
Bola.net - - Crew chief Marc Marquez di Repsol Honda, Santi Hernandez menyebut ridernya tersebut sangat istimewa dan berbeda dengan rider lainnya. Hal ini disampaikan Hernandez kepada Speedweek, usai Marquez berhasil merebut gelar dunia MotoGP yang kelima di Motegi, Jepang.
Hernandez pertama kali bekerja sama dengan Marquez pada 2011 lalu, di mana mereka nyaris merebut gelar dunia Moto2, sebelum Marquez mengalami cedera mata dan gelar jatuh ke tangan Stefan Bradl. Pada 2012, bersama-sama akhirnya mereka menjuarai kelas intermediate.
Kesuksesan ini membuat Marquez memutuskan untuk memboyong Hernandez dan seluruh mekaniknya ke MotoGP 2013. Upaya ini pun berbuah manis. Marquez langsung merebut gelar dunia pada tahun pertamanya di kelas tertinggi, dan menjadi juara termuda sepanjang sejarah.
"Tentu saya berharap hal ini (lima gelar) terjadi saat kami memulai proyek MotoGP pada 2013. Saat ia merebut gelar dunia kala itu, saya tahu Marc istimewa dan berbeda dari yang lain. Kami tak pernah hilang arah dari target kami. Saya tahu orang pikir ini bagus, tapi meraih lima gelar tidaklah mudah," ujarnya.
Kinerja Tetap Sama
Hernandez pun mengaku langsung terpesona oleh talenta dan mentalitas Marquez dalam uji coba Moto2 di Jerez pada 2011 lalu. Menurutnya, Marquez punya masukan yang sangat baik untuk motornya dan berperilaku dewasa dan profesional. Meski masih sangat mudah, ia juga mau terus mempelajari hal-hal baru dan kesalahannya sendiri.
"Kami mengubah sesuatu setiap tahun, karena kami selalu belajar dari tahun sebelumnya. Tapi cara kerja kami nyaris sama seperti saat di Moto2. Kami harus memperhatikan setiap hal setiap tahun, setiap balapan. Setiap rider pasti terus menambah pengalaman, begitu juga dengan saya sebagai crew chief. Seluruh anggota tim kami belajar dari satu sama lain," ungkapnya.
Imbangi dengan Talenta
Dalam usianya yang baru menginjak 25 tahun, kini Marquez telah mengoleksi tujuh gelar dunia. Hernandez pun menyebut hal ini tak terlepas dari talenta dan kejeniusan Marquez, yang mampu menjinakkan motor tersulit sekalipun, seperti Honda RC213V.
"Marc juga bisa mengendalikan motor yang tak sempurna, dan bahkan bisa menang. Ia mengerahkan segalanya, tapi juga paham masalah apa yang dimiliki motornya. Tapi ada beberapa hal yang tak bisa diperbaiki, dan di sanalah ia mengimbanginya dengan talenta," tutupnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 6 September 2025 11:10
-
Liga Inggris 6 September 2025 11:05
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:52
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:49
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:24
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:18
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...