
Bola.net - - Rider Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi tengah menjalani momen positif usai tiga seri pembuka MotoGP musim ini, namun ia ogah sesumbar menjelang MotoGP Spanyol di Circuito de Jerez - Angel Nieto akhir pekan ini. Kepada Tutto Motori, The Doctor mengaku cukup sulit memprediksi performa Yamaha di sirkuit itu.
Kemenangan terakhir Yamaha di Jerez diraih pada 2016 lewat Rossi, namun performa mereka menurun drastis pada dua tahun terakhir akibat masalah elektronik, akselerasi, dan grip. Hanya Johann Zarco yang mampu finis kedua tahun lalu, di atas motor satelit Monster Yamaha Tech 3.
Rossi sendiri diperkirakan banyak pihak akan mengawali kebangkitan Yamaha di Jerez akhir pekan nanti, mengingat ia berhasil finis kelima di Qatar, serta finis kedua di Argentina dan Austin. Meski begitu, rider berusia 40 tahun ini justru ogah mematok target tinggi.
"Tahun 2017 adalah bencana, 2018 sedikit lebih baik, tapi saya mengalami banyak masalah pada sesi latihan. Saya sangat suka Jerez, tapi selama beberapa tahun terakhir treknya tak bersahabat. Jadi sangat penting memahami cara tampil kuat di sana. Tapi tampaknya kali ini bakal lebih positif, mungkin bisa lebih baik dengan aspal baru," ujarnya.
2017 Bencana, 2018 Lebih Baik, 2019...
Saat ini, Rossi tengah berada di peringkat kedua pada klasemen pebalap dengan koleksi 51 poin, hanya tertinggal tiga poin dari Andrea Dovizioso di puncak, dan hanya unggul dua poin atas Alex Rins di peringkat ketiga. Meski posisinya cukup menjanjikan, Rossi tetap yakin kesalahan sekecil apa pun bisa memberi pengaruh besar.
"Pada 2017, saya memimpin klasemen usai balapan di Austin, tapi setiba di Eropa, Honda dan Ducati lebih baik dan paruh kedua musim adalah bencana bagi saya. Jelas kami harus meraih poin di setiap pekan balap, tapi Yamaha juga harus terus bekerja keras dan memperbaiki motor, karena semua orang biasanya makin kompetitif pada paruh kedua musim," ungkapnya.
Gelar Tergantung Jalannya Musim
Rossi juga ogah mengira-ngira peluangnya dalam merebut gelar dunia ke-10 tahun ini, meski hasilnya di tiga seri pertama ini telah menunjukkan peningkatan performa YZR-M1 2019 dibanding tahun lalu.
"Terlalu dini untuk mengira-ngira. Meski begitu, ada beberapa hal positif. Tahun lalu, saya hanya sekali finis kedua, sementara kini saya sudah dua kali finis kedua. Tapi semua tergantung situasi di sisa musim. MotoGP kini seperti Formula 1, semua orang bekerja keras memperbaiki motornya," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:13
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:54
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:40
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...