
'Perang mental' versus Rossi memang diyakini Marquez mempengaruhi psikologisnya, ditambah motor RC213V tak langsung cocok dengan aturan penyeragaman perangkat elektronik (ECU) yang baru digulirkan musim ini. Usai menang di Argentina dan Austin, Marquez memang mengalami paceklik kemenangan selama lima seri.
"Awal musim ini terberat dalam karir saya. Usai dua kemenangan pertama, semuanya makin sulit. Saya membayar besar atas kehilangan gelar tahun lalu, demi memahami apa yang saya tahu sekarang. Tahun ini saya punya beban yang lebih besar, dan sulit mengendalikannya sepanjang musim," ujarnya kepada MotoGP.com.
Meski begitu, Marquez berhasil menjadikan beban besar ini menjadi motivasi untuk tampil konsisten, terbukti dari 11 podium yang ia raih, di mana empat di antaranya merupakan kemenangan. Konsistensi inilah yang membuat dirinya berhasil mengunci gelar dunia.
"Setiap tahun, Anda harus memberikan yang terbaik, tapi tekanan tahun ini begitu tinggi, terutama di awal musim. Penghujung musim lalu begitu berat. Saya merasa sangat terbebani, namun juga termotivasi. Saya hanya fokus pada motor, dan itulah kuncinya," pungkas Marquez. [initial]
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 20:34
-
Otomotif 6 September 2025 20:34
-
Otomotif 6 September 2025 20:33
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Catalunya
LATEST UPDATE
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
-
Tim Nasional 6 September 2025 20:50
-
Otomotif 6 September 2025 20:44
-
Tim Nasional 6 September 2025 20:34
-
Otomotif 6 September 2025 20:34
-
Otomotif 6 September 2025 20:34
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...