah cukup panjang. Pasalnya, saya mulai turun di kejuaraan dunia pada usia 15, sementara kini saya 22 tahun. Jadi, saya sudah cukup lama di sini. Saya tak pernah terpikir untuk menyerah, namun jelas ada masa-masa di mana saya tidak terlalu kuat," tutur Quartararo.
"Saya tak terlalu frustrasi soal hasil yang saya raih saat masih muda, karena saya rasa saya jadi juara dunia seperti sekarang berkat masa-masa ketika saya kesulitan, mengalami momen-momen berat. Itu semua bikin saya makin kuat dan saya tak pernah kehilangan keyakinan. Saya selalu percaya pada diri saya," tutupnya.
Sumber: MotoGP
Baca Juga:
- Bos Tim Legendaris Formula 1 Sir Frank Williams Meninggal Dunia
- 'Dulu Dijauhi, Kini Ducati Justru Ditiru Pabrikan-Pabrikan Jepang'
- Jorge Lorenzo Sedih Gigi Dall'Igna Belum Pernah Juara di MotoGP
- Pegang Peran Krusial: Daftar Crew Chief Pendamping Para Rider di MotoGP 2022
- Jorge Lorenzo Resmi Diundang Valentino Rossi Balapan di La 100km dei Campioni
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 17:46
-
Otomotif 6 September 2025 17:25
-
Otomotif 6 September 2025 17:21
Hasil Race 1 WorldWCR Prancis 2025: Kalahkan Chloe Jones, Maria Herrera Rebut Kemenangan
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 6 September 2025 17:50
-
Otomotif 6 September 2025 17:46
-
Otomotif 6 September 2025 17:44
-
Otomotif 6 September 2025 17:25
-
Otomotif 6 September 2025 17:21
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:17
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...