
Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, tak memungkiri dirinya banyak berpikir soal masa depannya selama masa karantina akibat pandemi virus corona (Covid-19). Namun, kepada GPOne, Rossi mengaku memutuskan akan tetap balapan di MotoGP 2021 karena belum mau melepas kehidupannya sebagai seorang atlet.
Rossi tak membantah dirinya telah menuju pengujung kariernya, namun fakta bahwa dirinya masih punya motivasi tinggi untuk berkendara dan bersaing sengit, ditambah rutinitasnya sebagai olahragawan, membuatnya urung untuk gantung helm akhir tahun nanti.
"Dalam periode ini, saya banyak berpikir soal karier, dan yang penting adalah saya masih punya motivasi tinggi untuk balapan dan menjalani hidup sebagai atlet: berlatih, mengendarai motor, membandingkan diri dengan rider lain, dan pergi balapan. Semua ini menghadirkan perbedaan," ujarnya, Kamis (10/9/2020).
Level Persaingan dan Masalah Yamaha
Rossi juga meyakini bahwa usianya yang telah mencapai 41 tahun sejatinya sama sekali bukan penyebab dirinya sulit menang atau memperebutkan gelar dunia, melainkan makin kuatnya para rider dari generasi baru, serta performa motor semua pabrikan yang makin setara. Tak hanya itu, kebetulan Yamaha memang sedang bermasalah.
"Hal-hal yang rumit terjadi akibat level persaingan, yang kini sangat tinggi. Semua rival dan para rider top sangat kuat, dan bagi mereka, usia muda sangatlah penting. Apalagi, sisi teknis Yamaha saat ini sedang buruk, dan hasilnya membuktikan bahwa kami kesulitan. Untuk usia saya, ini bikin rumit," ungkapnya.
Hati yang Selalu Ada di Yamaha
Meski belum tanda tangan kontrak, Rossi mengaku sudah 99% mantap membela Petronas Yamaha SRT pada 2021. Namun, sebelumnya ia juga sempat digosipkan bakal pindah ke Aprilia Racing, pabrikan di mana ia sukses merebut gelar dunia GP125 1997 dan GP250 1999. Tapi, Rossi mengaku tak pernah mempertimbangkan opsi ini.
"Karier saya memang dimulai di Aprilia. Saya agak mirip pesepak bola, yang memulai karier di tim lokalnya, lalu keliling dunia dan kembali ke rumah untuk jadi penyerang. Tapi hati saya selalu di Yamaha, saya pembalap Yamaha, jadi saya ingin mengakhiri karier dengan mereka. Saya tak pernah serius berpikir ganti pabrikan, dan hanya memikirkan mengakhiri karier di Yamaha," tutupnya.
Sumber: GPOne
Video: Maverick Vinales Jatuhkan Diri dalam Kecepatan Tinggi di MotoGP Styria
Baca Juga:
- Valentino Rossi Super 'Cemburu' Mugello Dipakai Formula 1 Balapan
- Masih Bungkam, Andrea Dovizioso Belum Dapat Rayuan Nyata dari Tim Lain
- Rossi-Quartararo Jengkel Yamaha Tak Turunkan Lorenzo dalam Uji Coba Misano
- Tertawakan Rumor Pensiun, Valentino Rossi Sebut Kontraknya Diumumkan di Catalunya
- Positif Covid-19, Jorge Martin Resmi Absen dari Moto2 San Marino
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:17
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...