
Bola.net - Juara dunia MotoGP 2020, Joan Mir, menyatakan bahwa musim ini adalah pertama kali bagi dirinya mengendarai motor yang sama selama dua tahun beruntun. Sejak turun di ajang Grand Prix pada 2016, rider Suzuki Ecstar ini selalu ganti motor di setiap kelas, termasuk saat masih turun di Moto3 dan Moto2.
Uniknya, sejak kecil, Mir punya kemampuan spesial, yakni bisa langsung tampil kompetitif setiap kali ganti kejuaraan dan motor balap, serta bahkan ikut memperebutkan gelar juara. Hal ini pun terulang lewat kesuksesannya menjuarai MotoGP hanya pada tahun kedua di kelas para raja.
Ternyata, kebiasaan adaptasi dalam waktu singkat ini sudah ia miliki sejak lama. Kepada Motorsport Total, Rabu (2/12/2020), Mir mengaku telah sadar punya kemampuan ini sejak ia masih berusia 14 tahun, saat masih turun di ajang balap nasional Spanyol untuk motor berkapasitas mesin kecil.
"Saya mendapatkan kemampuan ini sejak bertahun-tahun lalu, bahkan sebelum saya turun di kejuaraan dunia. Saya ingat saat turun di Copa Bankia (2011), dengan pit bike atau semacamnya. Saya tidak ingat. Tapi saya mampu jadi juara pada tahun pertama," kisah Mir.
"Setelahnya, saya dapat kesempatan turun di ajang PreGP 125. Satu-satunya kesempatan saya adalah menang pada tahun pertama juga. Jika tidak, saya bisa-bisa terpaksa langsung pulang. Nyatanya, saya berhasil. Padahal saya tak pernah balapan di trek-trek besar," lanjutnya.
Langsung Garang di Rookies Cup dan Junior Championship
Mir pun pindah ke Red Bull Rookies Cup pada 2013. Meski musim itu berjalan sulit, ia sempat sekali naik podium. Pada tahun kedua, Mir pun menggila, dan tampil jauh lebih garang. Sayangnya, ia gagal jadi juara dan harus puas jadi runner up di belakang Jorge Martin.
"Saya datang ke Red Bull Rookies Cup, yang memakai motor Moto3, dan motor itu benar-benar baru bagi saya. Pada tahun pertama, tubuh saya masih sangat kecil, jadi saya tak bisa mengendalikan motor itu," kisah rider berusia 23 tahun ini.
Mir pun turun di Moto3 World Championship pada 2015. Dalam semusim, ia mengendarai tiga motor berbeda, yakni Honda, Ioda Honda, dan KTM. Dengan ketiganya, ia sukses meraih podium (termasuk empat kemenangan), dan duduk di peringkat 4 pada akhir musim. Kemampuan ini tentunya sangat mencengangkan.
"Di Moto3 Junior Championship, saya sempat mengendarai motor Ioda. Saya tahu bahwa motor itu bukanlah yang terbaik, tapi tim itu punya banyak pengalaman dan ambisi tinggi. Saya tak jadi juara, tapi merupakan rider pertama yang dipromosikan ke kejuaraan dunia," tuturnya.
Kendarai KTM, Honda, Kalex, dan Suzuki dalam 5 Tahun
Mir akhirnya menjalani debut di Moto3 2016. Dengan Leopard Racing, ia mengendarai KTM, dan langsung meraih tiga podium, termasuk satu kemenangan. Setahun setelahnya, Leopard beralih ke Honda, dan Mir malah makin dominan. Ia merebut 13 podium, termasuk 10 kemenangan, sekaligus gelar dunia.
Pada 2018, rider asal Spanyol ini naik ke Moto2 sebagai debutan dan mengendarai Kalex. Lagi-lagi, ia cepat adaptasi, meraih empat podium dan mengakhiri musim di peringkat 6. Meski tak meraih kemenangan, performanya itu cukup untuk membuat Suzuki tertarik menurunkannya di MotoGP 2019.
Mir pun menjalani adaptasi yang sangat baik dengan GSX-RR sepanjang tahun lalu, namun kelihaiannya ini tak banyak dibicarakan karena ia sempat absen beberapa seri akibat cedera paru-paru usai kecelakaan di Ceko. Namun, kemampuan ini ia lanjutkan pada tahun kedua, dan bahkan merebut gelar dunia.
"Di kejuaraan dunia, saya mengendarai KTM, lalu Honda, dan kemudian Kalex. Proses adaptasi saya pada motor selalu mengalami akselerasi. Selama ini, saya tak pernah mengendarai motor yang sama dua tahun beruntun. Ini pertama kalinya. Ternyata, tidak buruk juga," pungkas Mir.
Sumber: Motorsport Total
Video: Aron Canet Lolos dari Maut Saat Terjatuh di Moto2 Portugal 2020
Baca Juga:
- Ikuti Jejak Ayah: Mick Schumacher Turun di Formula 1 2021, Gabung Haas
- George Russell Jadi Pengganti Sementara Lewis Hamilton di Formula 1 GP Sakhir
- Disia-siakan Yamaha, Pol Espargaro Kini Jadi Bagian Penting Sejarah KTM
- Pelajari Ducati, Enea Bastianini Dapat Wejangan dari Pecco Bagnaia
- Dapat Eks Kru Andrea Dovizioso, Enea Bastianini Pikul Tanggung Jawab Besar
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 14:02
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:34
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 13:24
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:12
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 12:29
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...