
- Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez mengaku cukup kagum melihat rider Movistar Yamaha MotoGP masih mampu tampil kompetitif meski telah menginjak 39 tahun. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya bersama Corriere della Sera.
Marquez yang sukses merebut kemenangan di MotoGP Jerman akhir pekan lalu, dibuntuti oleh Rossi yang finis kedua. Pada klasemen pembalap, Rossi juga berada di peringkat kedua, tertinggal 46 poin dengan 10 seri tersisa musim ini.
Marquez pun mengaku bertanya-tanya soal kiat-kiat Rossi mempertahankan mentalitas dan mencari motivasi, ditambah tekanan dari media dan publik. Ketika Rossi masih aktif balapan dalam usia 39 tahun, Casey Stoner justru memutuskan pensiun dini dalam usia 27 tahun pada 2012 lalu. (cds/dhy)
1 dari 3 halaman
Rossi Sungguh 'Gila'!
"Saya menerka-nerka bagaimana ia bisa melakukannya, karena tubuh bisa saja dilatih agar bugar, tapi mentalitas, motivasi, kemampuan menjalani balapan, menghadapi awak media, menahan tekanan, sangat sulit dikendalikan. Sungguh gila. Saya sangat mengaguminya," ujarnya.
2 dari 3 halaman
Peluang Berbaikan
Di sisi lain, Marquez dan Rossi dikenal punya hubungan buruk sejak Rossi menuduhnya bersekongkol dengan Jorge Lorenzo untuk menjegalnya merebut gelar 2015. Mereka sempat berbaikan usai MotoGP Catalunya 2016, namun kembali berselisih usai bertabrakan di Argentina pada April lalu.
Ketika ditanya apakah dirinya dan Rossi akan kembali berbaikan suatu saat nanti, ini jawaban Marquez. "Ini tak tergantung pada saya. Usai 2015, kami sempat berbaikan. Kemudian di Argentina ada masalah saat balapan, saya meminta maaf dan saya juga sudah dijatuhi penalti. Memang apa lagi yang harus saya lakukan?" ungkapnya.
3 dari 3 halaman
Kedatangan Rival Berat Lain
Selain dengan Rossi, Marquez juga pernah cekcok dengan Lorenzo pada 2013. Tahun depan, keduanya justru bertandem di Repsol Honda, usai Lorenzo memutuskan hengkang dari Ducati Corse. Apakah Marquez gugup kedatangan sang lima kali juara dunia?
"Tak masalah. Dengan motor yang sama, dan salah satu yang terkuat dari kami akan mengklarifikasi banyak hal, sementara yang kalah tak punya alasan. Setiap atlet pasti ingin mengalahkan yang terkuat. Saya senang ia datang. Apa Anda pikir Lionel Messi lebih suka main sepak bola di taman dengan anak kecil ketimbang melawan Sergio Ramos? Tak ada yang mau menang mudah," pungkasnya. [initial]
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 03:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 03:23
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 01:04
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
- Para Pemenang Baru di MotoGP 2025: Semuanya dari Tim Satelit, Termasuk Raul Fernandez
- Pecco Bagnaia Jeblok Lagi di MotoGP Australia, Ngaku Mending Kecelakaan Ketimbang Finis Terakhir
- Kaget Bisa Podium di MotoGP Australia, Marco Bezzecchi Malah Salip Pecco Bagnaia di Klasemen Pembalap
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...