
Bola.net - Mengingat lima gelar WorldSBK yang ia miliki, Jonathan Rea kerap disayangkan banyak pihak tak turun di MotoGP. Sempat beberapa kali menjalani negosiasi serius dengan tim-tim apik, Rea akhirnya batal dapat kesepakatan. Meski begitu, bukan berarti ia tak pernah mencicipi MotoGP.
Pada 2012, saat Rea masih membela Ten Kate Honda, tiba-tiba ia diminta membela Repsol Honda di MotoGP Misano dan Aragon. Ia harus menggantikan Casey Stoner yang saat itu cedera engkel cukup parah akibat kecelakaan hebat di Indianapolis, Amerika Serikat.
Pertama kalinya mengendarai RC213V, Rea sejatinya tampil menakjubkan, karena ia mampu finis kedelapan di Misano dan ketujuh di Aragon. Asanya untuk turun di MotoGP pun melambung, namun hingga kini justru tak terwujud. Kini, ia berjaya di WorldSBK bersama Kawasaki.
"Masalah kala itu, beberapa seri MotoGP dan WorldSBK digelar beruntun. Selama lima akhir pekan, saya ganti-ganti Honda CBR1000RR di WorldSBK dengan Pirelli dan Honda RC213V di MotoGP dengan Bridgestone," kisah Rea dalam buku otobiografinya, 'Dream. Believe. Achieve.' seperti yang dikutip Motorsport Total.
"Sangat sulit membiasakan diri, tapi saya pikir, 'Aku tak punya beban, jadi mengapa tidak?' Honda pun memberi saya bayaran tambahan, dan nilai bonus di MotoGP bahkan sudah bagus jika masuk 10 besar!" ungkap pebalap berusia 32 tahun tersebut.
Sempat Kikuk dan Takut Jalani Debut
Saat tiba di paddock MotoGP, orang pertama yang ditemui Rea adalah Shuhei Nakamoto, yang kala itu adalah Vice President Honda Racing Corporation (HRC), yang telah ia jumpai di Suzuka 8 Hours. "Hal pertama yang ia katakan sembari tertawa dengan bahasanya yang lucu adalah, 'Bersenang-senanglah, tapi jangan jatuh!'" kisah Rea.
"Saya selalu bergurau, jika saya melakukan kesalahan dan menabrakkan motor Ten Kate ke dinding pembatas, saya bilang akan mengganti biaya kerusakannya. Tapi saya rasa kerusakan motor RCV bakal jauh lebih mahal ketimbang seluruh uang yang pernah saya punya," lanjutnya.
Atas alasan ini, Rea menjadi kikuk saat mengendarai RCV karena takut jatuh, "Saya harap Nakamoto-san tak menanamkan 'benih' ketakutan itu, karena rasa takut tak pernah meninggalkan saya selama mengendarai RCV. Saya sangat kaku dan tak bisa menunjukkan potensi penuh."
Rea mengaku terkejut atas performa RCV. Saat membuka gas, Rea menggambarkan motor itu seperti kucing yang suka memeluk. Akselerasi di kemiringan 60 derajat terasa mudah baginya. Sayang, Rea tak bisa menemukan keseimbangan performa dengan ban Bridgestone.
"'Monster' itu ternyata mudah dikendarai, tapi sangat sulit diajak melaju cepat. Saya bisa memahami limit performa mesinnya, tapi tidak dengan ban Bridgestone, terutama ban depannya," ungkap pebalap asal Irlandia Utara ini.
Takjub Profesionalisme Tim MotoGP
Rea juga mengaku takjub atas profesionalisme yang ada di MotoGP. Menurutnya, tim-tim MotoGP sangat mementingkan pebalap. Ia bahkan heran ketika Repsol Honda menyediakan kantor pribadi untuknya di truk tim, hal yang tadinya tak ia miliki di WorldSBK.
"Saya dapat semua yang saya minta, seperti tambahan kamar hotel atau tambahan pass. Mereka mengurus semua tanpa saya minta. Kualitas hospitality di MotoGP juga menakjubkan. Dapurnya impresif. Saya kagum lihat betapa banyak pilihan makan malam. Bahkan Alpinestars punya hospitality sendiri di paddock," tuturnya.
Kala itu Rea juga merasakan besarnya sorotan media massa kepada pebalap MotoGP, apalagi ia berasal dari Inggris. "Kala itu BBC masih menyiarkan MotoGP. Jadi kehadiran saya terasa sangat besar. Ada banyak perhatian dari Inggris," ujar Rea.
"Saya merasa seperti di rumah. Saya bisa melihat talenta saya ketika membandingkan diri dengan MotoGP. Saya juga menyadari tak banyak debutan yang mampu naik MotoGP untuk pertama kali dan dua kali langsung masuk 10 besar," pungkas bapak dua anak ini.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:17
-
Otomotif 6 September 2025 21:13
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...