
Bola.net - Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, mengaku santai-santai saja mendapatkan teriakan dari fans Italia usai memenangi MotoGP San Marino di Sirkuit Misano pekan lalu. Ia juga mengaku mengapresiasi gestur sportif Pecco Bagnaia, yang meminta fans Italia tidak meneriaki Marquez di podium.
Sejak berselisih dengan Valentino Rossi di Sepang, Malaysia, pada 2015, Marquez memang menjelma menjadi musuh publik Italia. Ia tidak disambut hangat setiap kali berlaga di Sirkuit Mugello dan Misano, dan bahkan kerap diteriaki penonton ketika naik podium dan menang.
Marquez sendiri tak pernah mempedulikan teriakan-teriakan ini, dan bahkan kerap memberikan ciuman jauh setiap bertemu para pembencinya. Peristiwa ini terulang di Misano akhir pekan lalu. Ketika Marquez dipanggil untuk naik podium, tifosi segera meneriakinya dan Marquez memberi mereka ciuman jauh.
Sudah Belajar Terima Teriakan Penonton
Dalam program 'El Larguero' di radio Cadena SER, Marquez menyebut sejatinya teriakan fans Italia pekan lalu tidaklah separah dulu. "Saya mendengar teriakan-teriakan itu, tetapi tidak seperti pada 2016 dan 2017. Pada akhirnya, Anda harus belajar menerimanya," ujarnya seperti yang dikutip Todo Circuito, Kamis (11/9/2024).
Marquez juga menanggapi video yang viral di sosial media, di mana Bagnaia terlihat tak menyukai ulah penonton meneriaki Marquez. Bagnaia mengangkat tangan dan menggoyangkan jari telunjuk ke arah penonton di bawah podium, lalu menggoyangkan telapak tangan sebagai permintaan kepada penonton untuk menghentikan teriakan.
Marquez pun mengapresiasinya. "Gestur Bagnaia telah mengatakan banyak hal tentang dirinya. Ketika saya naik podium, saya mendedikasikan kemenangan itu untuk Fausto Gresini. Saat itulah Pecco meminta agar saya tidak diteriaki. Namun, pada akhirnya, apa saja memang bisa terjadi di sirkuit," lanjutnya.
Merasa Tak Perlu Memprovokasi Penonton
Marquez juga menyatakan alasannya tidak berjoget heboh di atas podium Misano usai menang, meski panitia telah menyediakan seorang DJ. Padahal, ia selalu berjoget heboh tiap kali naik podium, terutama usai memenangi MotoGP Aragon sepekan sebelumnya. Marquez pun menjelaskan alasannya.
"Anda harus tahu kapan momen Anda, kapan harus beraksi dan kapan Anda harus tidak melakukannya. Namun, saat itu, tak peduli betapa bahagianya saya, saya bukan protagonis di podium. Protagonisnya adalah Pecco dan (Enea) Bastianini. Penonton menyerukan nama mereka," ungkap Marquez.
"Ini normal saja, kami ada di Italia, mereka mendukung rider Italia. Itu adalah momen Pecco. Ia pun harus memberikan pertunjukan di podium. Tak perlu ada provokasi. Anda boleh merayakan kemenangan, tetapi tak perlu bersenang-senang di atas kegagalan orang lain," pungkas pembalap Spanyol berusia 31 tahun ini.
Sumber: El Larguero Cadena SER, Todo Circuito
Baca Juga:
- Liberty Media Akhirnya Konfirmasi Ketertarikan Lewis Hamilton Beli Tim MotoGP
- Perlengkapan Tim-Tim MotoGP Dijadwalkan Tiba di Mandalika pada 24 September 2024
- Demi Persiapan Matang MotoGP Indonesia 2024, Sirkuit Mandalika Ditutup Sementara
- 10 Rider MotoGP Bakal Parade di Mataram Jelang Seri Mandalika, Marc Marquez Ikut?
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
Hasil Inggris vs Andorra: Taktik Tuchel Berbuah Manis, Three Lions Menang 2-0
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...