Pawang Hujan Mandalika: Fabio Quartararo Naik Podium Berkat Niruin Gaya Saya

Pawang Hujan Mandalika: Fabio Quartararo Naik Podium Berkat Niruin Gaya Saya
Pawang hujan MotoGP Mandalika 2022, Rara Istiati Wulandari (c) Dorna Sports, YouTube/MotoGP

Bola.net - Pawang hujan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok, 18-20 Maret 2022, Rara Istiati Wulandari, angkat bicara soal dirinya yang jadi pusat perhatian fans dalam dan luar negeri. Lewat podcast 'Close The Door' yang dipandu Deddy Corbuzier, Rara mengakui sempat tertekan saat mengendalikan cuaca.

Seperti yang diketahui, balapan kelas MotoGP pada Minggu (20/3/2022), sempat ditunda selama 75 menit akibat hujan deras. Padahal, balapan kelas Moto3 dan Moto2 digelar dalam cuaca yang kering dan panas. Saat hujan tak kunjung reda, tahu-tahu sosok Rara muncul di pitlane dan trek lurus untuk melakukan ritual.

Ritual Rara tak hanya disaksikan para penonton di sirkuit, melainkan juga seluruh rider dan kru tim peserta, begitu juga para penonton di dalam maupun luar negeri karena aksinya ditangkap oleh kamera-kamera Dorna Sports saat siaran langsung. Sekitar satu jam kemudian, hujan mereda dan balapan bisa dimulai.

BMKG pun mengklaim bahwa hujan deras di Mandalika mereda bukan karena ritual yang dilakukan Rara, melainkan karena durasi hujan deras dan badai petir memang sudah waktunya selesai. Namun, Rara tak merasa sakit hati, dan justru bersyukur bahwa BMKG melaporkan hal itu kepada khalayak.

1 dari 2 halaman

Tanggapan untuk Klaim BMKG

View this post on Instagram

A post shared by MotoGP™ (@motogp)

"Tim Dorna kan banyak, ada kameramen, segala macam. Mereka sudah datang seminggu sebelum acara, dan mereka sudah tahu kalau Rara bakal doa, walau dalam balapan, menurut SOP, sebenarnya tidak boleh ada. Aku sudah bilang 'Hari ini BMKG ngeramalnya bakal hujan banget', dan arah hujannya itu di arah barat dan timur," kisahnya.

"Soal pernyataan (BMKG) itu, aku malah sangat bersyukur ya. Hujan memang sudah saatnya berhenti, karena jawaban Rara adalah itu berkah dari doa. Karena kalau mau dibuka datanya kembali, saya memang punya perkiraan BMKG per jam. Saya screenshot per jamnya yang dikirim oleh BMKG," lanjut perempuan yang mengaku digaet oleh MGPA dan ITDC, alih-alih Dorna Sports.

Di lain sisi Rara ternyata sempat tertekan saat berusaha mengendalikan hujan di Mandalika, pasalnya banyak pihak yang skeptis atas usahanya. Meski begitu, semangatnya bangkit lagi ketika melihat Presiden RI Joko Widodo dan Menteri BUMN, Erick Thohir, yang menyaksikan ritualnya, begitu juga saat teringat kerja keras para panitia.

"Saya sebenernya hanya boleh di tempat tulisan 'Pertamina' (pitlane exit), terus saya bilang saya mau ke tengah. Itu mental tuh, karena udah pada bilang, 'Pawang hujan kok kehujanan? Kok gagal?' tapi saya nggak dengerin," ungkap Rara, yang mengaku sudah menjadi pawang hujan sejak usia sembilan tahun ini.

2 dari 2 halaman

Sebut Indonesia Layak Gelar MotoGP

Sebut Indonesia Layak Gelar MotoGP

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) AP Photo

"Entah itu sugesti atau bukan, tapi waktu saya jalan saya melihat wajahnya Pak Jokowi, saya melihat wajahnya Pak Erick Thohir, wajah temen-temen marshal dan, temen-temen yang mempersiapkan ini semua, saya merasa Indonesia pantas menyelenggarakan event ini. Akhirnya Rara bilang sama Tuhan bahwa Rara ingin mengumpulkan semua energi yang baik," kisah Rara.

Rara juga dimintai keterangan oleh Deddy Corbuzier soal perlengkapan dan peralatan yang ia pakai dalam menjalankan ritual pawang hujan. Beberapa di antaranya adalah cabai, dupa, kopi, dan juga singing bowl senilai Rp11 juta yang biasa dipakai untuk meditasi.

Saat menjelaskan singing bowl kepada Deddy, Rara pun teringat rider Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, yang menirukan aksinya dari dalam garasi. Kala itu, El Diablo memang ketahuan menirukan gaya Rara dengan mangkuk kertas dan sendok es krim. Kocaknya, mangkuk yang dipegang rider Prancis itu sempat jatuh.

"Ini (mangkuk) yang ditiruin Fabio. Ini namanya singing bowl. Ini untuk meditasi, karena kalau kita jadi pawang hujan kan sifatnya meditatif. Ini bahwa hoki lho. Si Fabio kan main begini, niruin Rara, ternyata juara dua!" ungkap Rara, mengingat Quartararo finis kedua di belakang rider Red Bull KTM Factory Racing, Miguel Oliveira.

Sumber: Podcast 'Close The Door' Deddy Corbuzier