
Bola.net -
Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Jorge Lorenzo menyatakan bahwa musim 2015 merupakan musim terberat yang pernah ia jalani selama berkarir di Grand Prix, mengingat begitu banyak tekanan dan drama yang terjadi sepanjang tahun, demikian yang dilansir oleh Motorsport Total.
Lorenzo mengalami paceklik podium di tiga seri pertama akibat masalah helm, penyakit bronkitis dan salah memilih ban, namun mendominasi di empat seri berikutnya. Meski secara perlahan mengejar ketertinggalan dari Valentino Rossi, ia sempat terpuruk di Inggris akibat hujan dan terjatuh di San Marino.
"Tiga seri pertama bagai mimpi buruk. Kami punya potensi tapi selalu bermasalah. Sudah tak naik podium, tertinggal 29 poin pula. Tapi kami menang di Jerez, dan bisa meraih empat kemenangan beruntun. Setelah itu, kadang saya podium, kadang tidak. Silverstone dan Misano begitu berat, saya tertinggal lagi. Tapi untungnya saya bisa kembali mengejar di seri-seri terakhir," ujarnya.
Dengan segala kontroversi yang ada di antara dirinya, Rossi dan Marc Marquez, Lorenzo merasa mentalnya kerap terkuras demi merebut gelar dunia yang kelima. Momen-momen berat inipun membuat dirinya kian bangga setelah berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2015.
"Musim ini begitu banyak drama, tapi gelar dunia akhirnya jatuh ke tangan kami. Saya sangat bangga, karena musim ini begitu berat. Mungkin musim ini adalah yang tersulit dalam karir saya, karena ada banyak tekanan dan ketegangan," pungkas Por Fuera.
(kpl/kny)
Lorenzo mengalami paceklik podium di tiga seri pertama akibat masalah helm, penyakit bronkitis dan salah memilih ban, namun mendominasi di empat seri berikutnya. Meski secara perlahan mengejar ketertinggalan dari Valentino Rossi, ia sempat terpuruk di Inggris akibat hujan dan terjatuh di San Marino.
"Tiga seri pertama bagai mimpi buruk. Kami punya potensi tapi selalu bermasalah. Sudah tak naik podium, tertinggal 29 poin pula. Tapi kami menang di Jerez, dan bisa meraih empat kemenangan beruntun. Setelah itu, kadang saya podium, kadang tidak. Silverstone dan Misano begitu berat, saya tertinggal lagi. Tapi untungnya saya bisa kembali mengejar di seri-seri terakhir," ujarnya.
Dengan segala kontroversi yang ada di antara dirinya, Rossi dan Marc Marquez, Lorenzo merasa mentalnya kerap terkuras demi merebut gelar dunia yang kelima. Momen-momen berat inipun membuat dirinya kian bangga setelah berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2015.
"Musim ini begitu banyak drama, tapi gelar dunia akhirnya jatuh ke tangan kami. Saya sangat bangga, karena musim ini begitu berat. Mungkin musim ini adalah yang tersulit dalam karir saya, karena ada banyak tekanan dan ketegangan," pungkas Por Fuera.
(kpl/kny)
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 15:46
Hasil FP2 MotoGP Catalunya 2025: Wow! Joan Mir dan Honda Catat Waktu Tercepat
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:09
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:02
-
Tim Nasional 6 September 2025 16:52
-
Tim Nasional 6 September 2025 16:46
-
Otomotif 6 September 2025 16:37
-
Liga Spanyol 6 September 2025 16:32
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...